44. setahun yang lalu

4 9 5
                                    

Rania teringat dengan perkataan Alif sepupunya hari itu saat mereka duduk diluar memandangi langit sore 
" Aku udah tau alasan kamu pindah kesini dari Risa "
Rania sedikit terkejut dia hanya membalasnya dengan  senyuman  Rania memilih kembali menangkap langit sore 

" Seberapa jauh  dan sebarapa lama pun kamu pergi masalah yang kamu punya sekarang akan terus mengikuti kamu , jangan mempersulit hidup kamu "

" Tapi aku kecewa sama dia    "

" Abang  tau kamu kecewa sama pacarmu , mungkin dia punya alasan buat gak cerita sama kamu harusnya kamu dengar alasan dia menyembunyikan nya "
Ucap Alif sembari mengelus kepala rania saat Rania hendak bicara Alif keburu memotongnya
" Udah yuk masuk , udaranya udah mulai dingin "

Risa memanggil pelan nama Rania , tapi Rania tak merespon Risa pun menyenggol tangan rania  dia kaget Risa pun mengode untuk menyuruhnya melihat kesamping Rania tertawa ketika melihat buk Yustina yang sudah ada didekatnya sambil menatap tajam

" Jelaskan apa yang baru saja ibu jelaskan tadi "
Rania tak mendengarkan dari tadi dan liat lah dia malah tersenyum tanpa dosa dia pun meminta maaf pada Bu Yustina

" Keluar dari kelas dan berdiri di depan sambil menghormat ke bendera kamu boleh masuk saat pelajaran selanjutnya "
Rania  tak menolak toh ini juga salah dia yang tak memperhatikan pelajaran dia pun keluar dari kelas dan berjalan ke tengah lapang lalu menghormat ke arah bendara . Rania mengelap keringatnya hari ini cuaca cukup panas .Rania kaget karena ada tangan yang menutupi kepalanya dia pun melihat ke belakang .orang itu malah tersenyum padanya
" Ngapain ,dihukum juga ? "

" Enggak , aku cuman lewat aja tadi terus liat kamu kepanasan  jadi aku samperin "

" Aku gak papa jadi kamu bisa pergi "
Dia tak mau pergi, Rania memilih untuk  menjauh dari padil .

" Nih buat kamu " ucapnya seraya memberikan satu botol minuman pada Rania

" Aku gak haus "
Padil pun memberikannya pada Rania dan langsung pergi begitu saja bel pergantian jam pelajaran telah selesai

" Kamu boleh masuk sekarang "
Rania pun masuk ke kelas rasanya adem banget duduk di bangku kaki nya pegal berdiri diluar

" Ris buat kamu " Rania memberikan minuman yang diberi padil pada Risa
Rania mengambil botol minum di tasnya dan meminumnya

" Kenapa gak minum yang ini ran "

" Lagi gak mood  "
Risa ber oh ria dia membuka tutup botol lalu meminumnya

Guru mata pelajaran selanjutnya sudah masuk Rania benar benar pokus kali ini dia tak mau kejadian yang tadi terulang lagi . Bel istirahat telah berbunyi mereka berempat yaitu Rania risa ,Faza dan Rahma pergi kekantin 
" Boleh aku  duduk "
Meraka berempat pun memandang orang yang berbicara
' ini orang perasaan ada dimana mana' ucap Rania dalam hati

" Boleh silahkan " ucap risa . Rania duduk bersama dengan Faza dan berhadapan dengan  Risa  dan  Rahma satu meja cukup untuk enam orang .risa pikir padil akan duduk disebelahnya ternyata dia malah duduk disamping Rania .Karena merasa tak nyaman Rania pun menyudahi makannya dan beranjak dari kursi

" Ran mau kemana makanan mu belum habis "

" Aku mau ke kelas aku lupa belum ngerjain tugas "
Rania pun berlaku pergi meninggalkan kantin
" Perasaan gak ada tugas ya " bisik Rahma pada Risa
Padil memandangi kepergian Rania

Faza  menghampiri  Rania yang sedang  menangkupkan kepalanya ditangannya Rania Yang sadar ada seseorang yang duduk pun mengangkat kepalanya
" Kamu kenapa pergi gitu aja, kamu ke ganggu sama padil ? "

" Aku cuman gak suka aja makan dekat sama cowok "

" Nih makanannya aku bawa , soalnya masih banyak ran nanti nasinya nangis  "
Rania mengucapkan makasih pada Faza karena memang ia masih lapar dia pun memakan kembali nasi goreng nya .

Pulang sekolah Rania menyimpan dulu piring yang tadi ke kantin dia pergi sendiri karena Risa tak mau mengantarkannya
" Makasih ya buk maaf piringnya tadi di pinjam dulu "

" Iya gak papa "
Rania pun berlalu pergi meninggalkan kantin dan berjalan menuju gerbang sekolah untuk menemui Risa . Saat sedang berjalan ada tangan yang menghadangnya Rania pun membalikan badannya kesamping

" Kamu kenapa muncul dimana mana mulu minggir aku mau lewat "

" Aku cuman mau jadi temen kamu "
Rania pun menepis tangan padil dan berlalu meninggalkan dirinya .Rania hendak menyeberang untuk menghampiri Risa

" Ran awas ada mobil "
Teriak Risa Rania panik dan malah mematung di tempat tak bisa bergerak dia melihat mobil yang semakin mendekat kearahnya sambil mengelakson .padil menarik tangan rania sampai mereka berdua jatuh
" Kamu kenapa diem aja "
Rania menjauhkan tubuhnya dari padil dia sedikit membenarkan kerudungnya
" Ya Allah ran ,kamu gak papa "
Rania menggeleng dia melihat sikut padil yang terluka dia pun mengambil air yang masih tersisa di botolnya dan    mengambil sapu tangan miliknya ,Rania pun membasahi sapu tangannya dengan air dan mengusap pelan  pada sikut padil . Dia tak meringgis sedikit pun
" Makasih udah nolongin aku "
Padil tak menjawab dia malah memandang wajah Rania

" Nanti cepat cepat di basuh  lagi pakai air hangat terus dikasih obat merah  "
Rania melihat padil yang terus memandangnya sembari tersenyum  Rania  langsung berdiri dan memasukan kembali botol airnya
" Sekali lagi makasih " ucap Rania

" Sama sama "

Rania dan Risa menawarkan untuk mengantarkan padil pulang tapi padil bilang dia bisa sendiri lagian rumahnya tak jauh dari sekolah . Sampai dirumah Rania langsung merebahkan tubuhnya di kasur

Sejak kejadian itu mereka menjadi teman Rania berpikir gak ada salahnya jika berteman  , padil menjadi teman yang baik di juga tak hanya akrab dengan Rania tapi juga dengan ketiga temannya Rania heran kenapa padil selalu sendiri ternyata dia cuman punya satu teman tapi sudah pindah dan ternyata padil juga akan pindah karena ikut orang tuanya yang ditugaskan di luar kota .
" Sebelum aku pergi aku mau jujur sama kamu kalau aku cinta sama kamu , kamu mau kan tunggu aku sampai kembali dan melamar kamu "

" Maaf , tapi aku gak bisa "
Padil tersenyum miris dia sudah tahu pasti Rania menolaknya hanya saja dia gak mau membawa perasaan ini sampai kesana dan dia berharap setelah  penolakan ini dia bisa melupakan Rania
" Kita masih bisa  temenan kan "
Rania mengangguk

Waktu berjalan begitu cepat tak terasa rania sudah mau lulus saja dia memutuskan untuk kembali ke Bandung dan mencari kampus disana dia sudah bisa berdamai dengan masalalu dia sudah mengiklaskan kepergian alandra .sekarang Rania sedang berada disebuah pantai dan sedang duduk diatas ayunan

" Sudah satu tahun berlalu tapi perasaan ini masih sama dan untuk orang yang sama ,mungkin kamu udah dapat pengganti aku "
Rasanya baru kemarin Rania kesini sekarang dia harus kembali ke kota kelahirannya .dia mengambil buku diary didalam tasnya lalu menuliskan sesuatu disana
' Terima kasih aceh sudah menemani saya mengobati luka, sekarang saya sudah sembuh dan akan kembali ketempat dimana luka itu pernah  dibuat , bukan untuk jatuh kedalam lubang yang sama , saya hanya berpikir ada hal yang belum saya selesaikan disana . selamat tinggal Aceh kapan kapan saya akan kesini lagi saya harap saat kesini saya tak membawa Masalah dan luka saya harap itu kebahagian .'
Rania menutup kembali diary nya dan menyimpannya di dalam tas lalu beranjak dari ayunan

Bandung Solokan jeruk
24 April 2022

Untuk Anggara dari Rania [Lengkap/REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang