- reasons to still alive: part 1✨

297 39 16
                                    

Yeri tidak akan meninggalkan eomma kan?

Sepenggal kalimat yang menjadi bayang-bayang Yeri hingga saat ini. Bahkan rekaman kalimat itu akan sering terputar
otomatis hanya dengan kehadiran sang ibu, entah itu melihat wajahnya ataupun sekedar mendengar suaranya. Tak bisa Yeri mungkiri bahwa hal itu juga membuatnya sedikit takut. Traumanya yang sering ditinggalkan sangat membekas. Yeri tidak ingin orang lain juga merasakannya.

"Yaa... mulai lagi acara melamunnya". Haechan sedang mengejek Yeri dan berhasil menganggu lamunannya. Yeri tak akan marah karena memang benar ia sedang melamun seperti biasanya. Entah kenapa, melamun hal yang paling Yeri sukai akhir-akhir ini.

"Yeri lagi pusing nih, soalnya tadi pas ujian ada beberapa soal yang Yeri jawab seadanya". Bohong Yeri sebagai alasannya.

"Jangan dijadikan beban yah tuan putri, yang penting sudah usaha dan sisanya biar tuhan yang atur". Junmyeon memberi semangat kepada anak gadisnya sambil mengusap surainya.

Di ruang makan itu hanya ada Haechan, Yeri, dan Junmyeon. Seraya menunggu anggota lain mereka memilih berbincang-bincang kecil. Tapi tak membutuhkan waktu yang lama Joohyun dan juga Jaehyun segera ikut berkumpul untuk memulai kegiatan makan malam mereka.

Ada sedikit keheningan di meja makan itu. Lalu Junmyeon memilih membungkam suaranya menjadi awal percakapan di tengah makan malam mereka yang terasa sunyi.

"Oh.. iya, appa ingin memberitahukan kalian sesuatu". Hal itu lantas membuat Haechan, Yeri, dan juga Jaehyun mengarahkan arah pandangan mereka tertuju ke arah sang ayah.
"Sekitar pukul empat nanti, appa dan juga eomma akan berangkat ke New York, dalam rangka perjalanan bisnis". Jelas Junmyeon kepada anak-anaknya.

"Kukira liburan tanpa anak. Kalau benar sih, Haechan bakal protes". Respon Haechan yang menanggapi sang ayah dengan mulutnya yang sesekali mengunyah.

"Ohh.. sama. Yeri kira liburan berkedok perjalanan bisnis. Terus.. appa dan juga eomma kapan pulangnya?". Junmyeon dan juga Joohyun hanya bisa menghela napas setelah mendengar ucapan Yeri tadi. Tapi mereka juga tahu kok, kalau ucapan awal anaknya itu hanya sekedar candanya.

"Hari minggu sayang. Dan selama appa dan juga eomma tidak di rumah, Haechan dan juga Yeri menjadi tanggung jawab Jaehyun oppa. Mengerti?". Junmyeon kembali menjawab pertanyaan mereka. Dan mereka bertiga kompak mengangguk tanda setuju dan mengerti.

"Oh.. iya, kalian sudah tahu tidak? Kalau Jongin samchon dan juga Soojung imo bakal balik ke Seoul?". Joohyun menambah percakapan disela makan malam mereka.

"Of course my queen, Anaknya saja minta dijemput ramai-ramai. Bahkan Giselle sudah membuat planning untuk minggu ini. Paling gesit memang si Jijel itu kalau masalah jalan-jalan, baru juga sampai". Yeri mengangguk kecil membenarkan yang Haechan katakan. Bagaimana tidak, isi grup chat mereka hanya ramai dengan wacana akhir pekan nanti.

Sedikit percakapan malam itu benar-benar menemani makan malam mereka yang juga dapat mengusir keheningan. Tanpa Yeri sadari pikiran aneh yang menganggunya tadi tiba-tiba menghilang begitu saja.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
[start chat]

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨[start chat]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful Soul • KyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang