WELCOME TO MOMMY S2
Anda emosi author bahagia
______________________________________
"Huang renjun?...."
Sulung triplets itu menggeleng. Mana mungkin ada orang yang memiliki wajah yang sama tanpa adanya ikatan, tapi jika itu mommy nya kenapa....kenapa sangat muda? Apa kah mommy nya setelah mati langsung menjadi seorang pemuda yang masih muda?!
Tidak! Tidak! Tidak! Itu mustahil mana mungkin ada yang seperti itu
Kepala Jeno berdenyut sakit, pasti dia sedang bermimpi saat ini pasti hanya mimpi
"Jeno Hyung!" Yang di panggil tersentak kaget dan langsung berbalik menatap si bungsu yang hanya menyengir
"Kenapa berteriak?!" Ucap Jeno kesal
"Jika mau aku tidak mau berteriak makanya jangan jadi bolot!" Jawab Jisung ngegas
"Sudah-sudah jangan bertengkar seperti itu malu ah" Kun datang dan menjewer telinga kedua pemuda tegap itu yang langsung meringis karena jeweran itu tidak main-main asal kalian tau
"Baba ampunnn....." ucap kedua. Kun menghela nafas kemudian melepaskan jeweran nya
"Ayo pulang. Pinggang baba sudah sakit ini" ucap pria setengah baya itu kemudian pergi menuju mobil Jeno
"Baba makin tua makin galak" ucap Jeno pelan yang di angguki oleh Jisung
"Ayo Hyung. Nanti kita bisa di pukul dengan tongkat sakti nya jika terlalu lama di sini" setelah mengatakan itu Jisung berlari meninggalkan Jeno
Pemuda bermata sipit itu menghela nafas dan....
"Qian Jisung! Bantu aku membawa barang-barang ini!!" Teriak Jeno marah saat melihat koper-koper yang bertumpuk-tumpuk dengan jumlah yang tidak sedikit, bagaimana dia bisa membawa jika sebanyak ini?!!
Sebuah mobil berwarna silver melaju di jalanan komplek di Busan. Kedua pemuda di dalam mobil itu tampak berbicara tentang hal-hal random di kantor, tak jarang keduanya juga membahas tentang percintaan kedua nya yang berjalan cukup mulus walaupun ada ular yang menghalangi sepanjang jalan kisah cinta mereka
"Papa doy seperti nya sudah tua Bangka" pemuda berkulit eksotis itu bersuara
"Papa doy akan benar-benar menjadi tua bangka di sana, kita sudah memaksa papa untuk tinggal bersama dengan kita tapi papa doy itu keras kepala jadi mau bagaimana lagi" sahut pemuda satu lagi
Pemuda berkulit Tan ku mengangguk menyetujui
"Sudah lama sekali kita tidak berkumpul seperti ini" ucap Jung Haechan. Pandangan tajam nya menatap lurus jalanan di depannya
"Kau benar"
"Sebulan yang lalu hari ulang tahun mommy yang artinya juga hari kepergian mommy. Tapi kita tidak bisa berkunjung ke sana karena pekerjaan masing-masing, jika memang bisa aku akan membatalkan semua kontrak ku waktu itu. Tapi agensi akan memberi sangsi untuk ku. apa mommy akan marah kepada kita karena tidak mengunjungi nya?" Mark tersenyum kemudian menggeleng
"Mommy akan mengerti, besok kita akan ke tempat mommy. Jadi tersenyum lah, mommy tidak akan suka jika matahari kesayangannya kehilangan sinar nya"
Haechan membalas senyuman sang kakak, sedikit menghapus air mata yang selalu turun karena penyesalan tiada akhir yang harus ia tanggung
Mobil yang di tumpangi kedua anak Jung itu berhenti di halaman rumah minimalis bergaya klasik dengan halaman hijau yang benar-benar segar untuk di pandang
Keduanya keluar dari mobil dan berjalan menuju teras rumah, Mark menekan tombol bell rumah itu beberapa kali hingga seorang pria setengah baya keluar dengan tatapan kesal
"Kalian ini kenapa lama sekalih menjemput papa hah? Sudah 1 jam papa menunggu kalian yang tak kunjung datang! Papa ini butuh kepastian" ucap Doyoung dengan dramatis
"Ini perasaan ku saja atau papa semakin lebay karena bertambahnya usia?" Sindir Haechan yang langsung mendapat kan jeweran dari Doyoung
"Dasar anak nakal! Kau berani mengatakan hal itu kepada papa mu ini hah?!"
"Aaa ampun pa...ampun...sasakittttt"
Doyoung melepaskan jeweran itu kemudian pergi meninggalkan kedua pemuda itu
"Masukkan barang-barang papa cepat!" Setalah mengatakan itu Doyoung masuk kedalam mobil
Mengabaikan kedua pemuda yang satunya hanya tersenyum getir dan satu nya lagi terus mengumpat. Sungguh keluarga yang indah bukan?
"Ish! Kata baba apartemen nya di sini! Tapi tidak ada!" Ungkapan kekesalan seorang pemuda berparas cantik kepada sang baba yang ada di negeri tirai bambu
Dia renjun, Huang renjun. Putra tunggal Huang Zitao dan Huang Lu Han, usianya baru 22 tahun. Tapi sudah harus di perintahkan sang baba untuk mengurus perusahaan yang bercabang di negeri ginseng saat ini
"Nah bener nih. Nomor nya dah bener, alamat nya bener, pasti ini nih. Tapi ini bukan apartemen woi! Ini mah rumah!" Teriaknya di depan rumah mewah dengan ukuran yang tak terlalu besar tapi sepertinya nyaman untuk di tempati
Lagi-lagi pemuda berparas cantik itu hanya bisa tersenyum manis. Guna Mengontrol segala kesalahan yang ada di jiwa raga nya
Kaki jenjang itu melangkah menuju rumah itu. Mengambil kunci dan...pintu itu terbuka berarti memang benar ia akan menempati rumah ini mulai sekarang
Kemudian menutup pintu itu kembali dengan perlahan setelah semua barang bawaan sudah masuk kedalam rumah
Mata cantik dengan bintang di dalam nya itu menatap sekeliling rumah, cukup bagus pikirnya. Tidak terlalu buruk dan sepertinya ia harus mandiri mulai sekarang
"Aku benar-benar lelah.." ucapnya pelan, berjalan kearah sofa dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa itu dan mulai terlelap dengan pulas
Tentu saja pemuda mungil itu lelah. Ia membawa tiga koper berukuran besar yang berisikan barang-barang nya, belum lagi Taxi yang ia tumpangi mengalami bocor ban di tengah jalan dan mengharuskan nya berkeliling komplek untuk mencari apartemen yang di masuk baba nya itu
Dia benar-benar kelelahan dan tolong biarkan dia beristirahat untuk saat ini.
Masih awalan bawa santai dulu...
Nah ini ya. Aku pamit duluMungkin untuk S2 nya lanjut di sini aja deh, males buat book baru lagi haha
Bye-bye 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY
RomanceEND Keseharian submisif cantik 'Park Renjun' mengurus keempat putra nya yang memiliki kepribadian berbeda-beda Menyembunyikan triplets dari ayah kandung mereka sendiri memang ide gila yang pernah ada akan tetapi bagi renjun itu adalah satu-satunya j...