˚ ₊ sebelas ˚ ₊

617 126 90
                                    

Chapter 11: "Comfort Place"━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 11: "Comfort Place"
━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Setiap orang tentu memiliki comfort place masing-masing. Sebuah tempat yang dituju saat semuanya tidak berjalan sesuai keinginan.

Papa Yeona yang berprofesi sebagai notaris juga memiliki comfort place-nya sendiri. Sebuah restoran kecil seolleongtang—sup tulang sapi yang berada di sudut kota. Kalau sudah kenyang, sering kali Papa akan bermain shogi melawan kakek-kakek sampai puas.

Kalau comfort place-nya Mama Yeona adalah pusat perbelanjaan untuk membeli lilin aromaterapi. Mama akan menyalakan lilin di kamarnya dan tidur selama berjam-jam. Kalau kakaknya, Yeosang, menganggap warnet PC sebagai comfort place-nya.

Biasanya mereka bakal datang ke comfort place-nya masing-masing untuk meredakan stress dan sebagai alternatif healing.

Bagi Yeona, toko buku dan Gio Cafe menjadi comfort place terbaik saat ia capek belajar.

Dua tempat ini merupakan tempat sakral yang tidak sembarang orang bisa diajaknya. Namun, khusus hari ini Jungwon menjadi pengecualian. Yeona ingin menghiburnya dari pemecatan Siyeon. Bagaimana pun Yeona yakin Jungwon sama merasa bersalahnya seperti dirinya.

"Jadi, ini tempat brutal yang bikin lo berdarah kalo gak hati-hati?"

Yeona mengangguk. "He-em, gimana menurut lo?"

"Gue kira tempatnya ring tinju atau arena tembak."

Keduanya berdiri di depan sebuah kafe. Plang nama Gio Cafe terpajang di atas pintu masuk. Di sebelah nama kafe ada logo kucing. Yeona mendorong pintu masuk kafe itu.

Mereka disambut oleh seorang pelayan. Jungwon mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia melihat banyak kucing yang sedang bermain, tidur, dan lain-lain. Semuanya tampak menggemaskan.

"Selamat pagi—loh Yeona? Tumben ke sini pagi-pagi? WAH, BOLOS YA LO?" cibirnya keras.

"Ya. Terus?" ketus Yeona.

"YAA BAGUS DONG! Akhirnya lo bisa rehat dari jadwal belajar lo yang super gila itu."

"Beomgyu, sini bantuin gue!" panggil orang di belakang.

Beomgyu menoleh ke belakang. "Bentar! Ada Yeona."

"Hah? Sepagi ini? Tumben?!"

Beomgyu mendecak sebal. "Kepo lo! Beresin aja eek kucing sana!"

Lelaki bersurai kecokelatan itu menoleh ke arah Yeona. "Nah, mau pesan apa lo?"

"Kayak biasa." jawab Yeona. Ia menyikut lengan Jungwon. "Lo pesan apa?"

Perfect 505 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang