Special Chapter : our youth

1.3K 122 99
                                    

☆ Chenle x Ningning☆
With you again

"Lu gak enek apa nugas mulu?" -Chenle berdecak saat mendapati Ningning di ruang tamu tengah bergelut dengan laptop keramatnya.

Setiap kali Chenle menemukan Ningning, pasti gadis itu selalu membawa bawa laptopnya. Entah itu di kamar, di ruang tv, hingga dapur pun Ningning tetap membawanya. Sudah seperti maniak tugas saja kata Chenle mah.

"Bukan enek lagi, mau mati aja gue rasanya," -jawab Ningning tanpa melirik Chenle.

"Berapa tugas lagi yang belum?" -tanya Chenle.

"Gak tau banyak noh numpuk."

"Makanya ngerjain tugas tuh jangan dinanti-nanti," -omel Chenle.

"Heh anjing sini lo ngomong depan gue!!!!" -sungut Ningning akhirnya melepas genggaman dilaptopnya.

"Gue gak pernah nunda tugas ya! Dosennya aja yang gila ngasih tugas seabrek abrek!" -Ningning mengacak rambutnya asal.

Melihat itu, Chenle segera menyingkirkan laptop Ningning dari jangkaun gadis itu. Ia lantas duduk dilantai menatap Ningning yang terus saja mengomel. Lucu katanya.

"Tapi ya-"

"Nih, lo pasti belum makan, Kan?" -tanya Chenle memberikan kotak makanan pada Ningning.

Ningning terdiam, ia baru ingat belum makan sejak pagi. Yang ia pikirkan hanya tugas, tugas dan tugas saja.

"Oh iya..."

Chenle terkekeh, ia membuka kotak makanan yang berisi nasi chicken katsu yang ia beli saat perjalanan pulang tadi. Lantas pemuda itu menyodorkan makanan ke depan Ningning, berniat menyuapi gadis itu.

"Enak..." -lirih Ningning. Sudah lama dirinya tak makan nasi. Hari hari kemarin ia terus memakan mie instan. Itu juga jika ia ingat belum makan.

Makanya Chenle hari ini meluangkan waktunya untuk Ningning. Semenjak dirinya bekerja, ia jadi jarang menemani Ningning dikosan. Dan hari ini ia ingin bersama Ningning seharian, kebetulan hari ini ia hanya bekerja setengah hari saja.

"Jangan terlalu mikirin tugas sampe bikin lo lupa sama diri sendiri. Tugas emang penting, tapi kesehatan lo lebih penting dari apapun," -ucap Chenle seraya menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Ningning.

"Tapi deadlinenya ngajak ribut..."

"Iya... tapi lo harus inget kapan waktu lo istirahat dan kapan waktu lo belajar. Gue gak mau lo sakit, karna sekarang gue gak akan selalu ada disamping lo," -Chenle kembali menyuapi Ningning.

"Iya... maaf... gak lagi..." -lirih Ningning mengunyah makanannya dengan sedih.

"Lo jangan lucu lucu dong, gue jadinya pen nikahin lo," -Chenle mencubit pipi kembung Ningning.

"Nikah nikah, cari duit aje dulu sono," -Ningning kembali ke mode kesal.

Matanya beralih menangkap sekantung plastik dibelakang tubuh Chenle. "Itu apa?" -tanya Ningning.

"Oh ini buat lo."

Ningning membelalakan matanya terkejut melihat isi dari plastik tersebut. Banyak sekali makanan ringan dan minuman minuman yang ia sukai, dari mulai susu coklat sampai permen yupi ada disana.

"Lo lagi datang bulan kan sekarang?" -tanya Chenle kontan membuat wajah Ningning memerah.

"Jangan peka peka dong jadi cowo..." -keluh Ningning jengah dengan sikap Chenle.

"Kenapa? Harusnya kan lo seneng?" -tanya Chenle bingung.

"Ish gue nanti jatuh cinta lagi sama lo!"

"Ya bagus dong?" -Chenle bangga.

kosan bawah langit ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang