Happy Reading
****
Pukul 23.00 Aina masih tampak sibuk dengan tugas-tugas sekolahnya yang menumpuk. Sesekali ia merenggangkan tubuhnya untuk sedikit merilekskan. Fokusnya buyar saat getaran terus menerus dari handphone miliknya. Ada beberapa pesan dari dua nomor yang berbeda. Yang satu dari Abi dan yang satu dari Ami. Bapak dan anak itu selalu menghubunginya kapan saja. Apalagi semenjak Abi meminta nomornya, ia tidak henti-hentinya menanyai semua hal yang dilakukan oleh Aina. Aina sedikit risih namun ia mencoba membiarkannya, mungkin ini cara Abi agar mereka dekat dengan saling memberikan kabar mungkin? Ah iya mungkin saja.
Aina membuka ruang obrolan ia dengan Abi dahulu. Bukan tanpa sebab ia lebih mendahului Abi, itu karena jika Aina tidak membalas pesannya secepat mungkin ia pasti akan menelpon dan mengirim pesan tanpa henti sampai Aina membalasnya.
Om Abi
Selamat malam Aina
Apakah kamu sudah tidur?Kira-kira seperti itulah pesan Abi, sangat kaku bukan?
Aina
Selamat malam juga om
Belum Aina belum tidurOm Abi
Kenapa?
Ini sudah larut malam AinaAina
Aina masih mengerjakan tugas omOm Abi
Tidur Aina, ini sudah malam
Tugasmu masih bisa dikerjakan besok pagi
Anak sekolah seperti kalian harus tidur sebelum larut
Tidak baik untuk kesehatan
Saya tahu kamu sudah kelas 12 tapi tetap saja kamu harusnya tidak bergadang seperti ini
Besok pagi saya akan mengantarkan kamu ke sekolahAina
Maaf sebelumnya om
Om disini bukan lah untuk menjadi wali asuhku
Kita disini sedang mencoba menjadi seorang pria dan wanita yang sedang mencoba suatu hubungan yang serius
Jangan menganggap aku anak kecil om, jangan menyamakan posisi aku dengan Ami
Dan maaf om besok saya sudah janji dengan seseorang untuk pergi sekolah bersamaSetelahnya Aina langsung menutup ruang obrolanya dengan Abi, beralih keruang obrolanya dengan Ami, yang dia yakini Ami sudah tertidur. Terbukti tidak ada pesan masuk lagi setelah beberapa menit yang lalu. Tidak memperdulikan pesan masuk yang terus menerus masuk dari Abi.
Ami
Buna besok berangkat bersama yaAina
Maaf Ami aku tidak bisa
Aku sudah janji dengan seseorangAina mematikan handphone lalu kembali fokus mengerjakan tugas yang sedikit lagi selesai.
Satu jam sudah terlewatkan dan tugasnya sudah selesai dengan gontai dia berjalan menuju tempat tidurnya dan merebahkan diri, hanya butuh beberapa saat sampai Aina benar benar terlelap.
***
Sinar matahari masuk melewati celah jendela, gadis cantik dengan rambut pendeknya masih terlelap tanpa berniat untuk bangun. Menghalau cahaya matahari dengan selimutnya membuatnya kembali tertidur nyenyak
Ceklek
Pintu kamar sang gadis terbuka tanpa mengusiknya. Seorang anak kecil mengendap-endap memasuki kamarnya. Setelah sampai di samping sang gadis ia mengambil ancang-ancang lalu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Buna
Teen Fiction" Mau yah jadi Buna aku " ucapnya dengan wajah memelas " Kan aku udah jadi Buna kamu di sekolah " Kataku memandang wajahnya yang tiba-tiba lesuh " Bukan itu, aku mau kamu jadi Buna aku disekolah ataupun dirumah " ucapnya yang membuatku terkejut " Ak...