"Seneng banget aku, tuh, bisa nikah sama Mas-Mas ganteng kayak Mas Mark!"
Yang disebut 'Mas Mark' menghela napas kasar. Perbuatan buruk apa yang dia lakukan di kehidupan sebelumnya? Mengapa dia bisa mendapatkan pasangan hidup yang aneh seperti pemuda manis ini?
"Mae sama Bubu memang nggak salah udah jodohin aku sama Mas Mark. Kita memang serasi kalau dilihat dengan baik, Mas. Aku yang manis ini dapat jodoh ganteng kayak Mas Mark. Paket komplit banget kita, mah!"
"Kamu bisa diam nggak? Sikap antusiasmu itu membuat saya muak."
Hati Haechan seketika tertohok, tertusuk oleh ribuan duri yang benar-benar tajam. Memangnya salah jika dia bahagia di hari pernikahannya ini? Hanya orang aneh saja yang merasa tidak bahagia di hari pernikahan mereka. Dan itu artinya suaminya inilah orang aneh tersebut.
"Cemberut mulu, Mas. Kita harus bahagia hari ini, nggak ada acara pernikahan yang bisa membuat seseorang merasa begitu buruk." Haechan perlahan mendekati suaminya lalu mengusap pelan lengan kekar itu. "Meskipun kita dijodohin, seenggaknya Mas bisa tersenyum tipis di hadapan banyak orang. Aku tau Mas nggak suka dijodohin sama aku, aku tau Mas marah. Tapi sekali aja, Mas, tunjukkin senyuman pura-pura itu dan orang lain akan beranggapan bahwa Mas bahagia dengan pernikahan ini."
Mark tak menanggapi penjelasan panjang Haechan. Pria lengkap bernama Mark Jung itu justru menghindar dari sang istri lalu bergabung dengan geng adiknya, Jung Jeno.
"Eh, ngapain lo gabung ke sini, Kak? Seharusnya lo temani Haechan, istri manis lo itu," celetuk Jeno santai membuat Mark melotot tajam.
"Di sini lebih enak daripada di samping dia, Jen."
"Lo beneran nggak punya hati nurani sedikit pun, Kak?" Jeno mengarahkan wajah sialan Mark ke arah Haechan yang tengah duduk sendiri dengan wajah tertekuk dalam. "Ngerti nggak gunanya lo di sini untuk apa? Lo itu pengantin, seharusnya lo duduk berdua sama istri lo, bukan malah menghindar kayak pasangan mau cerai."
"Banyak omong lo. Mau suara lo di mute Tuhan?"
"Emangnya mau sotong lo gue cincang sekarang?" Jeno mengancam balik, tidak ada rasa menyerah jika berdebat dengan Mark. "Sana temui istri lo, atau gue aja yang gantiin lo sebagai pasangan hidup Haechan? Soalnya gue pernah pacaran sama Haechan selama sepuluh bulan sebelum perjodohan ini berlangsung."
"Boleh. Gue juga nggak suka sama dia. Terlalu berisik anaknya."
"Awas kalau lo demen sama Haechan, gue minta sepuluh ponakan laki-laki. Titik, nggak ada koma."
Kedua alis Mark menukik tajam. "Maksudnya apa lo minta begituan sama gue, huh?"
"Ya wajar aja, sih. Gue cuma minta ponakan, bukan minta Burj Khalifa jadi hak milik gue. Soalnya gue tau, cuma benih lo yang bisa tumbuh di perut Haechan."
"BENIH?! BENIH APAAN NIH, OY?!"
Tentu saja itu teman seperjuangan Mark yang tidak lain adalah Lucas.
"Benih apalagi kalau bukan benihnya Kak Mark," jawab Jeno enteng.
"Jung Jeno, gue buang, ya, samoyed lo?"
"Janganlah. Gue udah cinta mati kali sama samoyed. Gue nggak bisa hidup tanpa anjing lucu itu."
"Lebay banget, sih, lo."
Percuma saja kalau Mark berdebat dengan Jeno, tak akan ada habisnya. Mencari jalan keluar pun sangatlah sulit. Jeno itu anak yang tidak mau argumennya sampai kalah. Jadi, tak mudah untuk berdebat dengan sang adik.
"KAK, JANGAN LUPA MALEM PERTAMANYA LIVE IG ATAU LIVE YOUTUBE!! GUE JABANIN SAMPAI PULUHAN RONDE PUN!!"
"LIVE YOUTUBE AJA, KAK, SOALNYA BANYAK ORANG YANG MAU NONTON!!"
"EH, JANGAN LUPA SEBAR LINK NYA, YA!! GUE JUGA MAU NONTON GIMANA KASARNYA MARK JUNG KETIKA MENGGAGAHI SEORANG JUNG HAECHAN!!"
Mark yang mendengar menjadi naik pitam sendiri. Gimana mau malam pertama kalau dirinya saja tidak menyukai perjodohan konyol ini atau sekedar menerima Haechan sebagai istrinya.
"SAYA MUTILASI MULUT KALIAN SEMUA SEKARANG, YA?!"
Gimana nasib Haechan setelah ini jika Mark saja tidak menganggapnya sebagai seorang istri? Gimana perjalanan pernikahan mereka selanjutnya jika hanya salah satu saja yang bisa bertahan?
.
.
.Terlampau jauh untuk ku dekati
Hadirmu memang nyata, tapi mengapa aku sama sekali tak bisa merasakannya?
Sejatinya dirimu memang benar-benar jauh dari pandanganku.
Kita bersama, tapi terasa tak bersama apa lagi merasakan kebersamaan itu berdua..
.
.Vote dan komennya aku tunggu!
Terima kasih telah menghargai
karya tulisanku yang nggak
seberapa bagus ini.Entah kenapa aku suka aja gitu
kalo Echan manggil Mark kayak
'Mas Mark'. Sukanya berawal dari
book BB S2, di situ kan Echan juga
manggil 'Mas Mark'. Aww, aku baper!
❤❤💘Sekali lagi terima Echan untuk menjadi
pasangan hidup Mas Mark. Bye-byee👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Mark [MarkHyuck]
FanfictionA MarkHyuck Fanfiction ❝Tsundere-tsundere gitu, Mas Mark perhatian banget. Memang awalnya ngeselin banget, tapi lama-kelamaan jadi bulol juga.❞ ON GOING | BOYS LOVE | SHORT STORY | HURT Kisah tentang Mark dan Haechan yang dijodohin oleh orang tua me...