Edisi Dititip Kak Donghyuck (Adik Bohongan)

752 90 8
                                    

Hari Rabu, sekarang sedang tanggal merah. Biasanya jika tanggal merah, Cafe milik Lucas atau tempat Donghyuck bekerja akan tutup. Itu permintaan Lucas, ia mau agar karyawannya beristirahat sejenak saat hari libur.

Tapi sayangnya, Lucas harus mendatangi kunjungan disuatu perusahaan. Ah, gini-gini Lucas sering menghadiri acara-acara seperti ini asal kalian tahu!
Dan Aheng juga harus menghadiri acara rutin di kampusnya. Walaupun Aheng sudah menjadi alumni tetapi tetap saja Aheng harus menghadirinya.

Dan, berakhirlah Huang kecil harus dititip ditempat Donghyuck. Dikarenakan Chenle sedang pulang kampung, dan daycare sedang ada renovasi tempat.

🌻

"Tidak apa-apa kan jika Injun berada di tempat kak Donghyuck?" tanya Aheng sembari menyeduhkan susu coklat hangat untuk Renjun.

"Yaaaa... Tidak apa-apa donggg. Memangnya kenapa?" tanya balik Renjun pada kakak keduanya.

Aheng tersenyum tipis, "Kak Aheng takut Injun tidak betah disana. Injun kan baru sekali ke rumah kak Donghyuck. Terus rumah kak Donghyuck sedikit jauh dari rumah kita, takut Injun bosan disana." jelasnya pada sang adik.

Renjun berkedip-kedip perlahan, "Injun betah, kok. Injun gak bosan juga." ujarnya sedikit pelan.

Aheng lantas memusatkan pandangannya kepada Renjun, "Atau mau ikut kak Aheng saja? Nanti Injun menonton orang-orang tampil disana." tawarnya

"Injun tetap mau di rumah kak Donghyuck saja. Tidak mau ke tempat kak Aheng.."

"Tapi janji tidak boleh rewel, ya? Tidak boleh nangis, tidak boleh merepotkan kak Donghyuck juga, ya?" ujar Aheng sambil mengusap surai legam milik Renjun.

Renjun mengangguk pasti, "Hung! Injun janji tidak akan rewel, tidak akan merepotkan kak Donghyuck, tidak akan menangis juga! Injun janjiii (. ❛ ᴗ ❛.)"

Aheng terkekeh, "Bagus. Harus ditepati, lho? Janji kan harus ditepati, dan Injun sudah janji barusan."

"Iyaaaa, Injun akan tepati (≧▽≦)" seru nya dengan wajah berseri-seri.

"Yap, pandai.."

ahya, ngomong-ngomong.. Lucas sudah pergi sejak pagi tadi. jadi tinggalah Aheng dan Injun di rumah.

🎈

"Maaf ya, Donghyuck. Jadi mengganggu hari liburmu." ucap Aheng dengan wajah sedikit bersalah.

Donghyuck tertawa kecil, "Hey, tidak apa-apa Heng! Aku justru senang Injun datang kesini. Bahkan aku sudah menyiapkan beberapa camilan untuk dimakan nanti bersama Injun" ujar Donghyuck riang.

Aheng tersenyum lega, lalu mengalihkan pandangannya kearah Renjun yang masih digandengannya. "Injun, ingat janji tadi, ya? Jangan diingkari, okay??"

Renjun mengangguk gemas, "Iya! Injun tepati."

"Good boy."

Aheng kembali menoleh kearah Donghyuck, "Aku titip Injun ya, Hyuck. Paling jam 4 aku jemput. Nanti kalau agak telat, aku berkabar denganmu, biasanya macet."

Donghyuck mengacungkan ibu jari nya mantap, "Siap! Tidak usah kau jemput juga tidak apa-apa, hahaha" guraunya, sungguh.. ia ingin memiliki adik seperti Renjun. (・ัω・ั)

"Kau mau aku habisi dengan tangan kanan atau tangan kiri?" raut wajah Aheng mendadak datar dan menusuk yang membuat Donghyuck tertawa canggung.

"Ahaha... A-aku hanya bercanda.. K-kau tahu itu, Heng.. Hahaha" ujar Donghyuck sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐤𝐮 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐧𝐣𝐮𝐧!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang