Dokuta-mama+11

531 52 9
                                    

Maaf ya lambat, aku sedikit kesulitan, mikirin gimana gitu alurnya biar ngk di luar konteks cerita aslinya atau jadi makin aneh aja. Jadi aku buat cerita juga cari tau tentang kedua mata Sasuke soalnya rumit gitu tentang kemampuan mereka satu-persatu terutama Naruto juga, selain Sai masih agak mudah di ceritain kemampuannya.

Kalau sampe salah gimana kemampuan mereka, aku minta maaf dari sekarang. Sesukanya aku sama anime Naruto, aku juga sebagai penggemar ngk seteliti itu buat paham sama kemampuan karakter dan itu juga tau sebagian doang.

Aku sangat mencintai Sasusaku, jadi aku buat terpusat sama mereka berdua. Maaf kalau karakter utama Naruto sedikit-sedikit muncul. Maaf sekali lagi ya 🙏💕

***


   Rumah sakit Sunagakure di ambang sepi, tapi tak sedikit pun penjagaan ketat di perintahkan oleh Kazekage Gaara di berbagai arah. Jam menujuk pukul 1 siang dini hari, panas makin menjadi di tengah padang gurun yang entah berapa deraja celsius mengerapi permukaan kulit. Berbeda dengan perawakan Sakura—tenang duduk sambil membaca buku beserta kacamata baca berteger di hidung. Jam makan siang baru saja terlewat 60 menit yang lalu, kali ini dan sekali lagi gadis itu melupakan jam makan siangnya. Jika kalian menganggap dia sengaja melupakannya kalian salah!, justru dia memang lupa, jika seseorang terlalu fokus dengan salah satu kegiatan, mereka tanpa sadar melupakan sesuatu hal penting terutama mengisi perut.

Sakura spontan menguap, matanya tak sengaja berpandangan dengan jam dinding. "Astaga!" Mata gadis itu berkedip berkali-kali lalu melihat arah jendela. "Hampir saja aku lupa mengisi tenaga ku!" Bermonolognya. Di arah jendela burung baru saja lewat sekilas dari rentinannya, hingga burung itu lewat tak terlihat. Suara pintu di ketuk dari luar seketika menyadarkan lamunan.

"Sakura sensei!" Jeda orang dari balik pintu. "Ini aku, Keiko."

"Masuklah."

Keiko merupakan gadis beda di bawah setahun dengan Sakura. Gaara belum lama merekrut Keiko sebagai teman pendamping untuk menemani kesendiriannya, selain melindungi Sakura. Jujur Sakura sempat menolak, sebab itu terlalu berlebihan, padahal dia bisa melindungi dirinya sendiri tanpa harus ada yang menjaganya. Gaara begitu baik sempat memikirkan kalau dia bisa saja kesulitan, karena terkadang juga Sakura memikirkan kalau dia ceroboh, baru ini saja dia lupa untuk makan. Tapi rasanya ini tidak apa-apa, dia juga semu berada di kantornya tanpa adanya teman.

Pintu di buka, Keiko hanya mengintip sedikit. Dia datang ingin menyampaikan sesuatu, lagi pula dia juga tidak akan lama. Tugas di berikan, hanya dua melindungi dan mengingatkan Sakura untuk makan. Opsi mengingatkan untuk makan adalah keinginan Sakura sendiri agar dia tidak lupa.

"Apa Sakura sensei tidak lapar?"

Sakura tersenyum. "Ayo!" Ajaknya mulai beranjak dari kursi.

Kankuro mengangkat punggung tangan membiarkan seekor burung mendarat di ujung jari telunjuk, kemudian mengambil gulungan kertas tersimpan di kaki burung. Raut wajahnya berubah heran terdapat lambang Konohagakure di sana, perkiraannya pasti kiriman dari Hokage.

Gaara membuka isi gulungan setelah Kankuro memberikannya. Jika seorang mengirimkan pesan lewat burung, tidak di sangkal bila ini suatu hal paling serius. Tepatnya begitu di buka tidak salah lagi kalau sang pengirim ialah Hokage.

'Hokage kakashi
Desa Konohagakure

Kpd. Kazekage Gaara

Maaf telah menaggu mu, Gaara. Mungkin kau berpikir ini kiriman surat yang serius, tapi aku hanya menanyakan keadaan saja. Apakah semua baik-baik saja?, jika perlu bantuan kita bisa saling berdiskusi dan mengirimkan bantuan.

Dokuta-mama [Sasusaku] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang