Nge Mall

3.2K 247 48
                                    

selamat membaca kakak-kakak! 🎈



Lucas, pemuda yang umurnya sudah berkepala dua itu sedang menikmati kopi latte racikan baru nya, maklumlah.. pemilik cafe.

Mumpung hari Sabtu, Lucas juga tidak terlalu sibuk, jadi mungkin dia berencana akan mengajak kedua adiknya ke mall. Refreshing gitu lah ya.. Mumet di rumah mulu.

“Renjun udah bangun belum ya? Biasanya jam segini udah ngobrak-abrik ruang mainan.. Bangunkan aja dulu kali ya?”  tanya nya pada dirinya sendiri sambil menyeruput sisa kopi latte nya yang tinggal seperempat lagi.

Ah, ingatkan dia untuk membangunkan Aheng juga. Jika tidak, maka Aheng akan tertidur sampai menjelang malam. Kalau tidak percaya, tanya saja Lucas.

Sembilan menit berlalu, sekarang sudah pukul tujuh lewat dua puluh tiga menit, masih terlalu pagi menurutnya untuk ke mall. Nanti capek duluan, malah sebentar jalan-jalan nya.

“Bangunkan saja dulu deh, Injun kan mandi dan pakai baju nya susah.”  ujarnya lalu mencuci cangkir kopi nya dan menaruhnya di rak.

🎈

Lucas membuka pintu kamar yang bertuliskan “Injun's room” lalu terkejut dengan keberadaan seonggok manusia dewasa yang umurnya sudah berkepala dua sedang tidur memeluk seonggok manusia paling kecil di keluarga Huang.

Lucas menepuk dahi nya, “Oh astaga.. Habislah badan Renjun jadi bau asem.”  hm, pantas saja saat lewat kamar Aheng, dia tidak mendengar dengkuran kasar Aheng. Ah yang biasa kalian dengar ngorok. :D

“Injunnie... Let's wake up babe, sudah pagi.”  ujar Lucas sambil menepuk pelan paha berisi lemak itu. Tak lama Renjun pun terbangun dengan mata sebelah kanan masih tertutup

“Kak Lucas.. Gendong Injun please..”  ucap Renjun sambil merentangkan kedua tangan mungilnya kearah Lucas. Lucas yang melihat itu seketika gemas tingkat tinggi! Aduh lihat saja cara bicaranya, menggemaskan sekali yeorobun!

Lucas langsung mengangkat badan mungil itu lalu menaruh nya didekapan hangatnya, sedangkan Renjun refleks meremat kerah kaus milik Lucas dan menaruh pipi tumpahnya di bahu lebar kakak pertama nya itu.

“Hoamm.. Kak Lucas, Injun masih ngantuk.. Injun bobo lagi aja ya?”  tawar bocah 4 tahun itu, Lucas yang gemas langsung mencium pipi tumpah itu dengan terus menerus.

“Aduuuh, kak Lucas jangan cium Injun.. Geli banget”  ucapnya sambil menyingkirkan wajah tampan kakaknya itu. Tenaga mu tidak sebanding dengan sentilan Lucas, Injun..

“Baiklah-baiklah.. Habisnya Injun menggemaskan sih, makannya kak Lucas cium pipi nya”

“Eung? Injun menggemaskan?”  tanya nya sambil menunjuk dirinya.

“Iya, Injun menggemaskan. Apalagi kalau bangun tidur begini, lucu banget wajahnya”  balas Lucas sambil menusuk-nusuk pipi tumpah Renjun dengan telunjuknya.

“Eungg.. Tapi kalau tidak bangun tidur tidak gemas ya...?”  tanya nya ( lagi ) dan tak lama melengkungkan bibirnya kebawah tanda akan menangis.

“Ehh.. Tidak seperti itu maksud kak Lucas, sayang.. Injun menggemaskan disetiiiiap waktu, tapiii.. Injun lebbbih menggemaskan saat bangun tidur”  jelasnya, haduh Lucas, kamu hampir saja dibuat pusing oleh Renjun karna ulahmu sendiri..

“Mhm.. Okie..”

“Kak Lucas hampir saja membuat Injun nangis, untung tidak jadi. Kan bisa berabe urusannya.”  ucap seseorang dengan suara serak khas orang bangun tidur.

𝐀𝐤𝐮 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐧𝐣𝐮𝐧!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang