Dokuta-mama+10

646 58 1
                                    

Yaps!...sekarang sudah di chapter 10 nih (ノ""°▽°)ノ

Ini benar-benar agak sulit aku nyesuain karakter nya gimana, tapi aku udah berusaha buat ngk terlalu buru-buru ngepost cerita di bagian ini ╥﹏╥ soalnya aku pengen agak dapet penyampaian katanya, walau nanti agak lama.

Aku terpaksa post cepat, hanya pengen cerita ini cepat selesai aja (╯•﹏•╰)

Maaf ya readers tercinta ku kalau cerita di bagian ini terlalu rancu, aku benar-benar minta maaf sekali o(╥﹏╥) , tapi aku bakal usahain di bagian ini bakal aku revisi sedikit biar ngk aneh (T^T).

Kalau begitu selamat membaca ya
readers tercinta ku ╥﹏╥ 💕

***

***

"Apa kau masih belum mengerti soal ciuman itu?"

   Sakura sedari tadi termangu dalam posisi sedekat ini, membuatnya sulit berpikir terutama mencerna tiap kata keluar dari bibir Sasuke. Perubahan ekpresi pemuda itu terekam jelas dari penglihatannya, terlihat berbeda tak seperti biasanya. Dalam, intens, dan sayu. Sakura hampir tidak bisa bernafas, sebab situasi sekarang begitu sulit mencerna kesadaran. Bergerak saja sedikit mungkin membuatnya jatuh ke lantai, saking lemas kedua kakinya.

Sasuke menghebus nafas lemah. Sedari Naruto memeluk Sakura berhasil membuat pertahananya runtuh. Padahal kedekatan mereka sudah sangat biasa baginya, tapi untuk sitausinya berbeda. Haruskah dia mengatakan dengan tegas bila dia itu miliknya agar hatinya tenang?! Persetan harus menunggu sampai mereka berdua sampai kembali ke desa setelah misi selesai!. Dia harus segera menyatakannya sebelum otak dan perasaannya kacau karena tidak tenang!.

Lihat perawakan cantik di depan matanya yang tidak berdosa ini. Sudah sekian lama banyak telah berubah teruma dirinya sendiri. Dia tersadar sudah banyak kekecewaan telah dia perbuat pada Sakura yang sangat baik, mau bertahan kepada lelaki berengsek seperti dirinya!. Bila perempuan lain, sudah pasti mereka tidak akan mau bertahan dengannya, mungkin akan di terima hanya karena tampangnya saja, belum tentu juga itu tulus.

Tangan kanan satu-satunya Sasuke terangkat menyentuh pipi Sakura pelan sangat berhati-hati. "Ada yang ingin aku katakan pada mu, Sakura!" Tekannya di akhir nama gadis itu.

Dokuta-mama [Sasusaku] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang