4. Amonia Taera

55 8 0
                                    

Enjoy it~

Pagi ini cuacanya sangat cerah dengan suhu musim dingin yang masih sama. Ngomong ngomong tentang kuliah Frada, Hari ini ia sudah selesai dengan libur cutinya. Dan untuk Masalah dengan siapa anaknya nanti, Semalam ia memutuskan untuk menaruh kedua anaknya di Daycare, seharusnya hanya Vie yang boleh karena Calvin sudah berumur diatas batas maksimal anak Daycare. Tapi berhubung pemilik Daycare adalah teman Frada sendiri maka ada kompensasi untuknya.

"Boys, kalau udah selesai nanti bilang ke aunt  hyona oke?" Frada mengusap kepala keduanya, Tempat ini bukan hanya Daycare, tetapi juga menyediakan program khusus kursus Bahasa Inggris.

"Ama, jangan lama lama nanti jemputnya" ucap Calvin khawatir, frada hanya mengangguk sambil melambaikan tangan.

"Titip anakku ya Na" ucap frada sebelum menyebrang ke jalan raya. Hyona juga orang indonesia yang kebetulan bekerja di New york, wanita itu membuka Daycare sekaligus kelas kursus bagi orang pemula yang menginjakkan kaki di kota ini. Tidak heran kenapa frada bisa mengenalnya, karena dulu dia juga kursus bahasa di tempat Calvin dan Vie berada.

Frada langsung berlari ke halte bus ketika melihat jam tangannya yang sudah pukul 07.30. masih ada tiga puluh menit lagi untuk kelasnya mulai. Sedikit tenang karena tidak akan telat masuk kampus.

"Fra, are you crazy?! What's the time now?!" Baru saja frada menjatuhkan bokongnya di kursi, telfon dari sahabatnya membuatnya terkejut. "masih tiga puluh menitan lagi kok" ucap Frada melihat jam kembali, barangkali ia salah melihat tadi. "Grub chat! Now!" sambungan dimatikan sepihak.

Frada membuka aplikasi chatnya, dan benar saja "what the Fu*k!" umpatnya kesal, Bagaimana tidak?! kelasnya dimajukan mendadak jam tujuh pagi. Dan sekarang sudah sangat terlambat untuk sekedar berbohong karena macet ataupun ketinggalan bus.

Dengan cepat jarinya mengetikkan pesan untuk sahabatnya itu jika dia izin tidak bisa masuk kelas dulu karena ada urusan mendadak. Frada menghembuskan napas kasar, pagi ini begitu kacau moodnya.

Pandangannya melihat sekeliling, Dia meresa Seperti orang bodoh yang tidak melakukan aktivitas apapun ditengah padatnya kota. Daripada kembali lagi ke aprtement dan menganggur disana, frada meninggalkan halte bus dan berjalan santai ke arah cafe di seberang jalan.

"Vanilla latte one" ucap frada kepada barista didepannya, "take a way?" Tanya si barista dengan gerakan cepat mengetik pesanannya di tablet. "No" jawab frada dengan mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Sorry, is this yours?" Frada menoleh ke sumber suara, seorang cowok dengan tangan memegang kartu mahasiswa—astaga, dengan cepat frada mengambil kartu itu. Dalam hati dia berharap si cowok tidak melihat fotonya disana. Bukannya frada insecure, tapi sungguh disana wajahnya seperti gajah bengkak. Salahkan Miranda yang dulu memfotonya ketika semalaman dia habis menangis.

"Thank you" ucap frada sedikit malu mengambil kartunya "now, prettier" celetuk cowok itu dengan senyuman manis. Frada tidak menanggapi ucapan ngelantur itu, ia langsung mengambil kopinya dan berlalu duduk di kursi dekat pintu cafe.

Dari sudut pandang dirinya duduk, frada dapat melihat dengan jelas cowok tadi sudah keluar dengan membawa dua gelas es kopi americano. "Astaga aku sudah gila" ucapnya menggelengkan kepala cepat.

Sejujurnya frada sedikit kaget dan gugup ketika cowok asing itu memujinya cantik, dia bahkan tidak tau bagaimana menjawabnya. Karena ya gak masuk akal aja ketika dia berterima kasih tetapi cowok itu malah bilang jika dirinya cantik.

<3

Frada merenggangkan otot ototnya, ruang tengah appartemen sangat berantakan dengan kertas berserakan dimana mana. Tugas kuliah Frada sudah menumpuk banyak selama dirinya cuti satu minggu kemarin.

Metanoia🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang