- Can i give up right now with messy life?✨

576 58 49
                                    

Yerim dengan wajah pucat pasih, masih terbaring dan belum juga tersadar. Ditemani beberapa orang tak terkecuali Joohyun yang sedari tadi mengelus tangan yang sedikit hangat milik Yeri.

"Bagaimana Wendy-ah? Chanyeol-ah? Apa perlu membawa uri Yerim ke rumah sakit?". Junmyeon dengan perasaan cemasnya namun ia tutupi agar bisa menyalurkan ketenangan untuk Joohyun istrinya.

"Tidak usah hyung, Yeri hanya melewatkan waktu makannya, makanya asam lambungnya naik dan membuatnya seperti itu". Jawab singkat Chanyeol.

"Benar, Yeri hanya butuh istirahat. Oh, iya kalau sebentar ia sudah bangun jangan lupa memberinya bubur untuk mengisi perutnya. Dan jangan lupa memberinya obat ini unnie". Wendy yang menyerahkan obat-obatan yang dibutuhkan Yeri.

"Gomawo Wendy-ah, Chanyeol-ah". Joohyun hanya bisa tersenyum lemah terhadap dua adiknya itu. Wendy mengerti perasaan Joohyun. Apalagi ia tahu bagaimana sakit hatinya seorang ibu jika anaknya sedang jatuh sakit.

"Tenang saja unnie, Yeri anak yang kuat pastinya, dia akan cepat sembuh dan akan kembali seperti biasanya. Kalau begitu aku pamit pulang yah unnie". Wendy yang mengusap lembut punggung Joohyun kakaknya untuk menyalurkan kekuatan.

Junmyeon mengantarkan Wendy juga Chanyeol yang akan kembali ke rumah sakit untuk berjaga. Meninggalkan Joohyun dan juga Yeri di dalam kamar anak gadis kesayangannya. "Gomawo, kalian berdua sudah datang kesini untuk kami, dan juga sudah merawat Yeri".

Chanyeol segera menepuk pundak Junmyeon. "Gwenchana hyung, sudah tugasku dan Wendy menjadi seorang dokter dan juga samchon, imo-nya Yeri. Cepatlah masuk dan jaga Yeri dengan baik-baik. Oh sama satu lagi, kalau asam lambungnya masih sering kambuh, secepatnya bawa ke kami untuk segera dicek lebih lanjut yah hyung". Tak lupa Chanyeol dan juga sang istri Wendy memberi senyuman kepada Junmyeon sebelum meninggalkan kediaman milik kakaknya itu. Junmyeon hanya mengangguk lemah dan tak lupa membalas senyum adik-adiknya.

Pasutri Seulgi dan juga Jimin, Sooyoung dan juga Taehyung juga sepertinya akan segera kembali untuk beristirahat. "Kalian juga sudah pada mau balik?". Tanya Junmyeon kepada mereka dengan jawaban yang serentak mengangguk dengan maksud membenarkan.

"Kami juga sudah berpamitan dengan Joohyun unnie, oppa". Tambah Seulgi. Sooyoung juga sedikit ikut menimbrung. "Kau bisa memberitahu kami kalau oppa butuh bantuan kami. Apalagi mendengar seluruh pengakuan Yeri yang tadi membuatku sedikit tidak tenang dengan keadaannya".

Sooyoung sangat tahu, itu memang sangat berat bagi Yeri. Bagaimana pun ia adalah salah satu orang yang tahu segala hal tentang Yeri. Mendengarkan Yeri yang jujur seperti tadi, membuat Sooyoung merasa sedikit beban Yeri telah terangkat, namun disisi lain membuat hati Sooyoung tercubit.

"Ahh... kalau begitu terima kasih karena kalian sudah mau meluangkan waktu kalian untuk mencari uri Yerim". Junmyeon dengan lengkungan senyum tulusnya lagi sebagai pertanda ia baik-baik saja walaupun bukan itu yang ia rasakan saat ini.

"Santai saja hyung, lagi pula kami juga sangat khawatir saat mendengar kabar itu". Taehyung memberi tepukan ke bahu sang kakak. Menyalurkan sebuah semangat dibahu kuat yang sangat penuh dengan banyaknya tanggung jawab.

"Lekaslah masuk hyung, udara diluar sini sudah sangat dingin. Jangan lupa istirahat dengan baik, begitu pun dengan Joohyun noona. Ingat kalian juga harus sehat". Jimin menambahkan serta mengakhiri percakapan singkat dimalam yang mulai larut itu.

Mereka berempat akhirnya meninggalkan kediaman Junmyeon dengan menggunakan mobil mereka masing-masing dangan tujuan masing-masing. Alih-alih mobil yang mereka tumpangi sudah mulai menghilang dari arah pandangannya, Junmyeon memutuskan untuk masuk dan menemani Yeri yang mungkin masih belum tersadar.

Beautiful Soul • KyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang