˚ ₊ dua puluh empat˚ ₊

609 95 111
                                    

Chapter 24: "Confession"━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 24: "Confession"
━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

TW: kissing scene (maaffff guys lupa ngingetin 🤡🙏🙏)

———

"Yeona!"

Yeona membalikkan tubuhnya. Ternyata Yuta yang memanggilnya. Guru matematikanya itu berjalan menghampirinya.

"Jungwon ke mana?" tanya Yuta.

Mendengar nama itu, jantung Yeona berdebar kencang. Senyumnya jadi canggung. "Sudah pulang, Pak."

"Aduh, saya lupa ngasih ini ke dia," keluh Yuta sambil menunjukkan sebuah dokumen. "Kamu bisa tolong saya antarin ini ke rumah Jungwon?"

Yeona menelan salivanya. Saat ini Jungwon adalah orang terakhir yang ingin ditemuinya. Akan tetapi, permintaan dari Yuta cukup berat untuk ditolak.

Dokumen yang ada di tangan Yuta memiliki sampul berwarna biru. Isinya berupa kertas-kertas yang dijilid menjadi satu. Ia menyodorkan dokumen tersebut kepada Yeona. Gestur guru matematikanya lebih mirip perintah daripada permintaan.

Mau tak mau gadis itu menerima dokumennya. Sialan. Kali ini ia tak bisa mundur.

"Kalo bisa kasih hari ini, ya. Penting sekali soalnya."

"Iya, Pak," ringis Yeona. Harus banget gue ketemu Jungwon sekarang?

"Oke. Makasih, ya. Saya pulang dulu." Yuta tersenyum singkat, lalu pergi.

Yeona menatap dokumen yang dipegangnya. Judulnya tertera jelas; Tanda Tangan Petisi dari Guru. Dilihat dari judulnya, kemungkinan besar OSIS juga meminta tanda tangan guru terkait pengembalian Siyeon.

Mengingat Jungwon adalah salah satu anggota OSIS yang berperan dalam proyek ini, maka dokumen yang dipegangnya pasti penting.

Yeona membuka ponselnya, mencari kontak Sunoo. Lalu mengetikkan sejumlah pesan di sana.

Yeona
Sun, lo tau alamat rumah Jungwon?

Sunoo
CIEEE KIW KIW
Mau ngapain hayooo ke rumah Jungwon?

Yeona
Kim Sunoo.

Sunoo
Ebusettt gue cuma bercanda 🙄
Nih mapsnya
[Link alamat]

Selepas menerima alamat rumah Jungwon, Yeona berjalan menuju halte bus terdekat. Menaiki bus yang sedang transit. Ia memilih duduk di barisan depan tepi jendela.

Perfect 505 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang