Perjalanan di sore hari yang dingin bersama Nata membuatnya menambah pengalaman baru.Nata mengendarai motor dengan kecepatan sedang di karena kan ia tau bahwa jalanan becek dan licin.
Billa melihat ke arah langit yang masih dengan warna abu-abunya, di atas langit sana masih ada burung yang berterbangan secara bersama-sama.
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Billa. Nata sedikit terkejut saat melihat rumah Billa yang megah yang di dominasi warna putih ke cream.
Saat Billa turun dari motor Nata, datang mobil berwarna putih yang ingin masuk ke dalan rumah, ya itu adalah Kirana yang datang bertepatan dengan mereka.
Billa mendekat ke arah mobil saat Kirana membuka kaca mobil.
"Kamu hujan hujan an?" Tanya Kirana.
Nata tersenyum sembari merundukan tipis kepalanya saat Kirana melihat ke arah nya.
"Engak ko bun tadi Billa sempet neduh, ini bukti nya juga baju Billa gak basah" jawab Bilaa
"Ya udah itu temen nya jangan lupa suruh masuk dulu" ucap Kirana lalu memajukan mobil nya masuk ke dalam halaman rumah.
"Ta lo mau masuk dulu gak?"
"Gak, gue mau balik" balas Nata singkat.
"Oke, kalo gitu gue masuk dulu" Nata melihat Billa yang ingin masuk ke dalam rumah nya dengan sesuatu milik nya yang masih ada di tubuh Billa.
Billa memasuki gerbang, dengan perasaan yang sedikit mengganjal. Ia pun sadar bahwa jaket milik Nata masih ada di dirinya. Ia pun membalikan badannya dan melepaskan jaket milik Nata yang masih terpakai di tubuh nya.
"Eh nih jaket nya makasih" Billa memberikan jaket itu dengan perasaan yang sedikit malu, karena hampir saja ia ingin membawa jaket Nata.
Nata yang mengerti apa yang Billa rasa pun tersenyum tipis. Aggghhh senyum dia manis sekalii huuu.
Billa berbaring di kamar nya setelah selesai mandi. Ia tersenyum sedikit melihat ke arah langit langit kamar nya. Saat ini bayangan Nata selalu ada di pikiran nya entah kenapa.
Billa tertawa kecil. Aneh nya Billa ingin mengatakan hal yang sebenernya kepada Jihan namun ia masih ragu.
***
Di malam hari Billa berniat untuk ke rumah Jihan. Sekarang dia sudah berada tepat di depan rumah Jihan namun saat ia ingin mengetok pintu ia mendengar suara seseorang dari dalam rumah itu.
"Jihan kamu bisa gak sih di rumah aja dulu, ke uangan keluarga kita lagi gak baik kamu harus sering sering nabung bukan malah nongkrong" ucap seorang wanita dari dalam rumah tersebut. Tidak salah jika itu adalah sang ibunda Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGSTRAWA
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE] {FOLLOW JUGA JANGAN LUPA} "Aku ingin menjadi matahari di saat kau redup" **Hanata Alfarez, lelaki pecinta senja dan laut yang berhasil membuat semua orang di sisinya bahagia, setelah itu ia pergi menjadi cerita yang abadi** "Matah...