2. Big Apple

109 10 0
                                    

~enjoy it

Manhattan, New York City

Frada sangat menyukai musim dingin karena baginya suhu rendah yang mengenai kulit memberi sensasi menyenangkan. Tapi-

Untuk tahun ini mungkin berbeda, musim dingin yang dulunya ia habiskan untuk bersenang senang kini hanya menjadi angan. Ada dua nyawa yang harus ia rawat dengan baik dan statusnya kini juga sudah berubah menjadi ibu. Bukan lagi seorang mahasiswa yang bebas ingin melakukan apapun.

Seperti sekarang, pagi ini frada harus menyiapkan saarapan untuk dua bocah yang masih bergelung manja di kasurnya. Padahal biasanya frada jarang sekali masak untuk sarapan dan lebih memilih membeli di restoran cepat saji itupun jika sempat jika sudah mepet dengan waktu, frada akan langsung bergegas pergi ke kampus.

"kakaknya suka sekali makan pedas tapi adiknya tidak suka" ingat betul perkataan Miranda ketika mereka berbincang di telepon tahun lalu. Jadi Frada membuat sup ayam sebagai alternatif, beruntung sekali ia sering berkomunikasi dengan miranda meskipun jarang bertemu dengan kedua anak itu.

setelah semuanya siap, frada bergegas ke kamar Calvin dan Vie. "bangun sayang..." frada menarik narik lengan keduanya pelan, tidak tega sejujurnya membangunkan kedua anak itu. Tadi malam pukul 11 mereka baru saja sampai di New York, belum lagi keduanya baru bisa terlelap tepat pukul 1 dini hari. "Bangun hey....." frada menoel noel pipi mereka bergantian, tidak ada respon sama sekali.

"Calvin..." Mata itu perhalan terbuka, "mama Aku masih mengantuk" frada terdiam mendengar ocehan dari si sulung, "ini sudah jam 8 pagi kakak.." ucap frada sambil mendudukkan tubuh malas calvin. Sedangkan Vie, cowok berumur 5 tahun itu hanya mengeliat mencari kenyamanan.

Frada terkekeh melihat tingkah kedua bocah ini, "anty sudah membuat sup ayam, masih hangat dan sedaaap sekalii" ucap frada memancing. Calvin membuka mata dan terlihat sedikit menghela napasnya. "ah anty, kukira mama" celetukan dari Calvin membuat frada gelagapan, tidak tahu harus bagaimana menanggapinya. "anty" panggil Vie dengan tangan yang diulurkan meminta digendong.

"Ayo kita ke kamar mandi" frada menggendong vie, dan menuntun calvin untuk membersihkan badan dahulu. "Anty mandikan atau mandi sendiri?" Keduanya menjawab anggukan. Frada terkekeh lagi, "ya yang gimana?"

"Mandi sendiri" ucapnya bersamaan, lucu sekali. "vie, anty mandikan saja ya?" Bocah kecil itu menggeleng kuat sambil menggandeng erat tangan kakaknya. "Dia sama aku saja anty" ucap calvin.

Frada mengangguki, dia keluar dari kamar mandi dan menuju walk in closet untuk menyiapkan baju keduannya.



<3

"Bagaimana?" Tanya frada sedikit khawatir dengan hasil Davies. "Kau meragukan kakakmu ini? Tentu saja aku bisa" frada menghela napas lega.

"Thanks mas" ucap frada dan kembali  terdiam, matanya mengawasi calvin dan vie yang masih sibuk memilah barang bawaan mereka. Ya, hari ini frada mengajak kedua anaknya untuk menata apartemen.

"Kau benar benar yakin fra?" Ingin sekali frada mengumpat ketika mendengar pertanyaan dari kakak iparnya itu, jika dirinya tidak siap lantas siapa yang akan mengurus mereka?!

"Mau bagaimana lagi? Kalian juga tidak mau mengurusnya. Bukan berarti aku berkata seperti ini, aku terpaksa melakukannya!" Jelas frada dengan menekankan di akhir kalimatnya.

Davies terkekeh pelan, "iyaa aku tau, jika ada sesuatu disana jangan sungkan meminta bantuan kami" ucapan davies hanya dijawab dengan gumaman.

"Bulan depan kuusahakan menjenguk kalian" sahutan Celine dari seberang sana, frada hanya terkekeh. "definitely just talk! aku tau gimana sibuknya kalian!" Jawaban frada membuat orang diseberang sana tertawa. "Kalau nggak bisa, ya mungkin Rios yang akan kesana" frada hanya diam tak menanggapi.

Metanoia🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang