𝘌𝘴

153 33 6
                                    

•••OjekGrafer•••



"Gem, belum dijemput lu??" Sebuah suara datang menyapa Gema dari arah belakang gadis ini. 

"Kalo gue udah dijemput, berarti yang lu liat sekarang ini siapa anjir!!!" Jawab Gema ketus ke arah Niko di belakangnya. 

"Dih, gak usah ngegas kalik, ya udah byeee"

Sementara Gema tidak menghiraukan salam dari Niko dan memutuskan untuk duduk di dekat pos satpam. 

"Anjirrr ini udah hampir sejam, tuh bocah mana sihhh" Gema berdecak kesal kala para siswa yang menunggu jemputan semakin menipis, ditambah karena Raisa dan Jessica sudah duluan pulang 45 menit yang lalu. 

"Fix sih gue mau protes ke--"

Srtt… 

Motor yang Gema kenal tepat berhenti di depan gerbang, namun ada hal yang berbeda dari sang pengemudi, dirinya sempat menunduk lesuh beberapa detik hingga atensinya tepat bertemu dengan Gema yang mematung di sana. 

"WOYY CEPETAN!!" Teriak Jaya dari atas motornya. Bukankah dirinya yang terlambat?? 

"Dihh dianya yang lama, malah ngamuk" Gema naik ke atas jok motor Jaya sambil mengeluarkan keluh kesahnya tentang menunggu hingga satu jam, namun sang pengemudi tak menjawab sepatah katapun hingga membuat Gema canggung dibuatnya. 

Setelah beberapa saat berjalan, tiba-tiba Jaya membelokkan kendaraannya ke salah satu Weekmaret dan mulai memarkirkan motornya bersebelahan dengan motor-motor yang lain. 

"Turun dulu, gue capek"

"Lah kan dikit lagi sampe"

"Udahh, bentar doang gue mau beli minum"

Jaya masuk ke dalam Weekmaret tersebut dan langkahnya langsung menuju ke rak minuman dingin yang berjejer di bagian belakang toko tersebut. 

"Ngapain lu ikut masuk" Ucap Jaya yang melihat Gema turut berdiri di sampingnya. 

"Gue juga aus" Jawab Gema singkat lalu mengambil sebotol Floridina dingin yang ada di urutan nomor 3 dari bawah rak. "Cepetan"

"Iya, iya" Jaya mengambil sekaleng soda dingin dari salah satu rak"

Setelah membeli minuman masing-masing, Jaya memutuskan untuk tidak langsung pulang, melainkan duduk dulu di bangku-bangku yang memang disediakan di depan area Weekmaret tersebut. 

"Eh Jay, emang gpp gue gak langsung ke studio?? Kalo telat nanti gue--"

"Jadwal lu di undur, masih ada waktu sejam an lagi" Potong Jaya dengan ekspresi datar yang membuat Gema aneh. Bukan tanpa alasan, Gema merasa aneh karena biasanya Jaya akan tetap tersenyum meskipun sedang berdebat dengannya. 

"Lu kenapa sih, kok datar amat dah" Gema memberanikan diri untuk bertanya. "Habis diputusin pacar ya??" 

Deg, seketika pikiran Jaya langsung kembali ke saat-saat dirinya ingin menyatakan perasaannya pada Tari yang gagal karena kedatangan Surya. Atau bisa dibilang gara-gara Gema?? Mengingat fakta bahwa sebenarnya pada saat itu, menurut info yang Jaya dapat Surya dan Tari belum benar-benar berpacaran namun baru jadian keesokan harinya. 

"Woyy, JAWAB"

"Ehh engga, gue habis Olimpiade" Jaya tersenyum kecil ke arah Gema. Baiklah, setidaknya ini ekspresi pertama yang muncul dari wajah laki-laki itu. 

"Ohh" Gema yang awalnya ingin mengomel coba bersabar untuk sekali ini karena melihat wajah Jaya yang benar-benar terlihat lelah. 

Tiba-tiba, Jaya menundukkan kepalanya sembari menutup mata. Tangan kanannya reflek memegang kepala karena kini pandangannya terasa berkunang-kunang. 

OjekGrafer - [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang