BIANCA?

159 79 15
                                        

Tett tett tett

Suara bell istirahat pun berbunyi para siswa berlarian menuju kantin untuk membeli jajan termasuk Alexa. Dipertengahan jalan mereka dihadang oleh Bianca dan teman-temannya.

Bianca Revalina Putri merupakan anak dari pemegang 25 persen saham sekolah sehingga tidak ada anak yang berani dengan nya.Ia memiliki 2 sahabat yaitu Aurelia Gaiviraa dan Keyla Lhatasya Mauren.

“Jadi lo yang namanya Alexa!”ucap Bianca dengan nada tegas.

“ya”jawab Alexa singkat.

“dengerin gue baik-baik, jauhi Varo!”perintah Bianca.

“kalau gue gamau gimana?”ucap Alexa menentang perkataan Bianca.

“lo berani sama gue!”ancam Bianca.

“sama-sama makan nasi kan? Kenapa harus takut?”jawab Alexa membuat Bianca marah.

“liat aja lo nanti”marah Bianca.

“udah gue liat”jawab Alexa membuat Sheila dan Roseline tertawa.

“ca,ada Varo lagi memperhatikan kita”bisik Keyla pada Bianca.

Alhasil Bianca dan teman-temannya pergi meninggalkan Alexa dengan perasaan kesal dan marah, karena sudah merasa tertantang.
Dari kejauhan Varo sedang memperhatikan mereka. Azka ingin membantu Alexa, akan tetapi dilarang oleh Varo.Saat Bianca sudah pergi Varo baru menghampiri Alexa.

“lo gak papa?”tanya Varo pada Alexa.

“gue gak papa,semua ini gara-gara lo tau gak?!ucap Alexa.

“kok gue?”tanya varo.

“ya iya lah,kalo gue gak deket sama lo Bianca gak akan ngelabrak gue” jawab Alexa.

Lalu Alexa menuju kekantin untuk memanjakan cacing-cacing yang ada dalam perutnya. Dengan diikuti Varo dan teman-temannya.
Pembelajaran hari ini telah selesai,semua bergegas pulang. Varo menghampiri Alexa.

“Hari ini lo pulang sama gue, gak ada penolakan!”ucap Varo.

Alexa tidak bisa mengelak lagi, alhasil mereka berdua pulang bersama. Akan tetapi bukannya pulang Varo malah membawa Alexa kesebuah taman dekat danau. Mereka berdua menghabiskan waktu disana sambil menambah kenangan-kenangan bahagia. Tanpa mereka sadari waktu berlarut hingga sore, Varo bertanggungjawab mengantarkan Alexa pulang kerumahnya.
Sesampainya di rumah, Alexa langsung mandi dan melakukan aktivitas seperti biasa, menulis dibuku diary nya.
Semenjak kedatangan Varo Anggara, hari-hari dia kini makin membaik. Yang dulunya senang bersama kegelapan, kini kembali menemukan cahaya.
Di SMA lentera bangsa Alexa menjadi most wanted di sekolahnya.Yang dulunya ia sering di-bully sekarang dia malah makin didekati banyak teman. Sikap pendiamnya kini semakin hilang, ia menjadi sosok Alexa yang pemberani.

***

Pagi-pagi sekali Varo sudah bangun. Ia berniat untuk menjemput Alexa agar bisa berangkat sekolah bersama. Selesai mandi ia langsung sarapan yang sudah disiapkan oleh mbok Inah. 15 menit ia selesai sarapan, lalu berangkat kerumah Alexa.

“Alexa, bangun!”teriak Diana dari bawah.

“sudah ma”jawab Alexa yang ternyata ia sudah bangun dan bahkan sudah mandi.

“yasudah, sini turun sarapan dulu”ucap Diana.

“iya ma”jawab Alexa.

Varo telah sampai di depan rumah Alexa.Terlihat seorang satpam menghampirinya dan bertanya.

“mau jemput non Alexa?”tanya satpam tersebut

“iya pak”sontak Varo menjawab.

Varo pun disuruh masuk dan bertemu dengan mama Alexa. Varo disambut hangat oleh mama Alexa. lalu mereka berdua berangkat ke sekolah bersama-sama sambil menikmati udara pagi.

Hari ini jam pembelajaran olahraga. baju Alexa sudah ditaruh didalam loker  dan akan melakukan pembiasaan pagi. Akan tetapi saat Alexa melakukan pembiasaan pagi  Bianca mengambil baju olahraga Alexa dan membuangnya ke belakang sekolah.Saat jam olahraga tiba, Alexa mencari-cari bajunya namun tidak ketemu, alhasil ia tidak mengikuti olahraga dan memilih menunggu dikelas. Biaca menghampiri Alexa yang berada di kelas sendirian.

“bajunya nggak ketemu ya?”tanya Bianca dengan senyum licik.

Alexa hanya mandang Bianca tanpa berkata sedikitpun. Ia juga menyadari  bahwa hilangnya baju olahraganya merupakan perbuatan Bianca.

“kalau ditanya jawab!”gertak Bianca sambil menggebrak meja.

“apa-apaan sih lu ganggu aja”ketus Alexa.

“sini lo ikut gua”ucap Bianca sambil menarik tangan Alexa.

“Ihh gamau ya!”bentak Alexa.

“ikut”ucap Biaca.

Bianca dan teman-temannya menarik tangan Alexa dan membawanya ke gudang belakang sekolah .Alexa tidak bisa melawannya lagi, karena mereka bertiga sedangkan ia sendiri yang pastinya kalau dia melawan, Alexa akan kalah. Alexa ditarik masuk ke dalam gudang akan tetapi di dalam gudang tersebut banyak debu. Alexa alergi terhadap debu, sehingga pipinya merah dan ia bersin-bersin. Mengetahui hal itu Bianca senang bahwa Alexa menderita. Pipi dan hidung Alexa sudah memerah akibat debu, badannya kini mulai melemas.

ALXVARO [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang