Keadaan sekolah yang ramai dan banyak murid-murid yang berkumpul di samping lapangan basket untuk menonton pertandingan basket antar kelas.Perlombaan kali ini kelas 12 mipa 1 melawan kelas 12 ips 1.
Billa bersama tiga temannya itu duduk di kelas yang kebetulan tepat berada di depan lapangan.
Billa melihat Sean dan Nata. Nata melihat ke arah kanan pun sontak melihat Billa dan mata mereka saling bertemu. Ia merasakan jika jantung nya berdetak kencang dan bibirnya pun dengan sendirinya terangkat. Dengan sadar ia menepuk pipinya pelan pelan.
Laura, Geby, dan Tania berjalan menuju lapangan dengan gaya mereka itu. Lalu mereka berdiri tepat di samping Billa, Jihan, Isyana, dan Aleza.
"NATA SEMANGAT" teriak Laura. Mereka berempat sontak melirik secara bersamaan. Perasaan tak suka sekarang ada di dalam teman teman Billa.
Pertandingan akan segera di mulai. Suara teriakan anak lain pun mulai bergerumuh. "SEMANGAT NATA, SEMANGAT NATA, SEMANGAT NATA" kali ini mereka bertiga yang berteriak menyemangati Nata,
Aleza yang berada tepat di samping sebelah kiri mereka pun mereka merasa berisik. "WOI LO BISA DIEM GAK!"
"Kenapa sih orang gue nyemangatin Nata, lagian lo kalo berisik sana pergi ke kelas aja gak usah di sini" ucap Laura dengan wajahnya yang jutek itu.
"Heh, Nata kaga bakal semangat kalo yang nyemangatin lo ngerti!"
"Ehh Nata tu bukan lo, mungkin aja dia seneng di semangatin gue" Laura menyenye nyenye membuat Aleza berhenti berbicara dengan nya. Karena percuma Laura akan terus adu bicara jika lawan bicaranya itu tidak mau ngalah.
Pertandingan di mulai. Kali ini Billa sangat fokus melihat Nata, entah lah apa yang membuat nya terus melihat Nata. Apakah dia suka? Atau jatuh cinta?.
Ini pertama kalinya Billa bersikap seperti itu yang sebelumnya ia belum pernah merasakannya. Sekalipun is dekat dengan Sean.
"Yess" Billa mengepalkan tangan nya dan tersenyum saat Nata berhasil mencetak goal pertama untuk tim nya.
Isyana tertawa melihat Billa yang senyum nya seperti di tutup tutupi itu. "Lo kayanya dari tadi ngeliatin Nata mulu deh Bill" Billa langsung memutar kepalanya dan menggelengkan kepalanya cepat "lo kalo suka sama dia, bilang kali ke kita"
"Kaga Syan" balas nya dengan lembut.
Isyana paham sekali dengan temannya itu. Billa adalah anak yang selalu menyembunyikan perasaannya hingga tidak ada orang lain yang tau. Yaa meskipun mereka temanya tapi tetap saja. Kalo menurut Billa rahasia terbesar dia ada di senja. Haha memang anak itu selalu bercerita kepada alam buka manusia yang dapat memberikan saran.
***
Ke lima anak Aodra berjalan di lorong sekolah menuju lapangan untuk menonton pertandingan.
Gibran memimpin jalan mereka dan di ikuti yang lain. Tak salah jika anak Aodra berjalan bersamaan sontak menjadi pandangan utama bagi murid murid yang lain.Anak Aodra memang hampir semuanya tampan haha, tapi ya kelakuan mereka pun berbeda beda. Jika di sekolah pun sekarang mereka bertujuh memiliki julukan sebagai Tujuh Lelaki tampan.
"Minggir, minggir" ucap Marsel mendesak maju ke depan untuk menonton pertandingan.
Mereka berdiri di barisan paling depan. Gibran melihat cara Nata dengan fokus. "Wahh Sel, lo harus tanding dah sama Nata"
"Iya tuh cara Nata main kerean banget" lanjut Devano
"Ihh gue sih gak bakal terkalahkan, inget kan kalian semua gue pernah bawa nama baik sekolah waktu gue kelas 11 dan gue berhasil mencetak goal di point terakhir" ucap Marsel dengan pd nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGSTRAWA
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE] {FOLLOW JUGA JANGAN LUPA} "Aku ingin menjadi matahari di saat kau redup" **Hanata Alfarez, lelaki pecinta senja dan laut yang berhasil membuat semua orang di sisinya bahagia, setelah itu ia pergi menjadi cerita yang abadi** "Matah...