2.

11.1K 921 52
                                    

Maaf banyak typo

****

Amarah  yang amat besar sudah ada di atas ubun-ubun Sari, tapi--- untung saja, Sari masih bisa menahan dan mengontrolnya.

Tak hanya mengontrol amarahnya, tapi Sari juga berhasil menahan tangannya yang hampir saja melayangkan tamparan atau cubitan mautnya  pada fisik Raden yang sangat amat-amat nakal.
Bayangkan saja, di tengah jalan besar tepat di depan alfam**rt, Raden ingin ia menghentikan laju motornya, karena Sari melaju dengan laju yang lumayan,  tak mungkin, Sari langsung mengabulkan permintaan Raden. Dan karena Sari yang tidak  langsung mengabulkan permintaannya, Raden mengancam pada Sari, kalau Raden akan loncat dan tak main-main, motor hampir oleng dan jatuh karena gerakan brutal yang Raden lakukan di atas motor, tapi sekali lagi, untung saja, Sari masih bisa bahkan menahan agar motor yang ia naiki dengan Raden tidak terjatuh. Kalau ia dan Raden terjatuh---pasti, Nyonya Inara juga akan menyalahkannya, mungkin.

Dan orang yang ingin  Sari marahi dan rasanya ingin cabik-cabik tubuh mungilnya, dengan rasa tak bersalah dan santai,  sedang berjalan meninggalkan Sari menuju pintu masuk alfam**art dalam keadaan yang sudah telanjang dada.

Dan kurang nakal apa lagi si Raden? Di saat baju penuh tintanya di buang begitu saja oleh anak itu di jalan, dan saat ini sedang Sari pungut, sambil memeluk tas Raden di depan dadanya.

Dan Sari memejamkan kedua matanya erat, di saat Raden di depan sana….

“Mbak Sari, cepatan. Aku tahu, mama nunggu aku kan di rumah? Aku haus, mau makan ice cream, mau beli kaos, dan mau belikan mbak Sari coklat 20 batang, Raden yang akan bayar dengan kartu milik Raden…”

“Kuy, cepat. Sebelum Raden berubah pikiran dan kasih coklet 20 batang ke kakak cantik yang jaga computer beruntung…”Teriak Raden lagi, sambil berkacak pinggang di ambang pintu alfam**rt yang bocah nakal itu buka sedikit, membuat orang lain yang ingin masuk, sabar… menunggu Raden untuk masuk, sekaligus tertawa melihat wajah Raden yang sumpah, tidak terlihat wajahnya, karena sudah di penuhi oleh tinta spidol yang sudah kering bahkan sudah luntur karena keringat.

Dan ngakak sama ucapan Raden yang mengatakan. Kakak cantik yang jaga computer beruntung. Yang tidak lain yang Raden maksud adalah bagian kasir. Dan komputernya beruntung, habis Raden lihat, di saat kakak cantik ketik entah angka berapa di keyboard, laci computer langsung terbuka, dan dan semua uang yang di masukan kakak cantik yang jaga, di makan sama computer rakus itu.

*****  

Sari yang selama ini, mau beli cokelat batangan yang 10-an ribu saja mikir setengah mati, lebih baik uang 10 ribu  buat beli beras super 1 kilo. Sehingga satu keluarganya bisa makan 3 kali sehari.  merasa tak enak dan tak kuasa menolak keinginan Raden.  Raden yang… masya Allah, bukan 20 batang coklet yang ia masukan ke dalam keranjang, tapi mungkin ada sekitar 50 batang dengan harga 35 ribuan 1  per satu batang cokelat.

Dan Sari, tidak mau menerima semua ini, cukup satu batang saja, sudah Sari letakan kembali, tapi Raden dengan nakal, kembali memasukan cokelat itu ke dalam keranjang, sehingga membuat---- Sari dan Raden sudah berada selama sekitar 30 menit dalam alfam**rt ini.  Sari menolak dan Raden kekeuh yang mau kasih semua cokelat itu ke Sari.  Sari yang Raden lihat pasti belum pernah makan  cokelat mahal, kasian.

Dan sudah cukup, Sari lelah dan pasti Nyonya di rumah sana, menunggu kepulangan mereka, dan toh… cokelat-cokelat itu nanti, bisa Sari berikan dan kembalikan pada Nyonya Sherin.

“Ck. Ini ada panggilan dari mama, 3 kali lewat, mbak nakal. Aku sudah baik, kenapa tolak? Mbak yang jaga aku sebelumnya, aku belikan 4 ponsel. 2 untuk adiknya, 1 untuk anaknya dan 1 untuk suaminya…. “ucap Raden kali ini tak berani menatap kearah Sari. Sari yang jelas kaget dan shock, tak percaya dong sama ucapan Raden barusan.

“Benarkah? Nggak mungkin ah kamu belikan…”

“Benar dong, aku walau nakal dan usil, nggak mau bohong. Dosa.  Anu, itu bayaran karena sudah aku buat repot dan pusing… hehehehe, maafkan Raden Mbak Sari, tadi sudah nakal. Tetap jadi Mbaknya Raden ya….”

“Ayo, kita bayar…. Kasian mamaku nunggu, dan satu lagi…. Kata mama, dalam kartu ini, uangku banyak, katanya sih, nafkah dari papaku, aku boleh belanja apa saja, asal ada manfaatnya kata mama, aku mau kasih mamaku, mamaku nggak mau, katanya dia nggak ada hak sama uang yang ada dalam kartu ini, aku bingung sama orang dewasa. Uangku banyak dalam kartu ini, kenapa mama nggak mau pakai, malah kerja yang bikin capek dan keluar keringat…”

ASLI. Bukan hanya Sari yang terpaku mendengar ucapan dengan nada suara yang lumayan kencang dari Raden, tapi orang-orang yang ada di sekitar Raden juga---- merasa iri sekaligus sangat beruntung menjadi Raden. Karena di umurnya yang masih  sangat-sangat kecil sudah ada kartu atm di tangannya dan sepertinya sangat di sayang sama mama dan papanya…..

Padahal, tanpa orang-orang tahu, Raden memang banyak uang, tapi mendapat kasih sayang dari sosok yang namanya Ayah, ayah kandung tidak pernah Raden dapatkan sedikitpun sejak, mama dan papa kandungnya bercerai...

Tbc

Lanjut cepat dan ada yg kepo?

Cie yg dapat nafkah dari bapak angsatnya. Sombong banget.

Gk tahu saja Raden. Mamanya kalau sudah bilang A, ya A. Jadi, gk bakal noleh sama sampah yg udah di buangnya.... hehehe

Gemas banget pokoknya di saat bapak angsatx tau, anaknya sendiri lah yg muntahin mobilnya😂😂😂

EX HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang