Dokuta-mama+1

2.7K 148 8
                                    

   Sasuke Uchiha nama yang tak asing lagi kalau seseorang tidak tau siapa dia, yaitu seorang biang masalah sejak dirinya keluar dari desa Konoha dan mendirikan tim sendiri setelah dia berkhianat pada tuan Orochimaru, ketika keinginannya telah terpenuhi memiliki kekuatan sesuai apa yang dia harapkan, agar bisa membalaskan dendam terhadap kakaknya.

Ceritanya tidak berakhir sampai di situ. Sasuke juga pernah mencari masalah dan melawan para kage hingga temannya sendiri Naruto menjadi lawannya. Jika mengingat kenangan lama, sebenarnya masih ada lagi yang tertinggal untuk menjelaskan seberapa terkenalnya pemuda itu yang terburuknya saja di kenal di berbagai desa. Berbeda jauh sekali dengan Sasuke saat masih menjadi anak-anak dengan penuh keceriaan dan populer di kalangan anak-anak perempuan.

Sasuke menghembuskan nafas pelan sembari melihat langit senja di tengah hutan mulai menggelap lebih dulu, walau hutan yang sangat rimbun hampir menutupi langit jingga indah di atas sana. Pemuda itu memejamkan mata masih ada dua hari lagi dia akan kembali ke Konoha di akhir perjalanan penebusan segala dosanya, apa lagi tahun yang sudah dirinya rencanakan sudah selesai menebusnya.

Malam tiba, dia akan melanjutkan perjalanan ke Konoha nanti esok pagi. Dia harus beristirahat mengumpulkan energi untuk memulai perjalanan besok yang mungkin panjang. Dirinya bisa pergi dengan teleportasi, tapi pergi dengan berjalan kaki menurutnya itu lebih baik untuk menebus segala yang dirinya perbuat.

Sasuke duduk termenung memandangi api unggun sembari bersandar pada pohon dengan menekuk satu kaki sambil menopang tangan kirinya.

'Sasuke jangan pergi! jika kau pergi aku akan teriak!'

Sasuke membuka mata, dirinya baru saja tersadar kalau dia ternyata tertidur hingga sampai bermimpi tentang kenangan masa lalu bersama Sakura.

"Bodoh!"

Paginya Sasuke memulai perjalanan menuju desa tempat kelahirannya. Mata berbeda warna milik Sasuke mengedar pandang sebentar ke asal suara burung elang yang sedang lewat di atas langit biru. Dia tidak menyangka akan kembali ke desanya yang sudah lama dia tinggalkan.

Beberapa hari sudah dia lewati kini kaki beralaskan sepatu itu mendarat pada perbatasan pintu berlambang Konohagakure. Desa yang masih sama hanya perubahan sedikit, karena perang beberapa tahun lalu membuatnya nampak ada perubahan yang jelas.

"SASUKE!!"

Sasuke nampak menghembuskan nafas berat begitu mendengar siapa yang memanggil namanya, sambil berteriak lantang kalau tak lain adalah suara Naruto. "Hey.. Teme sudah lama sekali ya!" Naruto dengan enteng langsung merangkul bahu rivalnya itu yang sudah dia anggap sebagai sahabat bahkan keluarga bagi rambut secerah matahari tersebut. Sasuke pemuda dingin itu hanya bisa diam, walau sebenarnya dia nampak kesal dengan kalakuan Naruto yang kadang-kadang berisik serta mengganggu. "Kau tau Teme.. Aku sudah tidak sabar menunggu kau datang, bahkan sampai berkeliling desa dari kemarin padahal kau datang hari ini!"

"Kau!..sama sekali tidak berubah, Dobe!"

Naruto hanya tertawa, tanpa peduli atas perkataan Sasuke yang memang tak berubah sedikit pun dari dulu, selalu bersikap cuek dan dingin. "Karena kau baru saja sampai bagaimana kalau kita makan ramen, AYOO!!"

"HEY! lepaskan rangkulan mu dasar bodoh!"

Kini mereka berdua sedang duduk bersama di depan kedai penjual ramen yang selalu menjadi langganan Naruto sedari dia masih kanak-kanak hingga beranjak dewasa. "Ittadakimasu!" Naruto sangat bersemangat sampai lebih dulu memulai makannya yang langsung saja dia seruput ramen dalam mangkuk putih. Sasuke hanya diam memandang ramen yang mengepulkan asap di atas meja berbahan kayu, dia jadi teringat dulu saat belum menjadi Genin sering makan di sini bersama tim 7.

Dokuta-mama [Sasusaku] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang