"Haii, jihannn" Billa memasuki kelas sembari melambaikan tangan nya
"Wehh, lo berangkat sendiri?" Tanya Jihan "biasanya sama si Sean lo"
"Sama Sean kok, cuma tu anak lagi di ruang guru buat naro buku apa ngak tau" Billa duduk dan menaruh tas nya.
"Eh bil lo tau gak!" Billa langsung menoleh dengan muka yang bertanya-tanya.
"Apaan?" Tanya Billa penasaran.
"Kaga jadi deh" ucap Jihan polos nya.
"IHH JIHANN, LO TU YA" ucap Billa dengan nada yang tinggi "bisa ngak si lo jangan bikin gue penasaran"
"Iya maaf, abis gue lupa mau ngomong apaan"
Tak lama setelah itu datang lah Nata yang di ikuti oleh enam orang lain nya, di antara nya, Sean, Rivan, Gibran, Devano, Rakka, dan Marsel. Ya mereka semua adalah anak-anak Aodra. Geng paling terkenal di wilayah sana dan di sekolah, meskipun mereka kelihatannya nakal tetapi mereka mempunyai sisi yang baik.
"Permisi wahai penghuni kelas, kita izin masuk ya" ucap Rakka saat memasuki kelas
"Ehh ada Billa sama Jihan" Billa dan Jihan menoleh saat nama mereka di sebut oleh Rivan. Billa tersenyum ramah ke pada Rivan
"Woi demi apapun gue di senyumin bidadari" Sean yang lewat di samping Rivan pun mendorong nya agar terjatuh dan duduk di kursi.
"Kelas ini tu bener-bener di isi sama cewe-cewe cantik, kaya Billa sama Jihan terus cowo-cowo nya juga ganteng, kaya Nata sama Sean" ucap Gibran "gue pengen gitu kelasnya di sini"
"Kaga mungkin, lagian lo sadar diri deh, nilai lo masih di bawah rata-rata" Gibran melihat Devano dengan wajah yang tak suka
"Ihh Dev bisa kaga si lo nyenengin hati gue gitu" ketus Gibran
"Eh btw Nat lo kaga tertarik ni sama dua cewe itu, sekali-kali kek gue denger kalo lo lagi deket sama cewe atau lo lagi suka gitu sama siapa" ucap Rivan. Nata terdiam sesaat
"Gue lagi gak mau mikir tentang itu" balas Nata
"Kalo lo ada niatan buat deketin cewek, kabarin kita-kita ya, biar kita semua bisa bantu" ucap Marsel
Mendengar apa yang di katakan oleh Marsel, Nata langsung melihat ke arah Billa.
***
"Permisi nyonya, ini makanan nya" ucap Jihan
Jihan menghampiri Billa yang sedang duduk dan memberikan mie padanya.
Billa tertawa kecil "hehe makasih bu"
"Bil lo coba deh itu mie nya pake sambel yang banyak , pasti enak"
"Han, gue kan gak bisa makan pedes" jawabnya sembari mengaduk mangkok nya "yang ada entar gue bolak balik toilet mulu"
"Iya juga ya, kasian temen gue entar"
"Eh tu Dika"
"DIKAAA, SINI DIKA" teriak Jihan memanggil Dika yang sedang membawa mangkok itu
"Gue baru liat Billa makan mie, biasa nya lo makan batagor Bil" ucap dika saat ia melihat jika Billa memakan mie. Memang benar Billa jarang sekali memakan mie.
"Iya gue lagi pengen, lagian juga bunda gue gak akan tau kalo gue makan mie, terus mie tu enak jadi gue pengen"
"Awas loh maag lo kambuh" ujar Jihan menyenggol tangan Billa
"Makan mie satu, gak bakal bikin maag gue kambuh, jadi santai aja"
"Eh Bil gue mau tanya dong"
"Mau tanya apaa?" Tanya Billa
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGSTRAWA
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE] {FOLLOW JUGA JANGAN LUPA} "Aku ingin menjadi matahari di saat kau redup" **Hanata Alfarez, lelaki pecinta senja dan laut yang berhasil membuat semua orang di sisinya bahagia, setelah itu ia pergi menjadi cerita yang abadi** "Matah...