Aku membuka mataku, masih terasa pedih di keningku. Perlahan tapi pasti kedua mataku terbuka sempurna menampakkan ruangan serba putih.
Sebentar, bau obat obatan ini sangat menyengat!
Jangan bilang aku ada di ?
Aku langsung terbangun dari posisiku yang sebelumnya tertidur. Ku lihat seorang lelaki yang sedang menggunakan earphone di telinganya.
Berdua dengan laki laki? Dan di ruangan sepi!
Aku langsung berteriak langsung!
"Aws sakit. Ah!" Teriak lelaki itu kala kepalanya ku lempar menggunakan tas ku.
Perlahan aku turun dari brankar dan berjalan meninggalkan lelaki muda, semoga ia tidak mengikutiku.
Kenapa rasanya badanku enteng sekali? Kenapa? Apa karena lemparan batu tadi langsung mempengaruhi berat badanku. Apa karena sedikit darah yang keluar tadi menyebabkan berat badanku berkurang?
Seperti ada sesuatu yang tertinggal? Atau mungkin hilang!
Tas!
"Astaga tas gue"
Bisa-bisanya aku melupakan tas sekolahku. Memutar balik menuju ruang UKS tadi aku mengetuk pintu dan mendorongnya agar terbuka sempurna.
"Tas gue!" Teriak ku. Kala melihat tasku ditenteng oleh lelaki yang baru ku lihat.
Tanpa basa basi ia berjalan melewatiku. Tanpa memberi tasnya kepadaku.
"Eh woy! Tas gue!"
"Gua teriakin maling Lo!"
"Woy! Berhenti gak!"
Berteriak pagi pagi sekali membuat tenggorokanku merasa sedikit perih, sial pedih dikeningku saja belum hilang.
Rasanya ingin sekali ku lengkahi hari ini.
"Dia siapa lagi"
"Woy siapa nama Lo anj*ng!" Teriakku lagi. Kali ini dia kelewatan.
Aku memang tomboi. Tapi untuk mengeluarkan kata kasar itu berlaku jika lawanku sudah kelewat batas.
Jika orang tua dan kakakku tau aku berbicara kasar, bisa habis aku!
Seperti pagi ini contohnya!
Sudah didiamkan keluarganya, kepalanya dilempar batu, eh malah sekarang ia harus mencari tas nya!
Sial sekali bukan, bahkan jam masih menunjukkan pukul 06.40. Artinya masih ada satu jam lagi untuk masuk dan memulai pelajaran sekolah.
Sekolah dimulai pukul 07.40
Aku kehilangan jejak langkah lelaki itu. Tak nampak wajahnya karena ia menggunakan masker lengkap dengan sweater berwarna abu abu biru.
Apa jangan jangan dia anak baru yang diceritakan guru kemarin?
Kemarin salah satu guruku bilang bahwa akan ada murid baru lelaki yang merupakan keponakan dari guru BP di sekolahku.
"Vii!"
Seseorang memanggil namaku, langsung saja aku menghadap ke sumber suara itu. Akhirnya yang ditunggu datang juga batinku.
"Kok lo baru dateng sih anjir?" Tanyaku to the point
"Maaf tadi gua anterin adek gua dulu ke SD" jawab Dahyun.
Dahyun adalah salah satu sahabatku, sahabat dekat dan karibku. Kami sangat dekat karena sudah kenal sejak zaman zigot. Orang tuanya merupakan pemilik butik ternama di kotaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love you, Vii !
Fiksi RemajaIni tentang Vii Aureryn gadis remaja yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Terlahir sebagai anak bungsu dari lima bersaudara sekaligus anak perempuan satu-satunya membuat ia mendapatkan kasih sayang yang lebih. Suatu kejadian yang membuat s...