𝘑𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵

197 38 7
                                    

•••OjekGrafer•••

"Jaya"

"Iya??" Sontak Jaya yang sedang memakai sepatunya pun berhenti sekejap untuk menoleh pada sang ayah yang memanggil namanya. 

"Udah mau berangkat sekolah?? Masih pagi loh Jaya" Ucap sang ayah sembari menyeruput secangkir kopi di tangannya. 

"Ya karena masih pagi Jaya berangkat ke sekolah, kalo udah sore mah berangkat main" Ucap Jaya sembari sedikit tertawa yang membuat sang ayah pun terkekeh pelan. 

"Nanti pulang sekolah jemput Gema lagi ya"

Deg

Kata-kata ini membuat mood Jaya langsung turun drastis, sebenarnya alasan kenapa dua hari ini dirinya selalu berangkat pagi adalah agar tidak disuruh untuk menjemput Gema. 

"Kenapa Jaya pah?? Bukannya kemarin-kemarin udah ada yang jemput??" Ucap Jaya yang kembali fokus mengikat tali sepatunya. 

"Anaknya kurang suka kalo papa pesenin ojek, jadi kamu aja ya.."

"Lahh kok aku disamain sama ojek sih pahh" Jaya mendengus kesal saat mendengar penuturnya ayahnya. 

"Nanti papa tambahin uang jajannya deh"

"Jaya gak mau, toh hari ini Jaya ada latian buat Olimpiade Matematika seminggu lagi" Jaya bangkit menatap sang ayah, lalu mulai meraih tas sekolah yang ada di sampingnya. "Jaya berangkat dulu"

"Kalo engga mau nanti kamera polaroid nya papa sita"

Sontak kaki Jaya yang sudah setengah berada di luar reflek kembali masuk ke dalam. 

"Kok main ancem anceman sih"

"Yaudah kalau kamu tetep gak mau mulai hari ini gak boleh moto pake kamera papa lagi sekaligus kamera polaroid kamu papa sita"

Jaya menghembuskan nafasnya sembari berdecak kesal. "Iya iya deh Jaya mau, tapi kalo telat papa gak boleh ngamuk!!"

"Nah gini dong anak ganteng papa"




"Nah gini dong anak ganteng papa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktunya istirahat… 

Awan meletakkan dua bungkus snack di atas meja sembari mendengus kesal. "Hufff… parah-parah… "

"Kenapa dah Wan" Satya ikut duduk di samping Awan sementara Jaya memilih duduk di seberang nya. 

Kenapa Jaya duduk di seberangnya, karena jika dirinya duduk di samping Awan maka pemandangan Tari dan teman-temannya lah yang akan dilihatnya. 

"Gue gak paham anjirr sama penjelasannya Pak Aju barusan" 

"Owlah gampang itu mahh" Sahut Satya dengan pedenya. 

"Lu bisa??" Awan melirik Satya sekali lagi sembari membuka salah satu snack nya. 

"Engga hehe" 

Sontak Awan langsung menggeplak kepala Satya pelan sembari sedikit mengutuknya. 

OjekGrafer - [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang