20.

4.3K 451 52
                                    


Ebook juga ready di playbook atau playstore. Bisa baca lengkap dg cepat di sana juga..

*****

Deal

Sherin menerima ajakan makan siang dari istri mantan suaminya. Mau menolaknya, alasannya apa? Istri Xander sudah menolongnya untuk memberi pelajaran berharga pada pelakor.

Dan misal Sherin menolak, cih... Sherin nggak mau di bilang belum move on. Dan sumpah, Sherin sudah move on dari Xander. Ngapain terus suka dan cinta sama sampah.

Atau, andai Sherin bercerai karena Xander suka kdrt, dulu, mungkin masih ada kesempatan, Sherin masih sayang dan cinta Xander. Tapi, Xander selingkuh dan sudah berzina dengan perempuan lain. Nggak ada ampun dan kata maaf, dan nggak akan ada kesempatan juga. Memikirkan suamimu dulu, pernah tidur dengan perempuan lain, sangat menyakitkan untuk hati dan perasaan Sherin. Membuang dan melepaskan lebih melegakan dan mantap.

"Mah, aku kok nggak nyaman ya... ck "Raden menyolek pinggang mamanya yang duduk tepat di samping kanannya.

Sherin yang sedikit melamun, tersentak kaget, dan menoleh kearah anaknya, yang wajahnya terlihat sangat asem banget saat ini.

Sherin mengernyitkan keningnya tak suka, membuat anaknya Raden seketika cengegesan.

"Eh suka. Dong. Kan Raden yang milih mau makan baso di kedai ini, santai bos... jangan natap Raden galak..."Ucap Raden masih dengan cengegesannya.

Tangan mungil Raden bahkan mencolek-colek pucuk hidung dan bibir Sherin. Menggoda biar mamanya buang tatapan galaknya, aish.

Dan semua komunikasi, aktifitas nakal dan usil tangan Raden tak lepas dari pandangan Xander dan juga istrnya yang duduk tepat di depan Sherin dan Raden.

Mereka semua, menunggu pesanan mereka datang. Baso jumbo, yang di pilih sama Raden. Semuanya harus sama pesanannya, biar adil. Dan Raden juga menawarkan diri, dia saja yang bayar sambil pamer kartu atm warna emas miliknya, tak tahu saja, kartu atm emas miliknya, adalah salah satu milik bapaknya yang Sherin bawa tanpa ijin, alias bisa di katakan mencuri, sengaja untuk nafkah anak mereka Raden. Biar Xander tak terlalu dosa, mengabaikan nafkah anaknya Raden. Begitu piker Sherin. Sembari Sherin mencari kerja dan menata hidupnya setelah berpisah dari Xander bangsat.

"Ehem..."Sinta mendehem untuk memutuskan komunikasi seru antara anak dan ibu itu.
Dan deheman Sinta berhasil, Sherin dan juga Raden sudah menatap kearah Sinta saat ini.

Sinta yang terlihat mengusap pelipisnya gugup.

"4 tahun yang lalu, kami di jodohkan..."Ucap Sinta lembut.
Dan jelas, ucapan Sinta berhasil membuat kening Sherin berlipat bingung, dan tatapan tak suka, Sherin lempar dengan terang-terangan pada Sinta.

"Mbak kasih tahu saya? Saya nggak peduli kali, Mbak. Dan nggak harus tahu tentang itu, "Ucap Sherin dengan nada tajamnya.
Dan dalam wkatu dua detik, wajah Sherin kembali teduh, bahkan Sherin tersenyum membuat perasaan Xander seketika tak enak melihatnya...

"eh tapi semoga, sampah yang Mbak pungut, bisa di daur ulang..."Ucap Sherin dengan senyum lebarnya, dan senyum Sherin semakin lebar melihat kedua tangan Xander yang terkepal erat, dan wajah Xander yang sangat masam, persis seperti wajah dan raut yang anaknya tampilkan beberapa menit yang lalu.
Sherin juga menatap Xander, dengan tatapan jailnya....

Dan tatapan jail Sherin, harus terputus, di saat pesanan mereka datang, dan siap untuk di santap. Raden bertepuk tangan heboh, melihat pentol basonya, sebesar dua telur milik kuda yang Raden tunggangi kemarin sore dengan Abang Al.

EX HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang