Enjoy it~
Pernah denger gak? yang namanya pdkt itu seseorang akan berusaha menjaga imagenya, dia tidak akan melakukan sesuatu yang membuat orang yang ia incar merasa ilfeel, dan lebih umumnya dia akan menganggap dirinya unggul dalam segala bidang atau istilahnya semacam cari perhatian agar dipandang pantas.Frada tau betul siasat aillard yang selalu numpang makan diappartementnya dengan alasan malas memasak itu berkedok mendekati. Sekarang bukan lagi takut merasa erotomania, tapi pria itu yang memang sudah terang terangan bicara tentang apa tujuannya.
"pdkt nih aku"
"What?""No repetition, btw awalnya gue ngira tuh bocil emang anak lo dan lo udah nikah" ucapnya mengalihkan topik.
"Ya untungnya aja Calvin bilang kalau lo itu tantenya"
Hanya ada mereka berdua di salah satu restaurant fifth avenue, itupun awalnya frada menolak keras ketika aillard dengan tiba tibanya menjemput frada di kampus.
"Memang kenapa? Kalaupun mereka anak gue kan ya gak masalah juga"
Aillard hanya terkekeh, menyeruput kopinya pelan "ya gak enak aja, masa aku suka sama istri orang"Uhuuk!
Frada tersedak minumannya, menatap cowok didepannya dengan pandangan sedikit jengkel(?)
apakah aillard tidak memikirkan gimana perasaan frada ketika diserang kayak gini?"Hm lo orang mana?" Tanya frada yang kini mencoba sedikit lebih akrab berbicara dengan aillard, "Bandung" jawab Aillard, sesekali cowok itu selalu melihat ponselnya.
"Btw kalau sibuk ngapain ngajak gue?" Celetuk frada yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik tangan aillard di ponsel.
Pria itu terkekeh, "nggak sibuk, cuma ada sedikit masalah aja sama kerjaan"
Sekarang sudah pukul 12 siang, Satu jam lagi dia harus pergi ke tempat kerjanya. "Kok lo bisa di kota ini lard?" Jiwa kepo frada sedikit meronta.
"Biasa, Ada proyek baru. Gue kira gak ada mahasiswa indo yang tinggal di apart itu, taunya ada bidadari" frada memasang muka menyebalkan seakan bilang nyenyeneye dalam gerik bibirnya, sungguh.
"nih ini nih jiwa jiwa fuckboy indonesia" aillard semakin tertawa, tidak ada cewek yang dia gombali seperti itu. Biasanya akan langsung salting atau minimallah menabok lengannya sambil berkata 'kamu mah bisa aja'
Aillard sudah menduga, frada itu sedikit berbeda dengan kebanyakan cewek. "Gak capek kerja sambil kuliah dan ngurus anak?" Tanya aillard menatap mata frada lekat.
"So far it's okey, lagian juga mereka gak terlalu nakal" ucap frada, aillard hanya mengangguk membenarkan.
"Fra, tapi ada saatnya ketika kamu lelah dan muak dengan kebiasaan yang kamu lakuin. Pesenku sih gapapa istirahat aja" ucapan aillard membuat frada menatap aneh pria itu.
"Istirahat, terus ngebiarin mereka terlantar?" Jawab kesal frada, dia sekarang bukan hanya mahasiswa yang jika capek akan mencari healing sendirian di cafe atau semacamnya. Frada udah jadi ibu 2 anak, dan ia harus pandai mengatur hidupnya dengan pola yang lebih baru.
Aillard terkekeh, menyeka mulutnya sehabis mengunyah makanan. "Aku bisa membantumu jika kau sedang sibuk"
Frada tidak membantah dan hanya mengangguk, mungkin ada saatnya juga dia akan membutuhkan bantuan aillard.
"Sejak kapan kerja part time di butik itu?" Pertanyaan aillard mengingatkan kembali sosok kakaknya, jika nada bicara aillard ini santai berbeda dengan hermes yang nada bicaranya marah.
"Satu tahun setelah gue tinggal disini"
"Kenapa? Euhm maksudnya-" aillard tidak meneruskan kalimatnya."Cancel" ucapnya kembali, seakan tidak ingin frada merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang akan ia lontarkan.
"Kata danial, gak ada yang berani deketin kamu? Why?" Tanya aillard dengan kekehan diakhir.
"I don't know, even though i'm not bad(?)" ucap frada terdengar seperti pertanyaan.
"You're right, you're not bad. But maybe-" aillard sedikit menggantungkan ucapannya.
"Because you're too independent and feel you don't need a partner"
Frada terdiam, dalam hati sedikit membenarkan ucapan aillard barusan. Bukan sekali dua kali frada mendengar ucapan ini dari temannya, tapi jika tentang perkataan aillard menyangkut 'feel i don't need a partner' frada tidak merasa seperti itu.
Dia hanya gadis yang dibesarkan di keluarga yang kurang chemistry, tidak ada kasih sayang melimpah yang ia dapat. So, how will she give affection when she needs it too?
Selama ini frada juga belum menemukan sosok laki laki yang sesuai dengan frekuensi jalan hidupnya. Jadi pemikiran aillard yang mengaggapnya tidak membutuhkan partner itu salah besar.
"I know your thoughts, but it's better not to look only from outside"
Aillard menaikkan satu alisnya mendengar jawaban cewek didepannya itu.
"So can i get closer?"
"Sialan"Tawa aillard memecah percakapan mereka yang sedikit sensitif ini. Bukan seperti ini maksud frada! Kok malah jadinya kayak frada kena ucapannya balik.
"Udah, ayo gue anterin"
"Gausah, orang cuma nyembrang aja" karena memang jarak antara butik dan restaurant yang mereka tempati sangatlah dekat.
"No problem" Tangan frada di gandeng oleh aillard.
"jerk you!"
"Thank you"
<3"WOI SIALAN!! DARIMANA SAJA LO?!!!"
"Hei calm down, gue hanya makan siang sebentar"
"What the f*ck! LO GAK TAU betapa susahnya mengatur jadwal lagi dengan pengusaha itu!!"
"Iya iya lusa gue temui"
"Besok!!"
"Gue masih mau menemuinya"
"Aillard gila!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia🍃
FanfictionMetanoia (n.) the journey of changing one's mind, heart, self, or way of life Tentang perjuangan frada yang harus merawat dua keponakannya di negara orang, di umur yang masih muda, membagi waktu kuliah dan kerjanya, memahami sikap parenting yang me...