1. Reren & Una

1.4K 271 9
                                    

Hellow Tata🐻

Pakabar?

Bertemu lagi dengan Micha👻

Oke, sebelum baca chapter ini, Micha mau nanya boleh, kan?

• Siapa nama crush kalian?

• Pernah nyanyi-nyanyi sendiri gak pas bawa motor?

• Apa impian terbesar kamu?

• Apa cerita masa kecil kamu yang paling lucu & ngakak?

• Dan terakhir, apa kata sandi Facebook kamu? (Pasti nama crush kamu, kan?)

Di jawab, ya. Hehe^^

Vote dan Komennya, Micha tunggu yaww👻


***


"Lo beneran Lau-"

"JADI INI BENERAN REREN?" kaget Launa setengah mati. "REREN YANG DULUNYA ITEM, RAMBUTNYA KAYAK SINGA, TERUS GIGINYA TONGGOS DAN KUNING?" tanyanya tak percaya.

Launa benar-benar tidak menyangka saat mengetahui fakta bahwa cowok yang saat ini duduk berhadapan dengannya adalah Varen. Teman masa kecilnya saat TK yang hobinya menganggu, menjahili, bahkan menangisinya juga. Pantas saja dirinya merasa tak asing ketika memperhatikan wajah cowok itu. Wajahnya yang dulu dan sekarang benar-benar berbeda, sekarang mengapa terlihat sangat tampan? Apa jangan-jangan... Cowok itu oplas?

Varen melotot kaget mendengar penuturan gadis itu. 11 tahun menghilang ke London tanpa kabar, tiba-tiba gadis itu kembali lagi tanpa di dugong. Dan bisa-bisanya Launa masih mengingat dan mengungkit-ngungkit masa lalunya. Namun Varen berusaha menahan senyumnya, sebetulnya Varen merasa sangat senang saat Launa berkata seperti tadi. Bukankah itu artinya... Launa tidak melupakannya?

Tetapi Varen tetap merasa tidak terima di-ulti oleh teman masa kecilnya itu. Mata tajamnya berwarna hazel menyorot kedua manik biru Launa dengan sinis. "Cih! Kayak lo dulunya sempurna aja. Lo lupa? Lo juga dulu jelek, ompong, rambut kayak Dora. Mana suka ingusan terus di usapnya ke baju gue, lagi. Lo juga sering ngilerin bantal Doraemon kesayangan gue!" desisnya tak mau kalah. Memangnya Launa doang yang mengingat dan bisa mengungkiti masa lalu?

Mengingat masa kecil dulunya sering sekali Launa mengusap ingusnya ke bajunya. Gadis itu juga sering sekali menginap di rumah Varen dan berakhir mengileri bantal Doraemon kesayangannya, bahkan pernah juga sampai mengompoli-nya. Meskipun begitu, Varen tidak pernah memarahi Launa. Ia memang sering mengganggu, mengusili dan menangisi Launa, tetapi jauh di lubuk hatinya ia sangat menyayangi gadis itu. Varen tidak pernah membiarkan ada orang yang menganggu, menjahili dan menangisi Launa kecuali dirinya.

Launa yang mendengarnya hanya menyengir polos tanpa dosa. Dalam hatinya dia sangat malu sekali aib-aibnya diungkit oleh Varen.

"Ck! Mau ngapain lo ke sini?" tanya Varen mengangkat satu alisnya seraya menatap tajam Launa. Ia bertanya seperti itu seolah tidak suka dengan kedatangan Launa dirumahnya. Padahal, dalam hatinya Varen benar-benar merasa sangat senang dengan kehadiran gadis itu. Gadis kecilnya yang dulu sangat ia sayangi, dan sampai sekarang rasa itu masih sama. Tidak pernah pudar meskipun mereka telah berpisah selama 11 tahun. Setelah 11 tahun menanti, kini gadis itu benar-benar telah kembali lagi.

Varen masih tidak menyangka Tuhan telah mengabulkan doanya untuk bertemu lagi dengan Launa. Varen kira, ia benar-benar tidak akan di pertemukan lagi dengan gadis itu. Gadis terkasihnya dari jaman bocil hingga sekarang. Varen kira Launa sudah melupakannya dan tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia.

VARENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang