Burung Gembul

775 120 3
                                    

"Kak!" panggil Renjun

Aheng dan Lucas lantas menoleh kearah Renjun, "Ya? / Iya?" ucap mereka berdua bersamaan.

Renjun tersenyum tipis, "Kak Lucas dan kak Aheng punya ap..likasi burung gembul?" tanya Renjun ragu-ragu

"Aplikasi? Burung gembul?" tanya Lucas memastikan, karena ya adik lucu nya ini suka tidak jelas jika bertanya ;D.

Renjun mengangguk gemas, "Ya! Yang ada burung nya diluar itu.." seru nya sambil mencontohkan gerakan burung terbang

Lucas bingung, kan? adiknya ini kalau bertanya suka tidak jelas, kan jadi bingung.. Lucas menoleh kearah Aheng, lalu berbisik, "Kau tahu?" tanya Lucas

Aheng menggeleng dua kali, "Tidak, aku Aheng. Bukan tahu." ucapnya, Aheeeeenggg ಥ‿ಥ

Lucas menggeram, "Yak! Bukan itu yang ku maksud bodoh!" seru Lucas dengan nada jengkel.

Aheng menepuk keras bibir sang kakak tertua, "Jaga ucapanmu kak! Jika Injun mengikuti nya, jangan salahkan aku!" omel Aheng. Betulan deh, kalau Renjun melakukan sesuatu yang buruk (Bermain tanah, meminta gummy terus menerus, tidak mau tidur siang) pasti dia yang kena! Giliran yang baik-baik pasti Lucas yang dibilang mengajarkannya. 🙄

Renjun yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua kakaknya bertengkar hanya diam, 'Mereka ini tahu tidak sih? Kok malah bertengkar.'

"Kak Ahengg!! Kak Lucasss!! Tahu tidakkk???"

Lucas dan Aheng lagi-lagi menoleh kearah Renjun, bisa mereka lihat Renjun sedang berkacak pinggang seolah-olah sedang marah besar, padahal imut banget di mata kedua kakaknya, menurut aku juga sih
( ꈍᴗꈍ).

Lucas dan Aheng sontak bersamaan menggeleng, "Tidak.. / Nggak, Njun.." balas mereka berdua.

Renjun mendelik kesal, "Ih kalau gitu harusnya bilangg! Kan Injun bisa tanya kak Chenle! Malah bertengkar.." ujar Renjun lalu pergi keluar rumah yang sepertinya menuju rumah Chenle.

Lucas dan Aheng melongo mendengar ceramahan adiknya itu, Lucas melirik Aheng yang sedang membuka mulutnya seperti huruf O, "Yak, tampangmu sekarang seperti orang bodoh. Jangan sampai aku terkena virus bodoh darimu, Heng." ujar Lucas lalu pergi meninggalkan Aheng yang baru saja tersadar dari lamunannya itu.

Aheng menggeleng sambil mendengus, "Dasar kakak tidak tahu diri. Sendirinya saja seperti orang bodoh jika Renjun menangis." gumamnya lalu melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda, yaitu memakan kue tart rasa tiramisu.

"Ugh.. Enak sekali, lebih enak jika kue ini dibelikan oleh kak Lucas. Heum, nyam nyam.." gumamnya sambil menikmati betapa enaknya kue tart tersebut.

🎈

"Kak Chenleee!!!"

Chenle menoleh kearah Renjun yang sedang berlari kecil menuju dirinya. Chenle merentangkan kedua tangannya lalu mendekap Renjun erat, "Datang kesini sendirian?"  tanya nya.

Renjun menggangguk didalam pelukan hangat Chenle, "Hum! Kak Aheng dan kak Lucas sedang bertengkar."  adu nya pada Chenle.

Chenle mengangkat satu alisnya keatas, "Mereka? Bertengkar? Karena apa?"  tanya Chenle lagi.

"Uungg.. Karena apa ya? Injun tidak tahu, tadi mereka berdua bisik-bisik dan teriak-teriak tidak jelas."  jelas Renjun sambil mengernyitkan dahinya samar.

Ah, sepertinya hanya bertengkar tidak jelas, huft hampir saja dia akan mendatangi kedua Huang itu. Kirain bertengkar apa..

"Lalu, Injun kesini mau ngapain? Main sama kakak, ya?"  tanya Chenle

𝐀𝐤𝐮 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐧𝐣𝐮𝐧!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang