MOMMY 2 [02]

7.5K 771 87
                                    

Tubuh pemuda mungil itu menggeliat tak nyaman. Kelopak mata nya perlahan terbuka, menatap sekeliling dan menghela nafas lagi

"Pantas tidak nyaman" ujarnya pelan kemudian bangkit. Mendudukkan diri karena memang kepala nya masih sedikit pusing, pandangan nya beralih menatap jam tangan yang melingkar apik di pergelangan tangan nya

"Jam 5 sore. Astaga lama sekalih aku tidur, lebih baik mandi deh terus cepika-cepiki sama tante-tante mana tau di tawarin jadi mantu" ucapnya santai. Renjun bangkit dan berjalan kearah kamarnya

Hingga akhirnya ia memilih untuk menempati kamar di lantai dua. Membuka jendela kamar itu dan wow apa ini, mata renjun langsung melotot kaget saat di depan nya terdapat seorang pemuda yang telanjang dada di hadapan nya

(Jadi kamar renjun itu luas. Di bagian jendela juga langsung ngadep ke jendela kamar tetangga nya posisinya

Kamar renjun - pager pendek - kamar tetangga. Ngerti? Kaya ngehubung gitu jarak nya agak jauhan dikit)

Jantung renjun berdegup dengan kencang. Dan langsung menutup jendela kamar nya secepat kilat

Kaki nya sudah berubah menjadi jelly karena tubuh pemuda itu

"Ini mah efek kelamaan jomblo" dengan wajah merah ia berjalan ke lantai bawah. Menyeret salah satu koper berisi baju rumahan nya

Mungkin dia akan mandi? Karena demi apapun badannya terasa sangat lengket

Perlu waktu 15 menit lamanya baru ia selesai dari acara membersihkan tubuh nya. Tak lupa memakai pelembab wajah, sedikit lipblam dengan rasa stroberi dan menyemprotkan parfum agar wangi

"Ayo kita caper ke tante-tante hahaha" renjun berjalan dengan riang keluar dari rumah barunya tak lupa ia sudah menyiapkan buah tangan agar gak di kira ngemis entar

Tujuan awal nya adalah tetangga di samping, itu loh yang ada pemuda berbadan kotak-kotak tapi bukan kardus

Sedikit gugup memang tapi ya sudahlah kan niat baik. Tangan nya terjulur menekan tombol bell rumah hingga tak beberapa lama kemudian seorang pemuda yang tadi ia lihat berdiri di hadapannya

"Oh ya? Cari siapa ya?" Pemuda itu bersuara

"Anu...itu aku baru tinggal eh maksud nya aku kesini mau ngasih buah tangan, kenalin aku renjun, Huang renjun. Rumah ku di samping situ" ucap renjun sedikit gugup sambil menyodorkan bawaan nya

Pemuda itu tersenyum dan mengambil buah tangan renjun "wah jadi kau tetangga baru itu ya? Oh kenalin aku Jung sungchan panggil sungchan aja" ucap pemuda itu

"Ah iya-iya. Kalau begitu aku pamit dulu ya soalnya mau nyapa tetangga yang lain juga" renjun tersenyum melambaikan tangan nya dan pergi dari kediaman keluarga Jung

Bukan nya menyapa tetangga nya yang lain pemuda berparas cantik itu lebih memilih kembali ke rumah dan bersembunyi di kamar nya di temani dengan bantal yang menjadi samsak pukulan nya

"Ini gila! Apa aku sedang jatuh cinta?" Ucapnya pelan sambil melihat kearah langit-langit " sadar Huang, umur Lo itu udah 22 tahun, yakali udah bangkotan mikirin cinta-cintaan. Tapi jantung ku berdj tadi!" Teriaknya di akhir kalimat dan kembali memukul-mukul guling yang berada di pelukan nya

Menghentikan kegiatan brutal nya ketika terdengar suara notifikasi dari ponsel nya. Wajah nya berubah menjadi lesuh

Mau sebesar apapun ia mencintai seseorang dirinya akan tetap berakhir di jodohkan oleh sang baba. Ia tau hal itu sejak lama, ntahlah sedikit tak nyaman jika baba nya seperti saat ini mengirimkan pesan untuk memberikan kabar kepada tunangan nya itu benar-benar menjengkelkan










MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang