Tut tut
"Halo."
"..."
"Halo Yuna, ada apa nak?"
Yuna menahan nafasnya begitu sang Ayah memanggil namanya. Terasa sesak dibagian dada kirinya saat nama dirinya meluncur begitu saja dari mulut ayahnya. Ia kira panggilan telfonnya tidak akan diangkat oleh sang Ayah, karna biasanya Ayahnya sangat sibuk dengan pekerjaannya.
"P-pah..."
"Iya? Suara kamu kenapa kok bindeng? Kamu nangis?"
Yuna memejamkan matanya bersamaan dengan air mata yang jatuh tanpa ijinnya.
"P-pah, Yuna anak papah, kan?" -tanya Yuna gugup.
"Iya, Yuna anak papah, kenapa nak? Kamu ada masalah?"
"Yuna anak haram ya pah?"
"..."
"Pah j-jawab," -Yuna diam diam memukul dada kirinya guna menghilangkan rasa sakit disana.
"Yuna, Papah jemput kamu ya ke sana."
"Pah jawab!"
"Bentar Papah ke sana, kita pulang ke rumah yuk. Papah kangen sama Yuna," -terdengar suara Sang Ayah yang tergesa-gesa.
"Papah jangan gini...." -akhirnya tangisan Yuna pecah.
"Yuna anak Papah jangan nangis, Papah ke sana ya sayang jangan nangis, Papah mohon."
Tangisan Yuna semakin keras bersamaan dengan ketukan pintu kamar yang mulai mengeras karna anak anak lain khawatir dengan Yuna.
"Papah jangan ke sini, Yuna pengen sendiri," -ucap Yuna lalu mematikan panggilan secara sepihak.
BRAK
Yuna melempar ponselnya asal. Tangannya meremat kuat rambut yang kini sudah tidak berbentuk.
"Yuna lo jahat banget sama mereka..."
"Gara-gara lo, Ibu jadi pergi... andai lo gak hadir di sini. Mungkin Ibu ada di sini dan bisa hidup seperti biasanya."
"Ibunya Jiheon juga hampir kehilangan papah gara-gara lo Yuna."
"Yuna orang jahat..."
"Yuna udah bunuh Ibu..."
"AAAAAAAAHKKKK SIALAN!!!"
dor dor dor
"YUNA BUKA PINTUNYA YUNA!"
"Yuna ayo keluar, ceritain semua keluh kesah kamu ke kakak ya"
"Ayo Dek keluar, kita semua khawatir."
🏙
"Demi alek hawa di kosan gak enak banget njir semenjak Winter berulah kemaren," -celetuk Hyunjin bikin anak-anak noleh sinis ke arah dia.
"Lu jangan mancing ya bangsat!" -Yeji gebuk kepala belakang Hyunjin kesel.
Untung cuma ada 6 orang yang ada di dapur, dan disana gada Haechan yang bakalan gelut lagi sama Hyunjin.
"Demi alek si Hyunjin kompor banget anyink," -ucap Han kesel juga liat tingkah Hyunjin.
"Ya tapi lo pada setuju kan ama ucapan gue?" -tanya Hyunjin.
Yang lain diem gada yang jawab. Mereka sibuk sama kerjaan masing-masing, yaitu masak buat makan malem.
"Gue anggap lo pada setuju ya," -kata Hyunjin setelah liat respon temen-temennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kosan bawah langit ✔️
Fanfiction[COMPLATE] "INI SIAPA YANG RENDEM BAJU SEMALEMAN?! BAU BANGET ANJEEER!!" "JAN DIBUANG JI, PUNYA GUE!!" ©kartfunicorns,2022