Ternyata obrolan semalam antara Mark dan Yeri tidak berlangsung begitu lama. Obrolan serius hingga basa-basi belaka berhasil mengundang kantuk Yeri, begitu pun juga dengan Mark. Untung saja Mark dapat tidur dengan nyenyak menggunakan sleeping bag hasil ide Yeri. Karena seingat gadis itu, peralatan camping milik Haechan tak pernah meninggalkan kursi jok belakang mobilnya.
Namun diantara Yeri dan juga Mark yang baru tidur tiga jam yang lalu, mereka berdua memilih untuk tidak melewatkan agenda sarapan pagi bersama. Mereka juga tidak memiliki tanda-tanda masih ingin tidur. Justru mungkin mereka paling segar diantara semua orang yang saat ini berkumpul di ruang makan. Dan tidak ada seorang pun yang menyinggung perihal Mark yang tidur dengan sleeping bag. Alasan tepatnya karena Mark lebih awal bangun dari yang lainnya, sehingga ia bisa mengembalikan barang milik Haechan tersebut ke tempat semulanya tanpa seorang pun tahu.
Aktifitas sarapan pagi itu pun dimulai dengan doa agar diberi ke khidmatan oleh sang pencipta. Semuanya tampak menikmati masakan dari chef andalan 'dreamiest' yang diketuai Chenle dengan anggotanya, Haechan, Jaemin, dan juga Renjun. Tambahan sang dokter Jaehyun yang sepertinya sedang mencari perhatian seseorang, pikir Haechan.
Setelah semuanya sudah merasa kenyang, kini giliran Jeno dan juga Jisung serta Mark untuk mengambil alih alat makan dan minum yang kotor untuk dicuci. Ada Giselle dan Yeri bertugas membersihkan meja makan. Dan untuk Karina dan Rose mereka sedang sibuk menghidangkan buah segar sebagai pencuci mulut.
Karena dirasa semuanya benar-benar selesai. Kini mereka berganti pakaian menjadi lebih santai. Kalau si anak cowok minus Jaehyun tidak akan menyiakan weekend mereka hanya dengan duduk sambil bermain game di handphone mereka. Mereka memutuskan untuk bermain bola volli yang kebetulan kebawa oleh Jeno di mobilnya.
Kalau tim cewe lebih memilih menikmati kolam renang sambil menyaksikan tim Haechan, Jeno, Renjun yang akan melawan tim Mark, Chenle, Jaemin. Adapun sisanya yaitu Jisung sebagai wasit.
"WOIII JAEHYUN HYUNG BENAR TIDAK MAU BERGABUNG???". Itu Haechan yang meneriakki Jaehyun yang sedang duduk di teras depan. Tapi sepertinya ia tetap kukuh memilih Netflix-an sambil menikmati snack-nya.
"Biasa sok introvert padahal aslinya ekstrovert". Ejek Haechan yang mengundang tawa. "Udah... udah.. lanjut aja". Lanjutnya.
Permainan mereka cukup seru dan lagi-lagi berhasil mengundang gelak tawa Rose dan Karina. Berbeda dengan Giselle dan Yeri yang seperti biasanya dengan muka malas yang sangat paham kelakuan mereka yang begitu amat ajaibnya.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
11.45 AM🕰
Aktivitas mereka tadi cukup menguras isi tenaga. Juga posisi matahari yang sudah hampir di atas kepala memberi sinyal untuk mereka agar segera membersihkan diri. Setelah itu menyiapkan hidangan makan siang sambil mengecek agenda selanjutnya yang akan mereka lakukan.
Betapa terkejutnya mereka semua setelah melihat meja makan yang sudah penuh dengan makanan yang mengundang cacing perut. Namun yang lebih terkejutnya lagi yang memasak itu Jaehyun seorang. Memang Kim Jaehyun ini patut disukai oleh kalangan ibu-ibu yang mengenalinya sebagai calon menantu idaman, alias suamiable banget sih.
"Ini pada mau makan, apa mau dilihatin aja?". Jaehyun yang sedang menaruh piring terakhir yang berisikan buah sebagai hidangan penutup.
"EHHH INI KITA PADA MAU DUDUK". Haechan refleks menarik mereka yang tadinya sama-sama memasang muka bengong.
"Maaf Jaehyun cuma masak sedikit, soalnya kepikiran kalau masak banyak nanti pada sisa. Soalnya sore-an nanti pada mau barbeque-an kan? Jadi sisain ruang buat sebentar sore". Jaehyun yang membuka apronnya dan segera bergabung untuk makan siang bersama. By the way, dari tadi Jaehyun ada yang perhati-in dan cuman bisa senyum-senyum. Tapi yang lain pada sadar kalau sepertinya gadis itu punya perasaan lebih dari sekedar pasiennya saja. Biasalah insting para penumpang kapal dokter dan pasien cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Soul • Kyr
Fiksi Penggemar"Tepat dihari ulang tahunnya, si pemilik jiwa terindah memberikan hadiah terakhirnya sebuah memori ingatan yang tak akan pernah terlupakan"
