- I met someone, and a little of my happiness✨

357 52 9
                                    


Maybe, is it today a good day to give up with your life?

"Sudah sampai nona". Hening sejenak namun suara pria dewasa itu mampu membuat lamunan Yeri yang lagi dan lagi stuck dengan pertanyaan berulang yang terjebak dalam otak pintarnya.
"Oh benarkah? Baiklah ini ahjussi, oh iya sisanya untuk ahjussi saja". Begitulah Yeri, yang selalu memberi tip atau bayaran lebih. Hasil didikan tuan dan nyonya Kim yang mengajarinya untuk menyisihkan sedikit hal yang ia punya atau sekedar berbagi kepada sesama. Dibalas senyum tulus yang menandakan rasa terima kasih sekaligus rasa bahagia. Hal kecil namun memiliki makna yang berarti.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Yeri akhirnya terhenti disalah satu makam yang tertutupi dengan rumput nan hijau. Yeri sering sekali berkunjung ditempat ini. Bahkan hampir setiap bulannya mengunjungi dan mengganti bunga-bunga yang mulai atau sudah layu dengan bunga segar yang sering ia bawa.

"Annyeong, halmoni. Yeri datang kembali disini. Mianhe, dua minggu kemarin aku tak sempat datang berkunjung dan membawa bunga favorite-mu". Yeri dengan telaten membersihkan makam itu dan menaburinya dengan bunga baru dan juga menaruh satu buket bunga kesukaan dari Kim Yoona, halmoni-nya.

Setelah semua proses telah selesai, Yeri tidak lupa mengenggam tangan lalu memanjatkan doa untuk orang tersayangnya. Seorang yang membuat dirinya tidak pernah lupa cara untuk bahagia. Setiap hari Yeri bersyukur karena hal itu, sampai kejadian naas yang mengerikan itu merenggut nyawanya. "Hmm... andai waktu bisa kembali. Aku ingin bertukar tempat saja denganmu halmoni. Atau aku ikut menyusulmu saja waktu itu. Tapi sialnya aku masih bisa terselamatkan". Yah Yeri lah seseorang yang bersama Yoona pada saat kejadian tersebut terjadi. Disaat Yoona ingin mengantar Yeri ke acara pertunjukan musik resitalnya namun berakhir tragis diperjalanan.

Dan inilah alasan kuat mengapa Yeri mempunyai trauma yang cukup mendalam sampai-sampai hampir kurang lebih tujuh bulan harus bolak balik psikiater karena traumanya. Yeri jadi benci bermain musik karena mengingatkannya tentang memori Kim Yoona yang menjadi guru pertamanya. Yeri yang benci dirinya karena meminta untuk diantarkan diwaktu itu. Yeri juga benci karena kejadian itu, Kim Siwon haraboji-nya nampaknya mulai mengabaikan kehadirannya atau mungkin saja memang ia telah melupakannya?. Yeri saat ini benci, sangat benci kalau harus memikirkan kejadian itu.

"Ahh, kurasa kau kurang suka atau mungkin bosan mendengarnya bukan? atau mungkin saja diatas sana kau sedang mengomeliku karena aku menuturkan kalimat yang menampakkan seolah-olah aku ini lemah. Mungkin saja sih itu memang benar". Tawa kecut Yeri atas pengakuannya. "Kalau begitu aku pamit dulu halmoni, aku akan segera berkunjung lagi". Berdiri dari posisi duduknya, tidak lupa meninggalkan senyuman walaupun dihadapannya hanya sebuah gundukan tanah.

Yeri memutuskan berpindah beberapa langkah dari tempat sebelumnya. Yeri merasa kalau ini makam yang tepat untuk selanjutnya ia kunjungi. Tidak lupa Yeri juga membersihkan makam dengan rumput nan hijau yang segar itu dengan bersih. "Hai hai, Jihoon, maaf aku baru sempat datang untuk mengunjungi mu lagi. Ini bunga favorite-mu aku bawakan". Yeri mulai mendoakan untuk salah satu tempatnya saling bertukar cerita 'waktu itu', namun ternyata pamit lebih dahulu dengan cara menggantungkan seluruh hidupnya dengan seutas tali. Begitu sadis bila diingat caranya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah dengan keadaan.

"I'm tired Jihoon, i mean i want to give up with this kinda of all messy. Aku sudah mulai capek, aku mulai gabisa mengontrol diriku. Aku takut jika suatu hari diriku sudah mulai tidak terjaga dan tidak bisa mengontrolnya. Aku akan ikut menyerah dengan keadaan seperti yang kau lakukan". Yeri akhrinya bisa mengeluarkan seluruh keluh kesalnya yang semenjak makan malam itu ia simpan sendiri.

Beautiful Soul • KyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang