What Happens in Vegas, Stays in Vegas

1.4K 134 28
                                    

Kira-kira saat itu adalah malam di musim gugur. Langit malam cerah dengan sangat sedikit awan, angin dari barat menuju timur mengenai kulit, benda-benda, pohon-pohon, dan deretan baju-baju lusuh yang masih tergantung di distrik "para tunawisma", serta suara deru mesin kendaraan yang sahut-menyahut di jalan raya.

Las Vegas adalah satu kota malam yang tak mengenal istilah istirahat. Di salah satu kasino di pusat kota, ramai sekali orang beraktivitas. Bermacam-macam kegiatannya serta beragam pula ekspresi di wajah setiap manusia. Sebagian mengeluarkan tawa besar dan sebagiannya lagi seringai puas, pun sedikit pula yang mengumpat dengan wajah keras一kemungkinan kalah berjudi.

Riuh sungguh suasananya. Jeongwoo meneguk segelas scotch di tangannya, menyukai ketika minuman alkohol tersebut mengaliri tenggorokan.

"Give me the same drink as this man, Bartender."

Jeongwoo menoleh ke samping, menemukan pria asing yang fitur wajahnya sangat jelas; hidungnya mancung, alisnya menarik perhatian dan bertempat tepat di atas sepasang mata dengan pandangan tajam, rahangnya mencolok dan ada rambut sekelam malam yang menjadi seakan mahkota sebagai pelengkap dari paras tersebut. Ia duduk di sampingnya dengan menyisakan satu kursi berada di tengah-tengah mereka sebagai pemisah.

Mungkin pria itu tahu bahwa Jeongwoo sedang memperhatikannya sehingga dia menoleh. Inginnya Jeongwoo kembali palingkan wajah dan berpura-pura tidak tahu, tetapi kalah cepat oleh si pria asing lebih dulu melihatnya.

"Tourist?"

Dia bertanya, yang segera diangguki oleh Jeongwoo.

"From South Korea."

"Bersenang-senang selama disini?"

Sepasang kelereng kembar milik Jeongwoo sarat akan keterkejutan. Pasalnya pria asing berwajah tampan tersebut barusan bertanya dalam bahasa korea.

"Kau bisa berbicara bahasa korea?" tanya Jeongwoo dengan bahasa ibunya. Sedikit antusias terselip dalam nada bicaranya.

Bartender meletakkan gelas milik pria tersebut di atas meja yang segera disambut cepat oleh sang pemesan. Dengan cepat diteguk sekali alkohol tersebut, lalu ia menoleh kembali pada Jeongwoo.

"Aku pernah kesana beberapa kali."

"Berapa kali itu sampai membuatmu fasih berbahasa korea?"

Dia terkekeh ringan. Harus Jeongwoo akui, senyumnya menawan.

"Baik, cukup sering." dia mengoreksi.

Selang beberapa saat, percakapan ringan dengan mudah terjalin. Keduanya saling berkenalan. Diketahui pria tersebut bernama Haruto Watanabe. Memiliki darah Jepang tetapi dia lahir dan tinggal di sebuah negara bagian Amerika Serikat yakni Louisiana. Terdampar di salah satu kasino ternama Las Vegas untuk mencari hiburan. Itu membuat Jeongwoo menyimpulkan bahwa pria bernama Haruto ini kaya raya.

Maksudnya, serius, orang macam apa yang pergi ke kasino untuk berlibur? Tidak ada, kecuali mereka yang berduit tebal atau nekat mencari penghasilan dengan berjudi一dan dari penampilan Haruto Jeongwoo menyimpulkan bahwa dia tipe pria yang tak akan mudah jatuh miskin hanya karna menghamburkan sebagian uangnya dengan berjudi.

"Dia menunduk sehingga atasanku yang tak melihatnya jatuh secara konyol di hadapan kami semua."

Haruto tertawa lepas mendengar cerita Jeongwoo tentang suatu acara makan malam bersama dengan kolega kantornya. Tawanya yang begitu lepas dan menyenangkan nampak begitu menghibur. Seolah-olah adalah lubang hitam yang menarik segalanya ke dalam. Memaksa setiap atensi melihat tawanya yang damai.

𝐀 𝐏𝐋𝐀𝐂𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐂𝐀𝐋𝐋𝐄𝐃 𝐇𝐎𝐌𝐄 ; 𝐇𝐀𝐉𝐄𝐎𝐍𝐆𝐖𝐎𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang