He Rides a Dragon, Doesn't he? - 3

423 49 8
                                    

8 tahun lalu, Kamp Pengungsian, Hampir 3 minggu setelah Operasi perebutan Batalyon 15.

Selagi para Sentinel dan Guide yang ditugaskan turun ke lapangan, para Guide yang berjaga di kamp pengungsian sejujurnya lebih banyak waktu untuk bersantai.

Walaupun merupakan pangkalan militer sementara berkedok kamp pengungsian, tempat ini tidak sebegitu sibuk. Pengobatan dilakukan secara penuh dan berjalan dengan teratur tanpa cacat, baik pengobatan dengan obat-obatan maupun pengobatan dengan bimbingan dari Guide.

Situasi pun berangsur-angsur pulih, jumlah para Sentinel dan prajurit militer yang terluka juga berkurang secara signifikan sejak perebutan Batalyon 23.

Keadaan jauh berbeda dari saat masa-masa perang ketika federasi terdesak. Selain medical check up dan bimbingan tanpa syarat apapun untuk sentinel-sentinel yang belum sepenuhnya pulih, para pemandu praktis tidak memiliki hal lain untuk dikerjakan.

Pelaporan terkait perkembangan dan keadaan sentinel pun berjalan lancar. Ketika tidak ada mayor atau letnan yang bertugas untuk diberikan laporan langsung, laporan akan ditulis dan akan diserahkan kepada para peneliti yang ada di kamp pengungsian.

Secara spesifik, kegiatan sehari-hari Haruto selalu seputar melakukan bimbingan dan berlatih.

Untuk yang kedua itu kadang-kadang dia pergi bersama rekan-rekan yang lain, terkadang akan disertai oleh dua atau tiga peneliti juga yang mengawasi pelatihan mereka, tapi kebanyakan waktu Haruto berlatih sendirian.

Dia menghabiskan berjam-jam waktunya dalam sehari untuk berlatih, berharap itu akan mengasah kemampuannya sehingga dia bisa mengeluarkan lebih baik dari sebelumnya. Ini seperti dia tengah di puncak tertinggi pada poin ia merasa bersemangat.

Di titik ini Haruto bahkan lupa apa yang biasanya dia lakukan sebelum dia mulai disibukkan berlatih.

Haruto tidak berlarut-larut dalam memikirkannya, dia puas dengan keadaan yang sekarang. Tidak begitu buruk.

Hari ini, jadwal hariannya untuk pemeriksaan rutin. Dia pergi menemui peneliti Chanyeol berhubung peneliti tersebut luang dan, dengan sedikit catatan, merupakan peneliti terdekatnya.

Chanyeol mengarahkannya ke salah satu ruang pengujian setelah beberapa pertanyaan kasual harian mengenai kabarnya: yang mana mencakup perubahan emosi, kemampuan dan stress.

Hal terakhir ada kaitannya dengan gangguan tidur yang sempat dialami sebelumnya (insiden minta maaf dengan Jeongwoo) dan diceritakan kepada sang peneliti yang merupakan seniornya tersebut dengan akhir Chanyeol yang memberikannya beberapa tips untuk mengurangi insomnianya dan memperbaiki kualitas tidurnya.

Haruto meletakkan tangan kirinya ke dalam alat semacam bantalan yang melingkupi tangannya hingga ke siku. Itu seolah-olah memegang sepanjang lengan Haruto erat-erat. Kemudian atas aba-aba yang Chanyeol berikan dia kemudian berkonsentrasi dan mulai mengalirkan kekuatannya.

Dia sudah melakukan tes semacam ini berulang kali jadi dia merasa santai.

Chanyeol yang berada beberapa langkah darinya juga mengawasinya dengan teliti. Bolak-balik memperhatikannya yang tengah konsentrasi penuh sambil memejamkan mata dengan layar hologram yang memperlihatkan data-data mengenai Haruto.

Persentase disertai grafik berubah-ubah seiring dengan aliran kekuatan Haruto yang masih diukur oleh alat canggih pengukur kemampuan.

Alat berupa bantalan tersebut mengendur dengan cahaya berwarna biru di sekitar alatnya setelah beberapa menit berlalu. Haruto menarik keluar tangan kirinya yang berkeringat.

"Bagaimana hasilku?" tanyanya.

Biasanya pertanyaan itu tidak ditanyakan, karena secara otomatis, begitu Haruto mengeluarkan tangannya dari alat pengukur Chanyeol akan langsung membacakan hasil tes yang terpampang di layar hologram.

𝐀 𝐏𝐋𝐀𝐂𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐂𝐀𝐋𝐋𝐄𝐃 𝐇𝐎𝐌𝐄 ; 𝐇𝐀𝐉𝐄𝐎𝐍𝐆𝐖𝐎𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang