-i'm fine, maybe? ✨

522 66 5
                                    


07.45 AM (Kim Yerim's House)

Pintu bercat putih itu terbuka lebar. Sang pemilik sudah siap dengan seragam yang rapi dan juga tas ransel berwarna silver di punggungnya. Tak lupa rambut hitam panjang nan indahnya dibiarkan terurai.

Setelah menutup pintu itu kembali, tiba-tiba suasana berubah agak canggung. Yah Haechan dan juga Jaehyun tak sengaja berpapasan tepat di depan kamar milik Yeri yang jaraknya sangat dekat dengan tangga di dalam rumah mewahnya itu. Jaehyun meninggalkan mereka berdua lebih dulu, menuruni tangga menuju ruang makan. Jaehyun paham kedua adiknya butuh waktu untuk berbaikan atas kejadian semalam.

Flashback On🔙

Brukkk

Itu suara dari kamar Yeri. Mereka berdua mendekati pintu kamarnya. Tak lama ayah dan ibu mereka juga ikut mendekat.

"Sayang, Yerimiee, are you okay sayang?". Suara Junmyeon yang sedikit cemas, yang masih mengetuk pelan pintunya. "A-aku butuh se-ndi-ri appa".

Haechan paham betul tentang kakak perempuannya itu. Tak lama ia mencoba membuka pintu kamar Yeri itu secara paksa.

"Jangan bohong noona, aku tahu, bukalah, jaebal". Haechan yang tak tahan lalu mencoba mendobraknya. Jaehyun dan juga Junmyeon appa-nya ikut membantu. Merasa terusik pintu itu akhirnya terbuka dengan menampakkan sosok pemiliknya yang berpenampilan kacau, memegang sebotol kecil tempat obat yang kosong.

"Da-d-aaku terlalu ses—". Terlalu lemah, Yeri menjatuhkan badannya tepat dipelukan ayahnya.

"YERIM-AH...". Suara seperti teriakkan itu milik Joohyun ibunya. Ia begitu panik melihat anak gadisnya itu tersungkur dipelukan suaminya.

Di saat bersamaan rasa bersalah Haechan muncul. Ia merasa terlalu memaksakan hal yang sebenarnya hanya perlu diberi waktu untuk berdamai. Namun dirinya mendahulukan egonya di atas segala-galanya. Maka malam itu Haechan berakhir dengan menangisi sakit yang ia telah ciptakan untuk sang kakak tercintanya.

Flashback End🔚

Mereka hanya terdiam, sampai akhirnya Haechan berusaha untuk memulai percakapan sebagai tanda permintaan maafnya.

"Haechan minta maaf atas kejadian semal—-". Belum sampai kata maaf itu, Haechan merasakan pelukan hangat sang kakak yang berbaur dengan wangi parfum favorite milik kakaknya itu.

"It's okay baby bear, aku tahu kamu juga sebenarnya tidak sengaja. Tapi maukah kamu untuk menunggu sedikit lagi? Akan ku usahakan itu". Yeri yang setia dengan pelukan eratnya untuk sang adik. Ia paham kalau adiknya itu tidak memiliki maksud jahat untuk menyakitinya. Terlintas dipikirannya bahwa kejadian semalam juga akibat ia yang belum sepenuhnya memberi usaha atas trauma yang ia miliki. Maka dari itu memaafkan Haechan adalah hal yang tepat untuknya agar mengurangi rasa bersalahnya juga.

"Tapi aku terlalu egois juga noona, maafkan aku. Dan aku juga akan berjanji akan selalu menunggu waktu itu tanpa memaksamu lagi". Haechan membalas pelukan erat itu. Ia merasa sedikit lega akibat rasa bersalahnya. Pada saat itu juga ia berjanji akan menunggu datangnya sosok Kim Yerim yang dahulu untuk kembali.

Tak lama mereka berdua turun dari tangga menuju ruang makan. Tapi  ada yang sedikit berbeda. Mereka berdua yang tadi saling merangkul tiba-tiba saja menjaga jarak satu sama lain.

"Good morning, appa". Keadaan saat ini tercipta sedikit agak canggung. Terutama untuk mereka bertiga, Junmyeon, Joohyun, dan juga Jaehyun. Mereka saling menatap satu sama lain dengan pikiran yang sama.

Beautiful Soul • KyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang