28. Love Again

1.5K 168 39
                                    

Lampu philips

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu philips

Lampu philips:
|oi jenong

Jeno:
yoitt|
paan Lix?|

Lampu philips:
|jemput nih cewe lo
|demam dia

Jeno:
KOK BISA?|
KELASNYA UDAH SELESAI?|
WOII BALES JAMET|

Lampu philips:
|SABAR BANGSAD
|kelas udah selesai
|lo sini aja dah
|cewe lo rewel banget kek bayi bajang

Jeno:
oke meluncur|
jan bilang kalo gue mau jemput dia|
Read

Jeno berjalan tergesa gesa keluar kelasnya. Kebetulan kelasnya baru saja selesai 10 menit yang lalu. Niatnya ia tak ingin pulang dulu ke kosan, tapi karna melihat pesan Felix tadi ia langsung mengurungkan niatnya dan memilih pulang bersama Lia.

Sampai di parkiran fakultas Lia, ia menemukan Felix yang tengah menuntun Lia berjalan menuju parkiran.

"Felix anj, ngapain lo bilang Jeno sih?!" -gerutu Lia dari jauh tapi masih didengar Jeno.

"Gausah bacot lo, gue ada urusan jadi gak bisa pulang bareng," -ucap Felix berhenti didepan motor Jeno.

"Nih cewe lo, bawa pulang sono obatin terus kelonin," -ucap Felix langsung mendapat hadiah gebukan diwajahnya dari Lia.

"Sakit nyet, dah ah gue cabut. Nitip ya Jen."

Sepeninggalan Felix suasana disana benar benar canggung.

Baru kali ini Lia dan Jeno bertemu lagi setelah terakhir kali bersama diacara keluarga Jeno. Mereka disibukan dengan tugas kuliah, ditambah Lia yang terus menghindari Jeno membuat pemuda itu sulit bertemu dengan Lia.

Jeno mengangkat wajah Lia lantas mengecek suhu tubuh gadis itu, sesaat Jeno meringis. "Panas banget, semalem kamu begadang?"

Lia menggelengkan kepalanya singkat.

"Pake jaket aku dulu," -Jeno melepas jaketnya lalu dipasangkannya pada tubuh Lia.

"Ayo pulang," -pemuda itu meraih tangan Lia menuntunnya naik keatas motornya.

Tangan Lia ia lingkarkan dipinggangnya. Ia juga menarik kepala Lia agar bersandar pada bahunya. Jeno sedikit bernapas lega melihat Lia yang tak menolaknya. Sepertinya gadis itu benar benar sakit dan tidak bertenaga sama sekali.

"Kita berangkat, kalo dingin peluk aku lebih erat."

Tidak ada jawaban, Jeno langsung menjalankan motornya pergi meninggalkan kampus. Dan benar saja, Lia semakin mengeratkan pelukannya bersamaan dengan tubuh yang menggigil kedinginan.

kosan bawah langit ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang