Aku melangkahkan kaki memasuki rumahku, berjalan pelan karena rasa lesuh dan lelah sepanjang hari ini.
"Vii pulang!" Aku berteriak ketika berada di depan pintu.
Berdiri setengah jam karena menunggu jemputan mama Yoona, alhasil aku harus pulang menaiki taksi online. Menyesal juga aku karena menolak tawaran Jisung untuk pulang bersama.
Padahal aku berniat ingin ke toko sepatu bersama mama. Tapi rupanya mama tampak sibuk sehingga lupa kalau aku menunggu jemputannya.
"Pada kemana si" gumamku. Kesal sekali rasanya fisikku juga pikiranku.
Mulai berjalan ingin menaiki tangga, mendadak letusan balon terdengar dari atas tangga. Terlihat seperti kertas kertas juga yang ikut berhamburan disana.
"Surprise"
"Selamat ulang tahun Vii"
"Happy birthday sayang"
"Selamat ulang tahun cantiknya onty!"
Suara itu menggelegar, menyapu Indra pendengaranku, sedikit terkejut karena letusan balon tiba tiba di hadapanku.
Mama berjalan sembari membawa kue lengkap dengan lilin yang menunjukkan angka 16.
"O my God. Today is my birthday?" Tanyaku linglung.
"Selamat ulang tahun sayang" ucap mama sembari mencium kedua pipiku, memberi kue ulang tahun ke tangan papa lalu kedua tangannya memeluk erat badanku.
"Thankyou mama!" Jawabku antusias.
"Selamat ulang tahun sayang" ucap papaku. Ya Choi Siwon!.
"Papa" ujarku sembari berjalan memeluk erat tubuh atletisnya
"Vii kira kalian marah sama Vii." Ucapku sembari menangis sesenggukan. Demi apapun aku baru kali ini didiamkan.
Sampai aku lupa jika hari ini aku ulang tahun.
Sebenernya ini diluar rencana. Mereka berniat memberi kejutanku tengah malam tadi, tepat pukul 00.00. tapi setelah mereka mengintip sekilas, ternyata aku belum tidur, alias begadang!
"Jangan diemin Vii kaya tadi ya" ucapku sesenggukan lagi.
"Gantian dong peluknya. Aunty juga mau dipeluk nih" ujar aunty Yeon
Sebentar Aunty Yeon di rumah?
"Aunty!" Aku teriak langsung melepaskan pelukanku dan berlari ke arah auntykuu.
"Jangan lari sayang. Nanti jatuh" tegur mereka.
Aku tidak menghiraukan. Teramat sangat senang. Bukan karena alasan mereka tidak lagi mendiamkannya, melainkan karena aunty tersayangku ini pulang ke rumah.
Taeyeon, aunty tersayangku baru saja menuntaskan pendidikan S2 di luar negri.
"Aunty. Adek kangen banget" ucapku kala pipiku dihujani ciuman olehnya.
"Aunty juga sayang" jawab aunty Yeon.
"Sayang."
Pandanganku mendadak kabur, sial kejadian tadi pagi sepertinya terulang lagi.
Benar saja tiba tiba pandanganku menjadi hitam buyar. Terakhir ku dengar mereka berteriak, "Vii!"
Setelahnya tubuhku rasanya ambruk.
Dua jam berlalu, semenjak 2 jam itu juga aku rasa tubuhku lemah. Sial aku pingsan lagi.
"Sayang kamu udah bangun nak" ucap mama Yonna
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love you, Vii !
Teen FictionIni tentang Vii Aureryn gadis remaja yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Terlahir sebagai anak bungsu dari lima bersaudara sekaligus anak perempuan satu-satunya membuat ia mendapatkan kasih sayang yang lebih. Suatu kejadian yang membuat s...