Bagian-2

2.6K 84 3
                                    

-selamat membaca-

✿ ✿ ✿

3 bulan kemudian .....

Sudah hampir 3 bulan Maira menjalani pekerjaannya sebagai sekertaris, dan selama itu semua lancar dan tak ada masalah, ia berharap itu terus berlaku sampai kapanpun.

Kini Maira baru saja selesai meeting bersama dengan Aldo juga Reno tentang pembangunan hotel yang ada di Bali, dan hasil dari meeting tersebut adalah jika ia akan menemani Aldo bersama dengan Reno ke Bali untuk melihat pembangunan secara langsung dan meninjaunya. Seminggu kemudian adalah waktu dimana mereka akan pergi ke Bali.

"Maira, kamu sudah catat semuanya?" tanya Aldo menanyakan catatan hasil meeting tadi.

Maira menganggukkan kepalanya. "Semuanya sudah saya catat Pak."

"Bagus kalau begitu," ucap Aldo lalu meninggalkan Maira bersama Reno menuju ke ruangannya.

Reno pun kini melihat ke arah Maira. "Mai, jangan lupa atur semua jadwal untuk di Bali. Nanti kirim ke saya, kalo ada yang salah saya koreksi."

"Baik Pak Reno, nanti saya buat lalu dikirim ke Pak Reno," ujar Maira.

"Kalau begitu saya ke meja saya dulu," pamit Reno.

Maira mempersilahkan. "Silakan Pak."

Maira juga kembali duduk di kursinya, dan mulai mengerjakan tugasnya kembali. Sekaligus ia pun mengganti catatan tadi yang acak-acakan, karena dirinya menulis dengan buru-buru. Menjadi sekretaris memang harus memiliki keahlian cepat menulis, jika tidak maka bisa saja tak ada hasil yang tertulis.

Maira yang terlalu fokus pada pekerjaannya, membuat ia tak sadar jika kini sudah memasuki waktu istirahat. Untung saja alarm yang ia pasang di handphonenya, membuat dirinya tau.

Maira pun turun ke bawah menuju ke lobby untuk keluar dari perusahaan, dan membeli makanan untuknya juga sang bos.

Maira berjalan kaki ke arah restoran biasa ia membeli makanan, setelah sampai didepannya dirinya langsung saja masuk.

Menuju kasir dan langsung memesan makanan untuknya dan bosnya, setelah itu dirinya disuruh menunggu selagi makanan dibuat.

Setelah menunggu beberapa saat, pesanan makanannya sudah siap. Ia pun kemudian mengambilnya dan tak lupa membayarnya, hanya miliknya saja, karena milik Aldo sudah ditanggung perusahaan.

Maira pun kembali berjalan menuju perusahaan, lalu naik ke lantai 80 menggunakan lift yang tersedia.

Ting..

Lift yang Maira naiki sudah sampai lantai yang dituju, ia pun kembali melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Aldo yang berada di ujung.

Mengetuk pintu ruangan Aldo terlebih dahulu agar dinilai sopan.

Tok..
Tok..

"Masuk," terdengarlah suara berat itu dari interkom kecil disamping pintu.

Ceklek..

Maira kemudian masuk ke dalam, ia melihat Aldo begitu fokus mengerjakan pekerjaannya. Kedudukannya sebagai CEO tak membuat Aldo hanya berdiam saja, bahkan bisa Maira nilai dalam 3 bulan ia mengenal Aldo, lelaki itu sangat gila kerja.

MY HUSBAND DEVIL CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang