Loker.
This cuman cerpen :()
Sanzu : Maaf, ya, guys ... Gue nggak bisa ikut. Nyokap gue menggelar pesta makan ayam bakar bareng sepupu.
Rindou menatap layar ponselnya dengan tatapan malas. Bersamaan dengan sapaan tak berdosa dari teman-temannya yang baru saja datang.
"Sebenarnya, acaranya dimulai jam berapa?" Tanya Takemichi yang juga baru saja sampai. Pemuda manis berambut pirang itu mengeratkan sweeter yang melilit erat tubuhnya, lantaran angin malam dingin yang begitu menusuk berhembus ke sela-sela pakaiannya.
"Seharusnya tiga menit yang lalu. Cuman karena bertepatan dengan makan malam, jadi nya banyak yang terlambat." Sahut Chifuyu. Pemuda itu sudah duduk teratur di lingkaran sambil memeluk erat tas yang ia bawa.
Semua anak laki-laki yang tergabung dalam kelas 11 Teknik 1 sudah datang, dan mengambil tempat masing-masing. Beberapa anak lain yang telat hanya tersenyum tanpa dosa padahal mereka sudah terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan.
"Sanzu mana?"
Kokonoi bertanya sambil menghidupkan tiga lilin yang ada didepannya. Kelas 11 Teknik 1, yang anggotanya berjumlah 36 murid itu sudah membentuk lingkaran yang cukup lebar. Mereka ada tugas sekolah dari guru Penjas untuk melakukan perkumpulan malam di sekolah. Tepatnya di kelas sendiri.
Menghabiskan waktu dari selepas Makan malam hingga Suara kokokan ayam berkumandang. Agak serem, namun karena semuanya tampak ikut rasa takut itu pun perlahan memudar.
"Nggak ikut. Katanya ada acara bareng keluarga besarnya." Sahut Ran yang tadinya kepo dengan isi hape sang adik, kini tengah mengutak-atik layar ponsel nya, main game untuk mengurangi rasa kejenuhan. Harusnya ia ngepet sekarang, bukan ngerjain tugas kelompok yang entah kenapa menurutnya kekanakan..
"Berarti nilai nya kosong, dong." Celetuk Chifuyu.
"Haishh ... Biarkan saja lah dia. Nanti dia sendiri yang beri alasan ke guru." Sahut Baji.
"Bentar lagi, pengawas bakalan datang dan melakukan Absen. Kita ngapain dulu, nih?" Tanya Mikey. Biasa, ide jahil nya yang lumayan cemerlang tiba-tiba aktif dan kambuh.
"Cerita serem, ayo." Sahut Draken yang disahut delikan mata dari Chifuyu.
"Jangan. Malam Jum'at ini." Kata anak itu yang sudah memeluk tas sandangnya.
"Jangan takut gitu, Chipuy. Kan ada Takemichi." Kata Takemichi dengan senyuman manis andalannya. Membuat siapapun iri dengan Chifuyu yang diam-diam menyerigai penuh kemenangan.
"Sial. Dia sengaja," keluh Nahoya yang diangguki sang adik.
"Ga .. ga boleh! Gue yang bareng Michi. Lo jauh-jauh sana!" Sahut Mikey yang mudah terkena api cemburu.
"Dih, sape lu?"
"Siapa yang mau cerita? Mumpung pengawas belum sampai ke kelas kita. Kelas lain kek nya masih ribut. Eh, pintu udah di kunci, kan? Ga seru kalau misalkan salah satu dari kita cerita, eh murid lain malah masuk." Kata Inupi, mengabaikan perdebatan pemimpin Touman dengan wakil divisi satu yang unfaedah.
"Aman." Sahut Kokonoi sambil mengacungkan jempol.
"Gue lah yang cerita." Sambung Hakkai sambil menepuk lantai, tanda ia meminta perhatian.
"Yang serem, ya?. Gumam Mitsuya.
"Ini tentang loker. Simak baik-baik. Woi! Jangan lihat ke loker nya." Begitu mendengar kata Loker, yang lain langsung melihat kearah lemari yang terletak di belakang Hakkai itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takemichi Harem (All x Take)
NouvellesOneshoot/Doujinshi Takemichi Harem All (Seme) Takemichi (Bottom). Nanti akan di selipkan Shipper tokoh lain, FUJOSHI! Yang tersesat atau tidak suka tidak usah dibaca. Tinggal keluar, Klik, udah! (16+)