BAB 13

788 81 20
                                    

Happy Reading
Sorry for typo.

****

Yoshi menghela napas berat seraya memandang Ruto.

Pemuda itu baru mendapatkan dua kabar beberapa jam setelah Haru dilarikan ke rumah sakit. Sialnya lagi, kabarnya sama-sama buruk.

Haru yang koma dan Ruto yang tak sadarkan diri.

Ia tak tau lagi menanggapi masalah ini dengan bagaimana. Yang bisa ia lakukan saat ini adalah, menjaga Ruto.

Pantas saja di sekolah Ruto tak kunjung datang, ternyata terjadi masalah yang sangat serius di sini.

Saat mengetahui kabar dari ibu keduanya, Yoshi segera melesat meninggalkan sekolah. Dengan izin dari pihak sekolah tentunya.

Tangannya beralih menggenggam tangan Ruto. Sudah dua jam, tapi kakak temannya itu belum juga sadar.

Sayang sekali, Ruto harus menghadapi masalah sebesar ini di usianya yang masih sangat muda. Padahal waktu sekolah adalah waktu mereka untuk belajar dan menikmati masa muda dengan puas.

Tapi Yoshi menyadari bahwa tidak semua kehidupan itu berjalan mulus. Seperti halnya dengan dia, keadaan Haru dan Ruto saat ini tak jauh berbeda dengan keadaannya dulu.

Dulu, saat pemuda itu masih tinggal di rumah besarnya. Ia dilimpahkan begitu banyak kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Tapi semenjak Bundanya meninggal, rumahnya menjadi kosong. Suasana berubah seiring berjalannya waktu sampai suatu hari Ayahnya membawa seorang wanita yang sekarang telah menjadi ibu tirinya.

Itu sebabnya ia sangat mengerti perasaan Ruto. Kehilangan orang tersayang bukanlah hal yang mudah untuk dilewati.

Ibu tirinya baik, sangat baik malah. Yoshi yang sempat merasa psikisnya terganggu karena kepergian sang Bunda, menjadi lebih baik lagi saat kedatangan pengganti Bunda.

Tapi seberapapun tidak ada yang bisa menggantikan posisi Bundanya di dalam hati kecilnya.

Bundanya tetap yang terbaik.

Saat dia memiliki adik, ia sangat bahagia. Setiap hari anak itu tak melewatkan waktu pergi ke kamar orang tuanya untuk bermain dengan sang adik yang saat itu masih bayi.

Sekarang adiknya sudah masuk SD tapi tali persaudaraan keduanya masih terjalin dengan sangat baik.

Adiknya masih sering merengek minta di temani oleh Yoshi.

Tentu saja Yoshi tidak bisa menolak.

Keluarganya harmonis tapi Yoshi memilih tinggal sendiri. Alasannya? Tidak ada.

Yoshi bukannya tidak menyayangi kedua orang tuanya tapi, ia hanya ingin merasakan tinggal sendiri jauh dari orang tua.

Karena pasti suatu saat dia akan pergi jauh dari rumah. Begitu pikirnya.

Meski begitu, pemuda itu tak pernah lepas dari pengawasan sang Ayah. Itu sebabnya ayahnya mengirim beberapa bodyguard untuk melindungi serta membantunya di saat susah.

For you [Haru-Ruto] (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang