˚ ₊ dua puluh˚ ₊

498 90 38
                                    

Chapter 20: "Sebatas Rival"━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 20: "Sebatas Rival"
━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Yeona berjalan menuju tempat Jungwon menunggunya, tepatnya di pintu masuk gedung sekolah. Langkah kakinya terasa berat. Waktu juga tampak bergerak lebih lambat dari biasanya.

Jantungnya berdebar kencang begitu melihat Jungwon yang sudah menunggunya di sana. Ia berjalan mendekati cowok itu dengan langkah ragu. Jungwon menatap cemas saat menyadari kedatangannya.

Belum sempat Jungwon berkata apapun, tiba-tiba sinar dari senter satpam menyorot ke arah mereka.

"Hey kalian berdua!" teriak satpam dengan suara yang lantang.

Keduanya terlonjak kaget dan refleks berlari ke pagar belakang sekolah, tempat mereka meletakkan motor. Adrenalin memompa deras   ke sekujur tubuh mereka. Mereka berlari lebih cepat dari kejaran satpam.

Begitu sampai di pagar halaman belakang sekolah, mereka segera memanjat pagarnya. Jungwon menaiki motor, lalu menghidupkan mesin motornya. Yeona juga naik ke jok belakangnya.

"Pegangan yang kuat."

Yeona menggenggam bagian pinggang jaket Jungwon. Cowok itu memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Motor besar itu melintasi sepinya jalan malam.

Ingatan Yeona kembali mundur saat ia dan Jungwon hendak merekam Dohwan. Saat Jungwon bertanya dengan sorot mata penuh harap.

"Kalau sekarang? Gimana perasaan lo terhadap gue?"

Kemudian ia teringat akan ucapan Haewon.

"Dia cuma kasian sama lo. Ditambah penampilan lo yang gak seberapa itu lo pikir bisa pacaran sama dia?"

Yeona merasakan perih atas ucapan Haewon. Namun perlahan-lahan ia bisa merasakan kebenaran di balik perkataannya.

Ketika ia menatap punggung Jungwon yang kokoh, sesuatu yang selama ini tersembunyi dalam hatinya mulai terkuak. Ia sadar perasaannya terhadap Jungwon bukan sebatas pertemanan saja.

Yeona terlalu fokus pada tujuannya, fokus pada cita-citanya sampai ia mengabaikan sesuatu yang terus mengganjal di hatinya.

Jantungnya yang selalu berdebar kencang saat melihat betapa memesonanya Jungwon, yang selalu berdebar kencang saat dekat dengannya. Dan semua tentang Jungwon melekat dalam ingatannya.

Yeona menyandarkan kepalanya ke punggung cowok itu. Matanya terpejam, membiarkan angin malam menyapu wajahnya. Kini lengannya memeluk Jungwon erat. Menghirup aroma vanilla yang samar dari tubuh cowok itu.

Di dalam hatinya, gelombang perasaan rumit terus bergulir. Lantas ia tersadar bahwa... ia sudah jatuh cinta pada Jungwon.

Dan ia yakin Jungwon tidak merasakan hal yang sama padanya.

Perfect 505 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang