Cafe Kak Lucas

636 101 8
                                    

Jika sedang senggang, Lucas kadang membawa kedua adiknya ke Cafe, Aheng dan Injun, atau terkadang hanya Aheng saja.

Di Cafe—ah tidak, di ruang pribadi milik Lucas maksudnya, disana terdapat beberapa boneka Moomin dan Spongebob, juga beberapa puzzle dengan beragam gambar.

Sudah tak heran lagi jika rekan-rekan kerja Lucas yang masuk kedalam ruang pribadi milik Lucas, jika melihat beberapa mainan yang berada di box coklat atau beberapa boneka yang berada di sofa.

Tapi dari semua rekan-rekan kerja Lucas, mereka tidak ada yang risih atau terganggu dengan keberadaan mainan-mainan milik Renjun, oh— atau kadang mereka datang saat Renjun sedang berkunjung. Mereka pasti bukannya membicarakan soal pekerjaan, melainkan bermain-main dengan Renjun.

huft— siapa sih, yang bisa menolak pesona bayi Huang itu???

🌻

"Kak Lucas!"  seru Renjun saat rambutnya sedang dirapihkan dengan sisir mungil miliknya oleh Lucas.

"Ya?"

Renjun terkikik, "Eunn.. Nanti Injun mau datang ke Cafe kak Lucas! Yeayyy!"  ujarnya riang, ah padahal—

"Injun sudah bilang seperti itu berulang kali, happy banget, hm?"  sahut Lucas dengan deheman kecil diakhir kalimatnya.

Renjun mengangguk brutal, "Iya!!! Injun sudah tidak sabar, mau temenin kak Lucas bekerja!"  serunya dengan wajah yang berseri-seri, ah wajar saja, mungkin dalam sebulan, Lucas dengan Renjun hanya bersama saat weekend atau malam hari, dikarenakan Lucas yang sibuk— tidak, selalu sibuk. Itupun jika malam hari, kadang Renjun sudah terlelap.

Lucas mendengus geli, "Iya.. Tapi, ingat ya babe, tidak boleh apa-?"

"Tidak boleh nakal! Tidak boleh rewel! Tidak boleh teriak-teriak, daaaan tidak boleh mengganggu!"  sahut Renjun, ia selalu diingatkan oleh Lucas untuk tidak boleh nakal, rewel, teriak-teriak, dan mengganggu. Tapi ya, Renjun anak pendiam memang dasarnya, jadi ia akan mudah untuk diberitahu.

Lucas tertawa kecil mendengar jawaban Renjun, "Right! Nah, sudah selesaiii!!"

Renjun menyentuh perlahan surainya, lalu terkikik senang, "Hihihi, thanks kak Lucasssss!! Kakak yang terbaikkk!! Sayang kak Lucasss!"  ujarnya lalu membalikkan tubuhnya kearah belakang tepat dimana Lucas berada, dan memeluknya penuh sayang.

Lucas tertawa lepas, "Hahahahaha, lucu sekali??? Adik siapa, hm??"  tanya nya sembari menggoyangkan badan Renjun yang berada didekapannya.

"Adikkk kak Lucas dan kak Aheng!!"  ucap Renjun dengan suara teredam karena dirinya masih berada didekapan Lucas.

Lucas tersenyum hangat, mellow sekali pagi ini— entahlah, jika bersangkutan dengan kasih sayang, Lucas pasti terharu, apalagi jika yang berbicara adalah kedua adiknya, mengeluarkan air mata pasti.

Lucas kemudian berdehem untuk mencairkan suasana mellow ini, ia melirik kearah jam dinding bergambar mobil dikamar Renjun, ah— sudah jam delapan, sebaiknya aku, Aheng, dan Injun segera berangkat.

"Babe?"

"Ung??"

"Yuk berangkat, sudah jam delapan. Injun kebawah duluan, ya? Nanti kak Lucas menyusul."

Renjun mengernyitkan dahinya, "Ya.. Kenapa tidak barengan? Ayo kak Lucas, kebawah bareng-bareng"  ujar anak itu

"Kak Lucas harus membereskan handuk dan peralatan Injun dulu, nanti baru kebawah, ya?"

𝐀𝐤𝐮 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐧𝐣𝐮𝐧!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang