Part 9 - Wangi Roti

2.3K 359 26
                                    

Sementang-mentang Ayah sudah tahu kalau Daddy Star dan Scarlett adalah temannya masa muda, Ayah langsung menjalankan aksinya. Membiarkan Alfrezi menginap di rumah Daddy tanpa berat hati.

Daddy sangat sebal pada Alfrezi dan Ayahnya. Belum lagi tentang koper yang dia bawa dan katanya mau ngekost di rumah Daddy supaya selalu dekat dengan Star.

Daddy pengin tendang Alfrezi jauh-jauh dari kedua putri kesayangannya. Khawatirnya Star dan Scarlett terkontaminasi ajaran sesat Ayah. Bikin Daddy spot jantung saja mikirin kedua putrinya yang masih kecil-kecil dan menggemaskan.

"Al nggak nangis kalau tidur di sini?" Grandpa bertanya pada Alfred saat makan malam. Alfrezi, Star dan Scallett duduk manis sambil makan penutup.

"Nggak, Glenpa. Al seling tidul di lumah nenek. Al nggak nangis. Nggak pipis celana." Jelas Alfrezi meyakinkan.

"Wah, pintarnya." Puji Grandpa senang. "Nanti tidur sama siapa?"

"Sama Stal dan Scallett." Jawab Alfrezi bangga.

Daddy langsung mendengkus tidak suka. "Nanti Al tidur di kamar lain." Ucapnya galak.

"Nggak mau. Al mau tidul sama Star dan Scallett." Alfrezi keras kepala menggelengkan kepalanya.

"Daddy, Stal mau tidul sama Al!" Star ikut protes sewot.

"Nggak boleh!" Daddy melarang keras.

"Nanti Scallet tidul sama Mommy sama Daddy." Ucap Scarlett menggoyang-goyangkan badannya.

"Nggak ikut tidul bertiga?" Tanya Alfrezi mengerutkan dahi.

"Nggak." Scallett menggelengkan kepala.

"Pinter." Daddy senyum senang sambil mengelus kepala Scarlett. Lalu memberikan kecupan singkat di dahi putrinya.

"Star tidur sama Grandma sama Grandpa." Ajak Grandma menawarkan.

"Nggak mau!" Star membangkang.

"Lho, nggak mau sama Grandpa?" Tanya Grandpa mengerutkan dahi. "Nanti Grandpa dongengin sebelum tidur."

"Nggak mau." Star kembali menggelengkan kepala. Semua tergelak akan keras kepalanya Star dan Alfrezi. Ada-ada saja tingkah mereka.

Setelah selesai makan malam. Ketiga balita itu bermain sebentar. Main boneka, mobil-mobilan dan lain-lain. Mereka membongkar mainan dari tempatnya, memberantaki kamar tidur.

Mommy masuk kamar membawa tiga dot susu. Balita-balita itu menyudahi main, lebih dulu merapikan semua mainan, memasukkan kembali ke dalam box lalu berlari menghampiri Mommy di atas ranjang.

Masing-masing menerima dot dan mengambil posisi tidur. Mommy tersenyum senang dan mengelus-elus pipi Scarlett di sampingnya.

"Al nanti beneran nggak nangis?" Tanya Mommy sekali lagi.

"Nggak, Tante." Jawab Alfrezi meyakinkan.

Mereka bicara random lalu tergelak. Mommy ikut senyum-senyum mendengar cerita mereka. Sesekali ikut menanggapi dan menjadi pusat perhatian anak-anak.

"Mommy, nanti kalau sudah besal, Stal pelgi sekolah sama Al, kan?" Tanya Star.

"Iya." Jawab Mommy.

"Nanti Al yang bawa mobil." Jelas Alfrezi lalu membuat suara deru mesin mobil. "Bruuummm brummmm..."

"Scallett sekolah sama Daddy. Nggak mau pelgi sekolah sama Al dan Stal." Scallett paling mengidolakan Daddy. Apa-apa Daddy, dikit-dikit Daddy, nggak tergoda seperti Star.

Makan aja kadang minta suap Daddy, padahal ada Mommy. Gendong sama Daddy, peluk sama Daddy.

"Mommy, adek sudah bobo?" Tanya Scarlett memeluk perut Mommy.

PRINCE & PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang