***
CHAFIFAH-ON
HELLO SEMOGA INI MASIH MINGGU YAK. MAAF TELAT UPLOAD, LAGI NGEBELAI SOAL SIMULASI UN NIH. YAYAYA.
ATI-ATI TYPO(S) SEMOGA KALIAN SENANG YAK.
***
"Apa yang kalian lakukan di sini?!" mukanya lelaki itu merah pdam, matanya menyala seperti gejolak api yang akan menembus kertas lunak.
"Hey kalian tidak tuli dan bisu kan! Jawab pertanyaan ku bodoh! Kalian kenapa bisa berada di sini."
Ali diam. Ia menunduk dengan gusar, sejujurnya ini moment yang tepat untuk mengatakan tentang sejatinya. Tapi ia takut jika harus di landa keberanteman yang serius.
"Dan elo Li, kenapa bisa bersama Prilly dengan keadaan rumah yang sepi dan di dalam kamar mu?" lelaki itu masih terus enggan menghentikan pertanyaan yang sama sekali tidak di hiraukan Ali.
Ali tetap diam, ia tidak tau harus melakukan apa selain lembek seperti ini. "Rupanya kau bisa bermain di belakang kakak!"
Hingga akhirnya satu hantaman pukulan keras melayang tepat di perut Ali, hingga membuat Ali terpental begitu saja.
Ali diam ia masih tidak bisa membalas semua perlakuan kakaknya ini secara frontal. Tapi jika ia tidak membalas mungkin ia akan kehilangan gadis barbienya ini.
Prilly yang masih tercengeng melihat keadaan kedua lelaki bergelut bak singa dan macan hanya bisa memutar bola mata. Apa maksud semua ini? lalu siapa Fremond dalam kehidupan Ali? dan mengapa Fremond bisa leluasa masuk kedalam rumah Ali, yang di luar sana ada banyak satpam sedang menjaga rumah bak kerajaan ini.
"STOP!!" Prilly menyentak mereka yang sedang bergelut dengan hantaman-hantaman kasar.
Mereka berhenti, dan Ali masih terkapar lemas di pojokan kamar tidurnya.
Prilly berlari menghiraukan mata Fremond yang seakan minta di puja, tapi justru tidak terangap.
"Ali kau baik-baik saja?" ucap Prilly membelai wajah Ali yang membiru karena jotosan super milik Fremond.
"It's oke Prill. Prilly pulanglah bersama Fremond, dan besok datanglah bersama Fremond di Café dekat arah komplek perumahan mekar sari. Aku tunggu kau dan Fremond jam 10, aku akan bongkar semuanya. Pergilah Pril!"
"Bagaimana aku bisa pergi dengan keadaan runcam seperti ini Li, aku harus mengurusmu hingga tuntas lalu aku akan pulang."
"Kau lupa dengan perjanjian menuruti apa mau tuan mu ini Pril? Aku mohon pulanglah, aku sudah punya banyak asisten jadi tidak udah mengkhawatirkan ku."
Prilly diam, di satu sisi ia ingin menolong Ali, dan satu sisi lainnya tanggung jawab dirinya bukan terhadap Ali saja. Tapi juga terhadap Fremond.
"Baiklah aku pulang, tapi apa maksud kata membongkar semuanya?"
"Besok kau akan tau. Sekarang pulanglah."
Prilly bangkit lalu sekilas menyempatkan diri tersenyum untuk Ali, ia tidak mengerti kenapa harus sebegini rupanya merasakan sebuah perasaan. Ini bukan perasaan sesungguhnya, ini masih perasaan yang lunak.
Prilly segera mengambil tas selempang yang tadi juga ikut jatuh di lantai, lalu segera ia bangkit pergi meninggalkan Fremond dan Ali yang sedang beradu pandangan.
Fremond yang menyadari itu, ia juga segera mengejar Prilly.
"Pril tunggu, aku yang seharusnya marah kepadamu, bukan kamu marah kepada ku." Prilly masih terus lari, menuruni anak tangga untuk sampai ke lantai 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN LOST (dimana aku kembali?)
Teen Fiction[FA_] sebersit ungkapan dewasa. Dia yang dulu mencintai ku. Dia yang dulu selalu ada untuk ku. Dia yang dulu lentera bagi ku. kini semua hangus, semua lenyap, semua terbakar seperti kayu termakan api. tak tersisa! sungguh aku bersumpah akan menggan...