#3

13.2K 1.3K 80
                                    

"Renjun-a.."

Yang di panggil langsung menoleh menatap pria tampan yang menjadi suami nya. Pria yang sangat ia cintai

"Hm ada apa Jung?" Jawab nya tanpa menoleh

"Begini, aku ingin mengajak mu dan Mark ke pasar malam dekat sini" ucapnya. Tangan kekar itu melingkar apik di pinggang renjun dari belakang

"Pasar malam?"

"Ya, bagaimana menurut mu?"

"Tapi Mark masih terlalu kecil untuk kesana bukan?" Ia berbalik menghadap ke arah sang suami

"Apa salah nya?, Aku hanya ingin bersenang-senang dengan keluarga kecil ku" ucapnya kemudian memeluk tubuh ringkih itu

"Kau tau, aku sangat mencintaimu Jung renjun..." Bisik sang suami pelan

"Dan aku lebih mencintai mu Jung jaehyun"

"Jadi kita akan pergi?"

"Baiklah kita pergi. Mari kita habis kan malam ini dengan kesenangan..." jaehyun tersenyum senang. Mengecup bibir manis yang selalu menjadi candu nya. untuk lelaki manis yang sudah menjadi istri selama 3 tahun ini










"Mommy sedang apa?"

Renjun tersentak kaget saat melihat kehadiran putra sulungnya berada di dalam kamar nya. Apa dia melamun sampai tak menyadari kehadiran si sulung?

"Mommy sakit?" Tanya anak itu, mungkin di benak si kecil mark ada rasa khawatir melihat sang ibu hanya diam menatap kearah luar jendela kamar

"Tidak sayang" renjun meluruh kan tubuh menyamakan tinggi dengan si kecil Mark "Mark....ingin tidak menjadi anak yang baik?"

Mark mengangguk. Sedangkan renjun tersenyum tipis

"Jika Mark ingin menjadi anak baik maka Mark jangan pernah sebut Nono, echan dan Nana ketika bertemu dengan Daddy oke?"

"Kenapa mom? Nono, echan dan Nana pasti senang bertemu dengan Daddy" ucap anak itu

Renjun menutup mata nya mengontrol rasa sesak di dalam hati nya, mata indah itu kembali terbuka menatap si sulung dengan tatapan lembut seorang ibu "Mark sayang mommy kan?" Sekali lagi bocah itu mengangguk "jadi bisa tidak menuruti mommy?"

"Bisa mom..." lirih pelan anak itu

"Besok Daddy akan menjemput Mark dan ingat pesan mommy oke?" Bocah berusia 6 tahun itu hanya bisa mengangguk paham, walaupun sebenarnya ia tidak paham sama sekalih mengapa sang ibu tidak mengijinkan nya bercerita tentang ketiga adik nya kepada sang ayah

Mark bukan bocah yang bodoh hingga ia tak tau arti dari perkataan yang keluar dari mulut ibunya tetapi balik lagi ia hanya seorang anak kecil yang belum bisa mengerti situasi orang dewasa seperti sang ibu

"Baiklah ayo kita pergi yang lain pasti sudah menunggu" renjun menggandeng tangan mungil Mark berjalan keluar menuju ketiga anak nya lain




••••



"Uwahhh ini keren mom" kagum Haechan saat melihat tempat pasar malam

"Ini sangat ramai iyakan Nono?" Jaemin menyenggol lengan Jeno yang hanya bisa bengong melihat tempat ini yang begitu ramai

Pasar malam ini hanya di adakan satu tahun sekalih di musim panas bisa di bilang seperti bazar tetapi berbeda

MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang