09. Masih Bertahan, Tapi Berani Mengutarakan

3K 236 36
                                    

Menurut kalian, lebih baik bebas atau tetap bertahan tapi selalu merasa terluka?

Mungkin, banyak orang akan memilih bebas daripada selalu merasa terluka. Untuk apa tetap bertahan dan mempertahankan hal yang semestinya sudah terasa memuakkan, terlebih lagi dibuat merasa terluka setiap harinya? Untuk apa bertahan dengan hal semacam itu? Tidak ada untungnya sama sekali.

Namun, bagi Haechan, pemuda manis itu lebih memilih tetap bertahan dan selalu merasa terluka. Baginya, pilihan itulah yang sudah paling benar daripada harus bebas namun masih menyimpan perasaan yang ingin selalu memiliki. Haechan tak bisa meninggalkan Mark. Haechan masih mencintai Mark. Namun, Haechan tak lagi menaruh harapan lebih pada pria cuek yang menjadi suaminya itu.

Biarkan Haechan mencintai seorang diri. Biarkan Haechan mempertahankan pernikahan ini seorang diri. Tapi Haechan tak akan membiarkan dirinya menangis lagi hanya karena melihat Mark yang selalu memuja kekasihnya. Mark memang sudah seharusnya membahagiakan, memprioritaskan juga melindungi gadis itu. Haechan tak pantas dibahagiakan juga dilindungi oleh Mark. Sama sekali tak pantas.

Memangnya Mark pernah merasa bahagia jika bersama dengan dirinya? Memangnya Mark pernah mengulas senyum atau bahkan tertawa karena dirinya? Sama sekali tidak pernah, 'kan? Justru pria cuek itu muak dengan dirinya. Bagi Haechan wajar saja jika Mark memilih membahagiakan dan melindungi Gracia, kekasih sang suami, daripada memilih untuk membahagiakan dirinya, sang perusak hubungan mereka.

"Mau ke mana, Mas?"

Haechan mendengar langkah kaki seseorang yang tengah menuruni anak tangga. Haechan segera menolehkan atensi sepenuhnya kepada Mark, sang suami, dengan pakaian yang terlihat rapi―dominan warna hitam―juga tak sengaja mencium aroma parfum maskulin milik sang suami yang baunya sangat menyengat.

"Bukan urusan kamu, juga bukan menjadi hak kamu yang selalu menanyakan ke mana saya mau pergi. Kamu cuma perlu diam tanpa perlu ikut campur."

Jawaban dengan nada tak suka itu membuat Haechan terkekeh kecil. Pemuda manis itu tak mengambil hati dengan jawaban teramat sarkas dari Mark. Sudah biasa baginya mendapatkan kalimat benci tersebut. "Aku, 'kan, cuma nanya doang. Nggak ada maksud untuk ikut campur, lagi pula aku punya hak atas kamu, Mas. Aku istri kamu, wajar dong kalau aku nanya kamu mau ke mana."

"Istri?" Lantas Mark menanggapinya dengan tertawa remeh. "Saya nggak pernah mau menganggap kamu sebagai istri saya. Bagi saya, pernikahan ini nggak ada artinya sama sekali. Cuma buat saya muak, muak, dan muak. Seo Haechan, kamu jangan pernah lagi mengharapkan sesuatu dari saya―termasuk cinta. Saya nggak akan pernah bisa beri kamu cinta dan kebahagiaan."

"Aku udah nggak pernah mau berharap cinta dari Mas lagi. Karena aku tau betul, cuma Gracia yang bisa Mas beri cinta. Lagi pula aku yang milih untuk selalu bertahan dengan keadaan menyakitkan kayak gini." Haechan beranjak dari duduknya, berjalan dengan langkah pelan namun pasti guna mendekati Mark.

"Kamu mau apa, Seo Haechan?"

"Mas tanya aku mau apa?" Kemudian Haechan menggeleng, manik bulatnya menatap dalam manik obsidian milik Mark. "Nggak ada, aku nggak mau apa pun dari Mas. Aku nggak mau cintanya Mas kalau aku mendapatkannya karena paksaan, aku nggak mau uangnya Mas karena aku mampu bekerja sendiri. Harapanku, dulu aku pernah berharap kapan pun itu dari Mas, tapi sekarang aku mengerti kalau Mas bukanlah orang yang bisa aku harapkan. Gracia, kekasih Mas yang cantik itu adalah perempuan dengan kebahagiaan seluas Semesta karena telah berhasil mendapatkan hati dan cintanya Mas."

Mark hanya diam tanpa suara. Namun, manik obsidiannya yang benar-benar tajam itu terus menatap ke arah Haechan, tak teralihkan oleh sesuatu benda mana pun.

Haechan tersenyum miring sembari melanjutkan kalimatnya, "Tapi Mas harus ingat satu hal. Meskipun Gracia kekasih Mas, perempuan yang selalu Mas beri cinta dan kasih sayang―tapi tetap aja aku yang menang atas diri Mas. Aku istri Mas, pendamping hidup Mas yang selalu setia, pendamping hidup yang selalu bersama Mas di setiap harinya. Mas dan Gracia cuma sepasang kekasih, sementara aku dan Mas udah menjadi pasangan hidup."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas Mark [MarkHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang