[1]

1.6K 234 17
                                    

Dia itu...

***

"Berhentilah menggangguku!"

"Mwahahaa!"

Luck Voltia, laki-laki yang bekerja sebagai ksatria sihir di pasukan Banteng Hitam itu adalah seorang pengganggu. Buktinya selain mengganggu teman se-pergelutan, dia kini mengganggu gadis baru di pasukan tersebut.

"Berhenti, Luck!! Aku laporkan ke Finral, nih!" ancam gadis itu.

"Hee? Gapapa! Finral 'kan tidak bisa marah! Hahaha!" seru Luck.

Gadis berhelai [h/c] itu menggembungkan pipinya. Luck benar-benar laki-laki bar-bar tidak tertolong.

Finral Roulacase (sebetulnya marga Finral adalah Vaude), kakak dari gadis itu, [Name] Vaude. Kedua kakak-beradik pengguna sihir perpindahan ruang, keturunan keluarga Vaude. Bedanya, Finral tidak bisa menggunakan sihirnya untuk menyerang. Berbeda dengan [Name], dan juga adik pertama Finral, Langris Vaude.

[Name] lebih akrab dan lebih dekat dengan Finral dibanding Langris. Jadi, saat Finral melarikan diri dari rumah dan menjadi anggota pasukan Banteng Hitam, [Name] memutuskan untuk mengikutinya. Karena, Finral adalah kakak yang baik dan tabah.

"Ayo dong lawan aku, [Name]-chan!" seru Luck.

[Name] menghela nafasnya. "Sihirku ini tidak akan digunakan untuk melawan rekanku sendiri. Jadi, Luck, berhenti mengganggu," ucap [Name] tenang.

Luck terdiam. "Aku tidak akan berhenti!" pekiknya sambil tersenyum lebar, membuat [Name] menjatuhkan rahangnya dengan perempatan besar di kepalanya.

"Niisan!!! Luck terus menggangguku!" rengek [Name] kencang, membuat Luck menutup telinganya.

'aw! Aw! Suaranya kencang sekali!!' batin Luck. "Ahh! Baik-baik, aku berhenti!! Jangan teriak! Pls!"

Tapi apa daya, [Name] terus merengek seperti bocah. Luck jadi bingung tujuh keliling samudera.

"Umm... Aku traktir cokelat, mau?" tawar Luck.

"MAU!"

Dan seketika, rengekan [Name] berhenti. Luck terpaku dan tersenyum miring.

'nais. Ketemu kelemahannya.'

***

Katanya sih, Luck bakal berhenti mengganggu. Tapi nyatanya, Luck terus mengganggu [Name] sampai [Name] merengek, lalu pura-pura bilang akan memberinya cokelat.

Padahal, itu cuma alih-alih biar Luck tambah puas menjahili [Name].

[Name] jadi membatin lelah.

'duh Gusti... Dia ini...'















































































***

100% sangat menyebalkan.

I Love You | Luck V.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang