-23-

356 46 4
                                    

Halllo cayy balekk ni prendd kangen ga?











"Hallo bunda apa kabar? "

"Jihoon......... "

"Ma kuburan bunda udah jelek kita percantik ya ma biar mirip kayak wajah bunda" Ucap jihoon lirih

"Jihoon Jangan nangis ya nak"

"Aku gabisa kayak gini ma bunda pasti sedih yakan ma? Adik dari dulu belum ketemu ma"

"Udah gapapa kok bunda bangga sama kamu hoon kamu bisa bertahan sampai detik ini sayang" Ucap papanya mencoba untuk menenangkannya

"Maafin aku ya bun aku belum bisa nemuin adik , aku gatau gimana nasibnya bun"








*flasback 16 tahun lalu*

"Bunda! " Teriak jihoon kecil yang berumur 2 tahun

"Iya jihoon kenapa? "

"Adikk mwana bun? " Ucapnya

"Dikamar sayang lagi tidur"

"Aku mau ke kamal adik"ucap jihoon kecil dan lantas pergi ke kamar adiknya

Krett

" Justin"

Justin yang berumur 6 bulan itu yang sedang tertidur membukakan matanya dia yang melihat jihoon hanya melihatnya dengan tatapan bingung

"Ayok mwain" Ucap jihoon kecil

Adiknya yang melihat itu hanya memiringkan kepalanya tanda tidak mengerti

"Jihoon sayang adik masih kecil loh kamu aja ya main sendiri" Ucap bundanya yang datang dari arah pintu kamar

"Yahh padahal mau main swama adik" Ucap jihoon dengan raut wajah kecewa

Tiit

"Eh kayaknya ayah kamu udah balik nih kita ajak ayah main yuk" Ucap Bundanya dan mengendong Justin untuk pergi ke luar kamar

Bersamaan dengan itu ayahnya datang bersama seorang wanita cantik yang statusnya adalah sekretaris dari ayahnya

"Mas udah pulang? " Ucap bundanya jihoon dengan raut wajah bingung karena melihat suaminya datang dengan seorang wanita yang mukanya tidak familiar menurutnya

"Iya"

"Oh kenalin aku sekretaris nya" Ucap wanita yang itu tidak tau malu

"Sayang dia calon istri aku" Ujar suaminya enteng

"M-maksud kamu apa mas? "

"Ya lu kaga denger sendiri dari mulut suami lu? Gw calon istrinya" Ucap wanita itu angkuh

"Kamu beresin barang-barang kamu kita cerai sekarang oh ya kamu juga bawa anak kamu pergi dari sini"

"Yah? " Jihoon yang saat itu masih kecil benar-benar tidak tau dengan situasi ini

"Kamu bukan anak saya lagi pergi kamu dari sini! " Ujar ayahnya membuat jihoon sedikit terkejut

"Mas! Kamu boleh nyakitin hati aku tapi jangan pernah kamu bentak jihoon" Ujar Bundanya

"Terserah saya, saya harap kamu ga pernah munculin muka kamu didepan mata saya"

"Mas! Kamu berubah aku kira perjodohan ini bakalan berjalan mulus tapi ternyata nggak, kamu tau ga gimana seneng nya mama aku pas kamu setuju mau nikahin aku? Dia mungkin bakalan sakit hati mas kalo tau kamu memperlakukan aku kayak gini" Ucapnya lirih

Jeongwoo Dan Takdirnya|| Jeongwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang