The Moment

1.1K 142 5
                                    

"Gukkie! Tata akan menikah saat umurnya 28 tahun!"

"Jauh sekali? Berarti itu ... 20 tahun dari sekarang?"

"Um! Kalau Gukkie, akan menikah kapan?!"

"Ikut Tata juga! Jadi 28 tahun."

"Baiklah! Janji kita akan menikah bersama-sama, ya!"

"Yap!"

—&—

Masa-masa kuliah dihabiskan keduanya dalam sekejap mata, dan tahu-tahu, keesokan harinya mereka akan diwisuda. Sungguh. Perjalanan panjang itu kini terasa seperti kedipan mata saja. Terlalu cepat, terlalu singkat.

Taehyung sudah diterima sebagai karyawan fresh graduate sebulan setelah wisuda, sedangkan Jeongguk harus menunggu dua minggu selanjutnya. Sudah begitu, panggilan training untuk seorang engineer baru pun harus dilaksanakan. Taehyung harus rela ditinggalkan dulu selama enam bulan ke luar kota.

"Kita telfonan kalo kamu nggak capek, ya?" tutur Jeongguk di gerbang keberangkatan, sementara Taehyung enggan melepas pelukan itu sampai panggilan terakhir benar-benar dikumandangkan. "Tata? Liat aku sini. Jangan nangis, matamu merah nanti."

"Biarin! Emang kamu nggak sedih, apa?" balas Taehyung sewot, lalu menarik ingus. Alih-alih mendorongnya menjauh, Jeongguk justru mengeratkan rengkuhannya di tubuh si pemuda Kim. "Lagian, ada juga kamu yang capek tau. Kan kamu training."

"Ya kalo obat capek aku itu ngeliat kamu, gimana? Mau gak mau, pokoknya aku harus liat kamu, atau minimal denger suara kamu."

Pada kalimat itu, Taehyung semakin anarkis membenamkan wajahnya di dada Jeongguk. "Gukkieeeeeee!"

"Iya, iya, Tata. Sori. Kamu gemes, soalnya," tawa si pemuda Jeon, lalu berusaha melepas pelukan Taehyung kali ini, karena dia benar-benar harus berangkat kalau tak ingin kehilangan tiket pesawat dan harus ruwet mencari-cari penerbangan selanjutnya. "Begitu sampai, aku telfon kamu, oke? Awas nggak diangkat."

"Pasti aku angkat!" yakin Taehyung. "Jaga diri di sana, Gukkie. Jangan peluk-peluk orang lain!"

Jeongguk tak menjawab, hanya mendaratkan ciuman lembut di dahi Taehyung untuk terakhir kali. Wangi sampo ini, akan dia rindukan selama enam bulan ke depan.

Tidak apa-apa. Ini bagian dari rencana.

Harus dijalankan.

—&—

Lokasi kantor yang berbeda dan jalur yang sama sekali tak searah, tidak menyurutkan semangat keduanya untuk sekadar bertemu. Kadang setelah jam kantor selesai, ataupun di akhir Minggu. Toh, mereka masih bertetangga,  jadi cuma urusan beda tempat pekerjaan saja yang menjadi masalah.

Tahun demi tahun bergulir. Hubungan yang berangkat dari ikatan persahabatan pun tak luput dari yang namanya jenuh, bersitegang, atau perbedaan pendapat. Kadang, Taehyung bisa menjadi terlalu emosional, tapi di waktu-waktu lain, dia juga dapat berubah jadi manusia paling cuek sedunia. Pun Jeongguk, tipe yang akan menceritakan harinya dari mulai bangun sampai tidur lagi, namun ada kalanya, dia hanya diam seribu bahasa. Dinding-dinding terbangun lagi tanpa bisa dicegah.

[✓] Langit Merah Jambu • KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang