cw : mention of sex activity, suicide(?), angst─i think. but in the end, happy ending for sure 😊
am sorry for typo(s)
selamat membaca~***
Di pertengahan musim dingin, Haruto bermimpi ganjil.
Dia berdiri di tengah-tengah hamparan rumput hijau dan ilalang panjang yang luas sejauh mata memandang. Anak-anak bukit menjadi latar lukisan alam itu dengan kumpulan kapas putih pada langit biru sebagai pelengkap. Kemudian di tengah-tengah itu semua ada sebuah pintu putih yang disuluri oleh alang-alang dan bunga-bunga cantik.
Mimpi ini jauh berbeda dari mimpi-mimpi yang pernah Haruto alami selama 20 tahun dia memijaki bumi.
Tetapi terasa sangat nyata.
Senyata angin yang menyentuh kulitnya. Senyata suara alang-alang yang bertubrukan. Terlalu nyata tiap adegannya hingga Haruto ragu apakah ini benar mimpi ataukah sesuatu yang lain.
Hampir semingguan mimpi yang dialami selalu sama─dirinya yang berdiri seorang diri di tengah hamparan rerumputan hijau dan sebagian berwarna seperti emas, berdiri menatap pintu dengan bunga-bunga di sisinya, begitu misterius.
Suatu malam, di mimpinya adegan berganti dengan Haruto yang mendekati pintu tersebut. Hampir dibukanya pintu putih itu tapi suara alarm telah membangunkan.
Rangkaian mimpi aneh ini sekurangnya telah mengganggu aktivitas Haruto. Gangguan tidur─sering terbangun di malam hari atau berkeringat dan terengah-engah ketika terbangun─telah menghasilkan lingkaran hitam yang tercetak jelas pada bawah mata. Ini sampai pada tahap dimana Haruto menolak untuk terlelap sebab tak ingin terganggu dengan tidur.
Dia berakhir di ruang konsultasi dengan terapis.
Puncak dari kemisteriusan ini adalah kala mimpinya menampilkan kepingan baru, karakter seorang pemuda dengan rambut hitam, rahang tegas, memakai baju putih lengan panjang besar dengan kancing pada bagian pergelangan tangan dan celana berwarna coklat panjang yang digulung hingga menggantung di kakinya yang jenjang. Sepasang matanya memandang Haruto penuh kelembutan, sarat akan kerinduan.
Sosoknya muncul dari pintu misterius─yang berakhir tak pernah Haruto buka─mendekati Haruto yang berdiri seorang diri bagaikan patung.
Ketika dia membiarkan sudut bibirnya terangkat ke kedua sisi, saat itulah Haruto merasakan perasaan aneh yang menyedihkan menyerpa dirinya. Seakan ada luka.
"Bertemu lagi, Kasihku."
Lagi? Kapan kita pernah bertemu?
"─Aku sudah menunggumu lama sekali."
Lama itu berapa hari? Bulan, ataukah tahun?
"Sekarang kamu disini─Betapa aku rindu." Dengan senyuman secerah cahaya mentari, suara halus yang penuh semangat, menyentuh Haruto dengan ringan. "Selamat datang di rumah, Haar."
Kamu ini sebenarnya siapa?
***
Pertemuan kesekian Haruto dengan terapisnya, Yoshinori.
Haruto memutuskan untuk pergi mendapat konseling dengan terapis untuk mengatasi gangguan tidurnya. Sekaligus, menghilangkan mimpi anehnya.
Topik diskusi tentu berputar di sekitar mimpi misterius Haruto, yang memiliki bagian baru dari kemisteriusannya.
"Dia memanggilku Haar dan uuhh... entah mengapa dia bertingkah akrab. Seakan-akan aku dan dia memang kenal dekat. Padahal aku yakin seratus persen kami sepenuhnya orang asing."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐋𝐀𝐂𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐂𝐀𝐋𝐋𝐄𝐃 𝐇𝐎𝐌𝐄 ; 𝐇𝐀𝐉𝐄𝐎𝐍𝐆𝐖𝐎𝐎
Fanfictiononeshot sampai series pendek ada di sini! *** a.n: pada dasarnya kumpulan ide di otak yang kalau dibuang sayang tapi kalau dijadikan ff authornya nggak sanggup :")